Tahun Ini Angka Kematian DBD di Balikpapan Sudah 4 Orang, Kepala Dinkes Sarankan Pakai Kelambu Air
Tahun Ini Angka Kematian DBD di Balikpapan Sudah 4 Orang, Kepala Dinkes Sarankan Pakai Kelambu Air
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Angka kematian kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Balikpapan meningkat dari tahun lalu.
Pasalnya Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mencatat di bulan yang sama, hanya tercatat 1 angka kematian saja pada 2019.
Namun di tahun 2020, angka kematian meningkat sehingga saat ini sudah merenggut 4 nyawa.
Kendati angka kematian naik, Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, angka kasus justru menurun.
Di tahun lalu misalnya, kasus DBD di bulan Maret mencapai angka sekira 600 kasus.
• Tahukah Anda, Ini Cara Sederhana Membedakan Bintik Merah Akibat Gigitan Nyamuk atau Pendarahan DBD
• Jadi Langganan DBD, Tahun 2020 Pemkab Berau Targetkan Tidak Ada Lagi Kawasan Kumuh
Sedangkan tahun ini mengalami penurunan, yakni sebanyak 396 kasus DBD saja.
Andi mengimbau kepada seluruh masyarakat kota Balikpapan agar mengutamakan kebersihan lingkungan.
Sebab, menurutnya, penyakit DBD merupakan dampak dari akibat lingkungan yang kotor dan tidak terjaga kebersihannya.
"Jadi Wali kota sudah mengeluarkan edaran kewaspadaan DBD dengan kegiatan utama adalah kerja bakti masal, fokus pada pemberantasan sarang nyamuk," ujar Andi Sri Juliarty.
Ia menambahkan untuk mengantisipasi kasus yang lebih banyak, saat ini Kota Balikpapan tengah berupaya menambah penggunaan kelambu air.
• Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Gejala Demam Berdarah yang Jarang Disadari, Waspada DBD di Musim Hujan
• Bukan Corona, di Indonesia DBD Sudah Renggut 100 Nyawa dalam 3 Bulan, Menkes Sebut Lebih Mematikan
Metode kelambu air ini akan digunakan untuk menutup wadah penampungan sehingga dapat mengurangi adanya potensi jentik nyamuk.
"DBD ini penyebabnya memang banyak karena penampungan air. Jadi, boleh menampung air tapi lebih baik ditutup, dan kita sarankan menutupnya dengan kelambu air," jelasnya.
Penggunaan kelambu air, kata Andi, telah terbukti efektif untuk mengurangi tingkat kasus Demam Berdarah.
Hal tersebut sudah terbukti di Kecamatan Balikpapan Selatan yang menjadi Pilot Project dari kelambu air selama 3 tahun.
"Di tahun 2017 kasus yang paling tinggi ada di selatan. Tapi selatan dengan menggunakan kelambu air kasusnya menjadi turun dan sekarang utara malah naik," katanya.
• Musim Hujan, Dinas Kesehatan Berau Antisipasi Merebaknya DBD, Masyarakat Harus Aktif
• Dukung Pemerintah Berantas DBD, Pupuk Kaltim Kerahkan 9 Alat Fogging Asapi 4 Kelurahan Bontang