Tragedi Kemanusiaan Tersadis, Seorang Ayah Bunuh Istrinya Hamil, Ibu dan Cincang 6 Anaknya

TRIBUNKALTIM.CO - Seorang ayah mengatakan kepada pengadilan bahwa dia membunuh istrinya yang sedang hamil, enam anak dan ibunya terkait masalah sepele. Yakni mengenai potongan rambut salah satu anaknya.

Pelaku pembunuhan diketahui bernama Oleg Belov mengaku membunuh seluruh keluarganya setelah marah ketika mengetahui salah satu anaknya berusia 6 tahun itu potong rambut dengan gaya burung Beo.

Oleg mengatakan kepada pengadilan Rusia bahwa istrinya Yulia, 32, ingin menceraikan dia dan kemudian memotong rambut anaknya dengan cara yang tidak ia sukai. (baca juga: Masih Kenal Sosok Penjahat Legendaris Ini? Aksi Mereka Pernah Bikin Indonesia Mencekam )

"Dia (Yulia) memotong dia (anaknya) seperti burung beo, " kata Belov.

"Aku bertanya," Apakah Anda bercanda atau apa?, " sebutnya Oleg.

"Saya mencoba untuk merebut gunting rambut dan mulai perkelahian," ujarnya dalam pengadilan. (baca juga: Dua Oknum Jaksa Diduga Minta Jatah Rp 100 Juta plus Uang Operasional Rp 10 Juta )

Belov mengatakan ia memukul istrinya dua kali dan mengejarnya ketik sang istri berlari memint bantuan.

Oleg terus mengejarnya kemudian membunuh Yulia dengan kapak sehingga anak-anaknya berteriak histeris. (baca juga: BREAKING NEWS -- Seorang Perempuan Ditemukan Tak Bernyawa di Belakang Meja Kasir )

"Aku membunuh anak-anak sehingga mereka akan tetap tinggal bersama saya," katanya.

Oleg kemudian pergi ke rumah ibunya (73 tahun) dan menikamnya sebanyak 21 kali. (baca juga: Tanggul Jebol Kedengaran Seperti Gemuruh Tsunami, Satu Orang Tewas )

Polisi Rusia menemukan potongn tubuh anak-anaknya yang berusia antara satu hingg tujuh tahun. Sehingga hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa anak-anak itu tidk lagi terlihat ke sekolah. (baca juga: Mike Tyson Kembali Berlaga, Bukan Tinju tapi Kungfu )

Tercatat anak-anak Oleg bernama Alyona (7), Fyodor (6), Sonya (5), Nikifor (3), Ilya (2) dan Daria (1)

Belov menghadapi tuntutan penjara seumur hidup. (Metro.co.uk/Ahmad Bayasut)