Menguak Prostitusi Pelajar

Pelanggan Prostitusi Pelajar Ternyata Ada Oknum Polisi, Pejabat, Politisi, juga Pengusaha

Jaringan ini melibatkan lebih dari 30 pelajar dan mahasiswi, sebagian di bawah umur. Pelanggannya pun beragam, mulai oknum anggota DPRD.

Penulis: tribunkaltim |
TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
WWS, mucikari prostitusi pelajar di Samarinda ditangkap aparat kepolisian di Polsek Samarinda Utara. 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Christoper Desmawangga dan Rahmad Taufik

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Jaringan bisnis prostitusi yang melibatkan pelajar dan mahasiswa di Kota Samarinda berhasil dibongkar Polsekta Samarinda Utara.

Jaringan ini melibatkan lebih dari 30 pelajar dan mahasiswi, sebagian di bawah umur. Pelanggannya pun beragam, mulai oknum anggota DPRD, pengusaha hingga oknum polisi.

Pengungkapan berawal dari hasil lidik jajaran Reskrim Polsekta Samarinda Utara. Awalnya polisi mengamankan satu mucikari dan tiga anak asuhnya (PSK) Sabtu (9/1/2016) pukul 02.00 dinihari di lantai 6 Apartemen Pandan Wangi, Jl AW Syahranie, Samarinda.

BACA JUGA:

Wow, Ini Kisah Mantan Ratu Kecantikan Terjerumus Prostitusi Kelas Kakap
 Jangan Hanya Pelaku, Tindak juga Pemakai Jasa Prostitusi Pelajar
Ada Anggota Dewan yang Pakai Jasa Prostitusi, BK Tunggu Pemeriksaan Polisi
 
 

Sejumlah pelajar atau anak di bawah umur yang terlibat dalam prostitusi pelajar di Samarinda. (TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA)

 BACA JUGA: Waduh. . . Pelanggan Prostitusi Pelajar Ternyata Ada Oknum Polisi dan Anggota Dewan

Setelah sempat diinapkan di tahanan Polsekta Samarinda Utara, tiga orang pekerja seks yang masih belia itu, yakni NA (18), RO (18) dan CA (19) dititipkan di panti sosial di kawasan Samarinda Utara.

Sedangkan sang mucikari atas nama WWS (20) tetap mendekam di tahanan Polsek untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Kepada polisi, WWS mengaku sudah menjalankan bisnis esek-esek sejak enam bulan lalu. Belakangan ia juga mulai memperkerjakan anak di bawah umur. Ia tidak mencari, melainkan para pelajar dan mahasiswi itu sendiri yang mendatangi dirinya.

"Saya tidak pernah cari pekerja, mereka sendiri yang datang kepada saya minta kerjaan. Rata-rata yang datang ke saya sudah tidak perawan lagi. Kata mereka daripada main sama pacar tak dibayar, mending sama om-om dibayar," tutur WWS saat berada di ruang penyidik Polsekta Samarinda Utara, Senin (11/1/2016).

Sebelum tertangkap polisi, WWS mengaku memperkerjakan lebih dari 30 pekerja seks. Usianya 15 tahun-25 tahun, dan rata-rata masih sekolah dan kuliah.

"Kalau yang tinggal sama saya di apartemen itu ada tiga orang. Tapi yang lainnya freelance saja, kalau lagi butuh uang, mereka datang ke saya," ungkapnya.

Baca: Jangan Hanya Pelaku, Tindak juga Pemakai Jasa Prostitusi Pelajar

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved