Israel Pamerkan Rudal Rampage yang Mampu Bongkar Bunker Berjarak Tembak 150 Km

Israel kembali unjuk kebolehan membuat rudal canggih yang mampu melesat 150 km dan menghancurkan bunker.

think-israel
Uji coba misil terbaru diberi kode Rampage, berjara jelajah 150 km, mampu menembus bunker. 

TRIBUNKALTIM.CO, TEL AVIV - Industri Militer Israel (IMS) dan Israel Aerospace Industries (IAI) saat ini berada pada tahap pengembangan akhir dari rudal udara-ke-permukaan baru — Rampage.

 Rudal "Rampage" dirancang untuk diluncurkan dari jet tempur sejauh 150 km dari target, yang berarti itu tidak akan terdeteksi oleh deteksi musuh dan sistem intersepsi. Dua industri militer besar Israel telah mengadakan percobaan bersama selama setahun terakhir yang telah menunjukkan "Rampage" beroperasi.

Proses produksi dan penjualan rudal sepanjang 4.7 meter — yang beratnya setengah ton termasuk mesin roketnya, dan memiliki hulu ledak kecil yang beratnya sekitar 150 kg — akan dimulaI tahun depan.

Angkatan Udara Israel (IAF) kemungkinan akan membeli rudal untuk kebutuhan operasionalnya. Di antara fitur rudal adalah kemampuannya untuk mengontrol dan memantau tingkat pecahan peluru, yang akan membuat pemogokannya bersifat bedah, akurat, dan dengan kerusakan jaminan minimum meskipun faktanya rudal tersebut menghabiskan banyak waktu di udara sejak diluncurkan hingga itu menyerang targetnya.

Uji coba rudal Rampage dari pesawat ke permukaan dengan  presisi dan daya ledak luar biasa.
Uji coba rudal Rampage dari pesawat ke permukaan dengan presisi dan daya ledak luar biasa. (www.jpost.com)

Baca: Pasca Pembom B-52 Melintas, China Dikabarkan Mencopoti Rudal di Pulau Buatan Spratly

Baca: Takut pada Rudal Korut, Jutawan AS Berniat Bangun Terowongan Rahasia, Setelahnya Malah Diciduk

Baca: Rudal Israel Hantam Damaskus Selatan, Menewaskan Sembilan Personel Iran

Namun, IMS dan IAI mengatakan bahwa dengan kemampuan baru yang dikembangkan — rudal yang mempunai daya jangkau  hingga 150 km dari target — mempunyai kunggulan signifikan.

 Manajer Divisi Rudal dan Kedirgantaraan IAI, Boaz Levi, mengatakan kepada Ynet bahwa biaya rudal adalah sekitar sepertiga dari biaya rudal serupa yang dijual di seluruh dunia. Rampage sudah memiliki pembeli potensial, namun IAI tidak mengungkapkan identitasnya.

Rudal akan disesuaikan dengan semua platform termasuk jet tempur F-15, F-16 dan F-35 IAF dan akan digunakan untuk melawan baterai anti-pesawat, markas musuh, gudang persenjataan, dan basis logistik di antara yang lainnya.

Uji coba rudal baru Rapage buatan Israel.
Uji coba rudal baru Rapage buatan Israel. (ynetnews.com)

Baca: AS Gelontorkan Dana Rp 14.000 Triliun untuk Menyaingi Rudal Hipersonik Rusia dan Cina

Baca: Rudal Bombardir Suriah, Terungkap Negara Ini Cuma Jadi Ajang Uji Coba Produsen Senjata

Baca: Pasukan AU Suriah Klaim Gagalkan Rudal AS

Hulu ledak rudal dipandu oleh sistem GPS, yang akan memungkinkan misil  menyerang pada siang hari serta malam dan dalam kondisi cuaca termasuk kabut dan gelap.

Sistem GPS relatif mudah terganggu, oleh karena itu padal rudal ini ditambah  sistem navigasi berbasis algoritma  sebagai cadangan yang akan memberikan kekebalan rudal.

Rudal itu akan memiliki dua jenis hulu ledak,  pertama dirancang untuk menembus sasaran pelindung armor seperti bunker dan mereka yang kebal terhadap kerusakan pecahan peluru.

Manajer Divisi Pemadam Kebakaran IMI Eli Reiter mengatakan, "Mengirim empat jet tempur membawa empat rudal Rampage memungkinkan kita menyerang dalam kondisi yang belum pernah kita alami sebelumnya."

Kebutuhan IAF akan rudal berpresisi telah berkembang selama beberapa tahun terakhir, contohnya adalah kegagalan penyerangan pangkalan dan penyimpanan senjata di Suriah, IDF telah mengambil alih tanggung jawab kasus itu.

Tentara Suriah meluncurkan ratusan rudal anti-pesawat sebagai pembalasan terhadap beberapa serangan IDF. Pada awal 2018, sebuah rudal Suriah menembak jatuh jet tempur f-16 IAF di atas wilauah Galelia.

IAF menyerang dua minggu lalu lebih dari 50 target teror di Gaza - wilayah yang paling padat penduduknya di dunia - sambil menerapkan teknik presisi-maksimum yang tidak mengakibatkan korban selama pemogokan.

Reiter IMI menjelaskan bahwa selama dua dasawarsa yang lalu ada kecenderungan untuk mengurangi bobot artileri jet tempur untuk membuat pemogokan seakurat mungkin dan mengurangi kemungkinan kerusakan jaminan di seluruh dunia.(ynetnews.com/ps)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved