Acara Bersih Desa di Long Kali
Desa Bente Tualan Paser Laksanakan Upacara Adat Mulung Selama Enam Hari
Warag Desa Bente Tualan, Kecamatan Long Kali, Paser menyelenggarakan upacara adat Mulung Adat Paser selama sepekan, 22 hingga 27 Desember 2017.
TANA PASER, TRIBUN – Anda ingin melihat dan merasakan langsung Upacara Adat Paser! Upacara warisan leluhur ini digelar di Desa Bente Tualan, Kecamatan Long Kali.
Bukan cuma satu atau dua hari, masyarakat Desa Bente Tualan menggelar Mulung Adat Paser ini selama selama enam hari enam malam untuk acara bersih desa ini.
Balai Desa Bente Tualan yang biasanya digunakan untuk rapat, sementara menjadi lokasi acara Mulung Adat Paser, upacara yang membuat seluruh panca indra ikut larut dalam suasana.
Seperti alunan alat musik kulintang mengalir lembut, dan aroma wangi dari bunga dan dupa yang dihadirkan dalam upacara.

Baca: Ogoh-Ogoh dan Barongsai Ramaikan Parade Budaya di HUT Ke-58 Kabupaten Paser
Baca: Awali 2018, Kemenag dan Guru-guru di Paser Ziarah ke Makam Pahlawan
Baca: VIDEO - Parade Budaya HUT Ke-58 Paser, Ogoh-Ogoh dan Barongsai Ikut Memeriahkan
Sejak 22 hingga 27 Desember, masyarakat Desa Bente Tualan dari yang muda hingga yang tua memenuhi tempat upacara, bahkan banyak yang bermalam sembari melebur dalam suasana kebersamaan, tak terkecuali Kades Bente Tualan Usriyansyah yang juga selaku inisiator acara Bersih Desa.
Untuk acara Mulung Adat Paser ini, Usriyansyah mengandeng tiga orang Mulung atau pemimpin upacara adat. “Acara Mulung untuk melestarikan warisan Budaya Paser yang hampir punah akibat kemajuan teknologi informasi saat ini,” kata Usriyansyah.

Baca: Panwaslu Kabupaten Paser Intruksikan Setiap Panwascam Membentuk PPL
Baca: Mardikansyah Pimpin Penghijauan Kawasan Stadion Sadurengas Kabupaten Paser
Baca: PLN Paser Bantu Mesin Pres Hidrolik kepada Bank Sampah Muhabbah
Dalam kehidupan ini, lanjut Usriyansyah, tak bisa terlepas dari hubungan manusia dengan Sang Pencipta, manusia dengan manusia, dan manusia dengan mahluk lainnya. “Ini pesan kearifan lokal dalam acara Mulung,” ucapnya.
Acara ini, tambah Usriyansyah, lebih kepada hubungan manusia dengan mahluk gaib. “Banyak kejadian yang menimpa masyarakat desa ini terkadang di luar nalar manusia. Untuk itu, saya memprakarsai diadakannya kegiatan adat ini agar masyarakat dan kita semua terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan,” tambahnya. (aas)