Virus Corona di Samarinda
Belajar Daring di Samarinda Kala Pandemi Covid-19, Khawatir Ada Pengaruh Bagi Tumbuh Kembang Anak
Sudah beberapa bulan covid-19 atau virus Corona mewabah di Indonesia, terkhususnya di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM. CO, SAMARINDA - Sudah beberapa bulan covid-19 atau virus Corona mewabah di Indonesia, terkhususnya di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Dengan demikian banyak pula pergeseran fungsi di sektor-sektor tertentu demi mencegah penyebaran Corona atau covid-19 tersebut.
Salah satu dari sektor pendidikan tingkat bawah hingga atas. Yang mulanya melakukan tatap muka secara langsung.
Namun karena adanya covid-19, di beberapa daerah memilih berhenti melakukan itu digantin dengan melalui sistem Dalam Jaringan (Daring) atau online.
Baca Juga: Presiden Jokowi Teken UU Cipta Kerja, Beginilah Tujuan Pembentukan Undang-undang Ini
Baca Juga: Pengamanan Ketat Diterapkan Polres Kubar dalam Debat Publik Malam Pilkada Mahulu
Baca Juga: Komisi II DPR Beberkan UU Cipta Kerja Bisa Hilangkan Praktik Kotor dalam Mengurus Perizinan
Tentunya dengan penerapan sistem daring tersebut, ada pengaruh ataupun berdampak bagi sistem pembelajaran dan juga terhadap anak (Selaku pelajar) itu sendiri.
Diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda Asli Nuryadin, melalui Endang Sri Rumiati Sekretaris Disdik Samarinda, ada rasa khawatir terhadap tumbuh kembang anak juga berpengaruh.
"Kekhawatiran itu pasti ada bahwa di dalam pembelajaran tatap muka, itu tentunya sangat berbeda dengan belajar daring. Apalagi bagi anak-anak pemula," ungkapnya saat diwawancarai Tribunkaltim.co, di kantornya, Rabu (4/11/2020).
Baca Juga: 6 Ribu UMKM di Penajam Paser Utara Sudah Menerima Bantuan Pembiayaan Usaha
Baca Juga: Terminal Antar Kota Dalam Provinsi di Samarinda Sama Lesunya Seperti AKAP
Baca Juga: Kejati Kaltim Tangkap Dirut PT AKU, Berikut Jumlah Kerugian Negara yang Diterima
Baca Juga: Beginilah Respon Tim Pemenangan Paslon Pilkada Bontang Soal Pembubaran Kegiatan LSI Denny JA
Karena masa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga dengan sampai Sekolah Menegah Pertama (SMP) merupakan massa anak untuk bermain yang cukup besar dan juga masa bersosilisasi.