Edisi Cetak Tribun Kaltim
Apa yang Menyebabkan Anak-anak Muda Berani Rekam Adegan Amoral? Psikolog Beberkan Fakta Ini
Remaja akhirnya juga masuk dalam tahapan menuju dewasa, sehingga, itu (perekaman video) dianggap sebagai suatu kenangan bagi mereka berdua.
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Anjas Pratama
News Analysis
Yulia Wahyu Ningrum, Psikolog Biro Mata Hati
SECARA umum, sensasi menjadi faktor mengapa anak‑anak muda membuat video hubungan layaknya suami istri yang mereka lakukan.
Mereka suka lakukan hal yang berbeda daripada kebiasaan.
Remaja akhirnya juga masuk dalam tahapan menuju dewasa, sehingga, itu (perekaman video) dianggap sebagai suatu kenangan bagi mereka berdua.
Ada satu ikatan yang mereka pikir akan terjadi, jika antara keduanya, melakukan perekaman video.
Bahasanya, kamu dan saya sudah terikat.
Baca: Beredar Tiga Versi, Polresta Samarinda Fokus pada Video amoral yang Ini
Baca: Muda-mudi Samarinda Rekam Video amoral, Ini yang Diungkapkan Istri Wawali
Baca: Usai Download Video Hanna Annisa, Pria Ini Langsung Tobat Nyatakan Berhenti Nonton Adegan amoral
Pasangan satu tak bisa pergi dari pasangan yang lain.
Mereka ingin merasakan memiliki komitmen, tetapi cara berpikirnya salah.
Bisa jadi pula, anak‑anak remaja ini sudah memiliki kebosanan akan foto selfie berdua yang biasa mereka lakukan, sehingga muncul keinginan lebih.
Pola pemahaman akan memperingati momen juga bisa muncul di kalangan anak muda.
Orangtua tak bisa sampaikan arti dari suatu momen penting untuk dirayakan.