Nyala untuk Yuyun
Gubernur Lebih Baik Perhatikan Kasus Perkosaan Anak Ketimbang Berangkat ke Rusia
Dia menilai, Gubernur Kaltim lebih baik melakukan perhatian lebih tentang kasus tersebut terjadi di Kaltim, ketimbang berangkat ke Rusia.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Amalia Husnul A
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Keprihatinan mengenai kasus pemerkosaan, yang dilakukan 14 pria kepada siswi SMP, atas nama Yuyun tak hanya menjadi perhatian sejumlah organisasi masyarakat saja untuk menggelar sejumlah aksi gerakan keprihatinan tentang kasus itu.
Namun, direktur Pokja 30, Carolus Tuah juga angkat bicara menganain kasus yang menurutnya mengerikan itu.
Dia menilai, Gubernur Kaltim lebih baik melakukan perhatian lebih tentang kasus tersebut terjadi di Kaltim, ketimbang berangkat ke Rusia bersama kepala daerahnya lainnya.
BACA JUGA: Pemerkosa dan Pembunuh Yuyun Punya Kebiasaan Aneh
"Dari pada ke Rusia, lebih baik gubernur berikan perhatian terhadap kasus ini, sebagai pejabat publik dia harusnya melindungi warganya, gubernur dapat cegah korban lainnya di Kaltim," tuturnya saat menghadiri gerakan nyala untuk Yuyun di depan kantor gubernur, Rabu (11/5/2016).
Dia juga menilai, hukuman kebiri sendiri bukan satu-satunya cara menekan kasus pelecehan seksual berkurang. Kebiri sendiri menurutnya sama dengan hukuman mati, dan belum tentu membuat jera calon pelaku lainnya.
"Kebiri sendiri belum cukup untuk mencegah, tidak ada garansi dengan kebiri tidak ada predator seks lagi bekeliaran," tutupnya. (*)
***