Milisi Abu Sayyaf
Kelompok Bersenjata Tembaki Kapal Indonesia, Seorang ABK Terluka dan Culik Empat Lainnya
Para pria bersenjata menaiki sebuah kapal cepat (speedboat), mencegat kapal tunda Henry. Ada 10 awak asal Indonesia, seorang terluka 4 diculik.
Insiden penculikan serupa yang dilakukan kelompok bersenjata juga pernah menculik empat warga Malaysia di daerah Sempornah, Sabah pada 1 April lalu.
Di perairan yang sama, sepuluh awak kapal Brahma 12 yang menarik tongkang Anand 12, milik Indonesia, diculik pada 26 Maret, dalam perjalanan ke Pelabuhan Batangas, Luzon, Filipina.
BACA JUGA: Baku Tembak, Kelompok Abu Sayyaf Tewaskan 18 Tentara Filipina, Bagaimana 10 WNI yang Diculik?
Berdasarkan keterangan dari Tan, pasukan militer telah disiagakan untuk waspada terhadap jatuhnya korban.
Rangkaian penculikan yang sudah sering terjadi, mendorong pemerintah Malaysia untuk menghentikan jalur perdagangan di perbatasan Tawi-Tawi, sebuah provinsi bagian dari Wilayah Otonomi Muslim Mindanao (ARMM), dikutip TribunKaltim.co dari situs philstar.com.
Laisa Alamia selaku sekretaris eksekutif ARMM, mengatakan aksi blokade telah dilaksanakan pemerintah Malaysia sejak pekan lalu.
Penutupan telah mengambil korban ke pedagang di Tawi-Tawi, yang memiliki rute perdagangan barter tradisional selatan negara itu.
BACA JUGA: Inilah Kronologi Penyanderaan 10 WNI dan Kapal Pengangkut Batu Bara oleh Kelompok Abu Sayyaf
Sementara itu, Komandan Tentara Filipina di Mindanao Barat, Letnan Jenderal Mayoralgo dela Cruz, mengatakan akan mengatur pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Malaysia, pekan depan, untuk membahas koordinasi keamanan untuk mengatasi serangkaian penculikan yang terjadi di daerah perbatasan.
Selain itu, Mayor Filemon Tan mengatakan, militer telah melangsungkan patroli gabungan sebagai langkah solusi yang akan dibahas dalam pertemuan.
Pihak Malaysia dan Filipina sendiri telah rutin, setiap tahun, melakukan latihan patroli bersama di daerah perbatasan. (*)