Virus Corona

Pandemi Corona Ancam Terjadinya Ledakan Angka Kelahiran, Pelayanan Kontrasepsi Dilakukan

Kebijakan pengetatan sosial seperti jaga jarak atau di rumah saja berlaku bagi semua masyarakat yang tinggal di Indonesia.

Editor: Budi Susilo
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi ibu hamil. Ancaman terjadinya ledakan angka kelahiran juga terjadi di Pamekasan, Madura, Jawa Timur akibat kebijakan di rumah saja menghindari covid-19. 

TRIBUNKALTIM.CO, PAMEKASAN - Kebijakan pengetatan sosial seperti jaga jarak atau di rumah saja berlaku bagi semua masyarakat yang tinggal di Indonesia

Konsep tersebut merupakan satu di antara langkah upaya mencegah penyebaran virus Corona atau covid-19 dengan harapan virus tidak semakin melebar lebih meluas.

Penerapan itu pun didukung penuh oleh pemerintah pusat maupun di daerah, selama wabah Corona belum dinyatakan hilang.  

Namun ancaman terjadinya ledakan angka kelahiran juga terjadi di Pamekasan, Madura, Jawa Timur akibat kebijakan di rumah saja menghindari covid-19.

 Balikpapan Ajukan PSBB, Gubernur Kaltim Setuju, Isran Noor: Saya Kira Memang Sebuah Kewajaran

 34 Tenaga Medis Puskesmas Long Ikis Positif Corona, DPRD Paser Usul Mereka Dibawa Saja ke Grogot

 Pandemi Corona, Mahakam Ulu Terapkan Kebijakan Penutupan Wilayah, Kadinkes Mahulu Beberkan Alasannya

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPA-KB) Pamekasan melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya ledakan angka kelahiran.

Kepala Bidang KB DPPA-KB Pamekasan, Soerjati mengatakan, mewabahnya covid-19 ini memberikan dampak kurang baik terhadap pertumbuhan penduduk di Indonesia.

Utamanya dalam hal mengatur jarak kelahiran dan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.

Sehingga, pihaknya perlu mengantispasi sejak dini perihal prediksi akan terjadinya ledakan angka kelahiran di waktu sembilan bulan ke depan.

Soerjati menjelaskan, antisipasi yang dilakukan untuk menekan terjadinya ledakan angka kelahiran tersebut, yaitu gencar memberikan pelayanan metode penggunaan kontrasepsi jangka panjang yang diberikan kepada setiap pasangan keluarga di wilayah Pamekasan yang menjadi peserta KB.

"Kami gencar memberikan pelayanan itu agar setiap pasangan keluarga di kondisi covid-19 seperti sekarang ini supaya tidak putus untuk tetap memakai kontrasepsi," kata Soerjati.

Selain itu, Soerjati mengaku di masa pandemi covid-19 ini, pihaknya sudah melakukan pelayanan kontrasepsi jangka panjang, dalam hal ini pelayanan kontrasepsi Implan dan IUD.

Harapan dilakukan pelayanan kontrasepsi ini, kata dia untuk mengantisipasi agar tidak banyak ibu hamil di masa pandemi covid-19 seperti sekarang.

"Pada 9 sampai 23 April 2020 kami telah melakukan pelayanan kontrasepsi itu. Ada sekitar 186 ibu yang kami layani. Insyallah akan mengurangi kejadian baby boom (ledakan angka kelahiran) di waktu sembilan bulan ke depan," harapnya.

13 Ribu Lebih KK di Balikpapan Tidak Lolos Verifikasi Penerima Bantuan Sembako Terdampak Corona

Kisah Dua Pasien Positif Corona Diusir Warga, Proses Karantina Mandiri di Rumah Saudara

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved