Bayangkan. . . Matahari Mendingin, Apa yang Terjadi Pada Bumi Selanjutnya?
Pernahkah Anda membayangkan jika matahari meredup atau mendingin? Mungkin akan sulit membayangkan matahari menjadi "dingin".
TRIBUNKALTIM.CO -- Pernahkah Anda membayangkan jika matahari meredup atau mendingin?
Mungkin akan sulit membayangkan matahari menjadi "dingin".
Namun, inilah prediksi para ilmuwan dunia. Pada 2050, matahari diperkirakan akan sangat dingin.
Fenomena ini diberi istilah "grand minimum", yaitu titik yang sangat rendah dalam siklus 11 tahun matahari yang stabil.
Dalam laporan di laman resmi NASA pada 2017, setiap 11 tahun atau lebih, bintik matahari akan memudar dan membawa masa yang lebih tenang.
Bintik matahari sendiri diketahui adalah titik hitam di matahari (dapat dilihat dari teleskop yang diberi lapisan) yang memiliki sifat magnetis.
Baca: Sinar Matahari Bikin Kita Langsing Lho, Mulai Sekarang Rajin Berjemur Yuk. . .
Selama siklus ini, aktivitas matahari akan meningkat kemudian masuk dalam fase "istirahat".
Pada titik puncaknya, fusi nuklir pada kekuatan inti matahari memaksa putaran gelombang magnetik menjadi lebih tinggi ke atmosfernya.
Baca: Aksi Vicky Prasetyo Terjun dari Helikopter Dinyinyirin Netizen: Hanya Sejengkal!
Hal ini akan mengeluarkan lebih banyak radiasi ultraviolet dan menghasilkan lidah api dan bintik matahari.
Sebaliknya, saat "grand minimum" nanti, permukaan matahari akan menjadi lebih tenang.
Saat ini terjadi, matahari akan mengeluarkan lebih sedikit radiasi ultraviolet.
Saat ini, para ilmuwan sedang berusaha membuktikan adanya siklus yang lebih besar di tengah siklus ini.
Untuk itu, mereka menjelajahi sejarah dan mempelajari langit.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/matahari-yang-diabadikan-nasa_20160412_165819.jpg)