Milisi Abu Sayyaf
Sebenarnya Siapakah Kelompok Abu Sayyaf yang Terkenal Paling Berbahaya di Filipina?
Sebenarnya, siapakah kelompok Abu Sayyaf ini?
Kelompok ini juga menjalin persahabatan dengan kelompok ISIS. Setelah sebuah video yang disebarkan melalui Youtube pada tahun 2014 seorang pria yang tak teridentifikasi menyatakan jika kelompok ini tergabung dengan ISIS.
Sementara itu siapa ketua dibalik kelompok Abu Sayyaf belum diketahui secara pasti. Abu Sayyaf (Abu, yang berarti "ayah" dan Sayyaf "pembuat pedang") didirikan Abdurajik Abubakar Janjalani tahun 1991.
Selepas kematian Abubakar, Abu Sayyaf dipimpin sang adik, Khadaffy Janjalani, yang kemudian tewas terbunuh pada tahun 2007.

(CNN Filipina/Melvyn Calderon/Liaison/Getty Images)
Abdurajak sendiri pernah kuliah di Libya dan Arab Saudi, di mana ia bertemu dengan jaringan Al-Qaeda Osama Bin Laden.
Abu Sayyaf merupakan kelompok separatis pecahan organisasi Moro National Liberation Front (MNLF).
Hal ini menandai kelahiran kelompok Abu Sayyaf, tahun 1993, berdasarkan keterangan dari catatan sejarah dalam buku Banlaoi berjudul Al-Harakatul Al Islamiyyah: Essays on the Abu Sayyaf Group.
Awalnya kelompok Abu Sayyaf bernama Al-Harakatul Al Islamiyah atau yang berarti "Gerakan Islam".
Janjalani kemudian mengubah nama kelompok ini menjadi Abu Sayyaf alias nama yang digunakan untuk menghormati Abdul Rasul Sayyaf seorang pemimpin di Afghanistan.
Tahun 1998 tentara angkatan bersenjata di Filipina membunuh Janjalani di Basilan. Kelompok Abu Sayyaf terpecah menjadi dua faksi.
Feri yang dibom kelompok Abu Sayyaf. (AFP/BBC)
Satu dipimpin adiknya Khadafi Abubakar Janjalani. Dan yang lainnya dipimpin seorang komandan bernama Galib Andang.
Pada bulan September 2006, Janjalani muda tewas dalam sebuah pertemuan dengan Angkatan Bersenjata Filipina (AFP).
Sementara Andang ditangkap tahun 2003. Ia kemudian tewas saat berusaha kabur dari penjara pada tahun 2005.
Sejak itu, masih belum jelas siapakah pemimpin tunggal organisasi terfragmentasi ini. Meskipun sejumlah tokoh kepemimpinan telah muncul melaksanakan operasi mereka sendiri.
Sejak awal, pendiri Janjalani bersama dengan mantan anggota MNLF, ingin mendirikan sebuah negara Islam merdeka di Mindanao.
BACA JUGA:Keluarga WNI yang DisanderaTak Berhenti Gelar Doa Bersama