Kejeniusannya Membuat Stephen Hawking Justru Menjadi Ateis, Bagaimana dengan Einstein?
"Kita akan tahu pikiran Tuhan, artinya kita akan tahu apa yang Tuhan tahu. Itu kalau Tuhan ada, tapi Tuhan tidak ada. Saya ateis."
TRIBUNKALTIM.CO - Pernahkah Anda bertanya tentang bagaimana spiritualitas dari seorang ilmuwan? Astrofisikawan seperti Stephen Hawking menyatakan dirinya adalah ateis.
Ketidakpercayaan adanya Tuhan itu muncul justru setelah ia makin intens menyelami sains, terutama kosmos. Bagaimana dengan ilmuwan lain? Salah satu ilmuwan yang membuat dunia penasaran adalah Albert Einstein. Keduanya sama-sama jenius, dan astrofisikawan hebat.
Stephen Hawking mengatakan, sains menawarkan penjelasan yang lebih masuk akal tentang asal-usul alam semesta daripada agama.
Ia pernah menyatakan pandangannya tersebut dalam wawancara dengan koran Spanyol, El Mundo, 21 September 2014.

"Sebelum kita mengenal sains, natural untuk percaya bahwa Tuhan mengenal alam semesta. Tapi sekarang sains menawarkan penjelasan yang lebih meyakinkan," kata Hawking.
Dalam wawancara itu, El Mundo bertanya maksud pernyataan Hawking dalam bukunya yang fenomenal, A Brief History of Time.
Dalam buku itu, Hawking menyatakan, dengan mempersatukan sains dan agama, manusia akan memahami "pikiran Tuhan". El Mundomenanyakan apa yang dimaksud dengan pikiran Tuhan.
Hawking menjawab, "Kita akan tahu pikiran Tuhan, artinya kita akan tahu apa yang Tuhan tahu. Itu kalau Tuhan ada, tapi Tuhan tidak ada. Saya ateis."
Hawking beberapa kali memberikan pernyataan yang menunjukkan bahwa dia ateis. Dia pernah mengatakan, alam semesta diatur oleh hukum pengetahuan. Tuhan mempunyai hukum, tetapi tidak akan mengintervensi kalau ada yang melanggar.
Tahun 2011, Hawking menyatakan pada The Guardian bahwa ia tak percaya surga. Baginya, surga adalah untuk orang-orang yang takut kegelapan.
Dikutip situs IBTimes, Minggu (28/9/2014), Hawking menyatakan, "Menurut saya, tidak ada aspek realitas melampaui realitas yang bisa dipahami manusia."
Minggu (8/1/2017) bulan Januari 2017 lalu bertepatan dengan 75 tahunStephen Hawking. Sebagai manusia yang menderita penyakit langka, Amyothrophy Lateral Sclerosis (ALS), Hawking fenomenal karena bisa bertahan hidup lama dan menghasilkan karya yang berdampak besar.

Meneliti kosmologi, menulis beragam buku, seperti A Brief History of Time dan The Universe in a Nutshell, serta hadir di sejumlah acara publik, Hawking banyak berbagi kisah hidupnya dan memberikan kata-kata yang menginspirasi.
Salah satu kata-katanya mungkin bisa menjadi nasihat bagi putra-putri Anda. Jurnalis ABC, Diane Sawyer, pada Juni 2010 pernah menanyakan tentang apa yang ingin dikatakan Hawking pada generasi muda yang kini menghadapi masalah yang lebih kompleks.
Ia mengatakan, "Satu, ingat untuk selalu melihat bintang dan tidak ke kakimu. Dua, jangan menyerah dalam bekerja. Pekerjaan memberimu arti dan tujuan, hidup tak akan berarti tanpanya. Tiga, jika kamu beruntung menemukan cinta, ingat, cinta ada di sana dan jangan sia-siakan."