Opini

Keutamaan Membaca Al Quran, Kebahagiaan Hidup dari Sumber Hukum dan Ilmu

Orang yang membaca, memahami dan mengamalkankannya tentunya akan merasakan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Begitu juga sebaliknya.

Editor: Amalia Husnul A
Serambi Indonesia/Budi Fatria
Ilustrasi.Anak-anak belajar mengaji di TPA/TPQ Balai Pengajian Husnul Fata di Gampong Alue Naga, Banda Aceh, Rabu (3/2/2016) 

Oleh Muhammad Sofyan
Direktur Pendidikan Bahasa Arab Online, www.belajarbhsarab.com
muhammad.s1975@gmail.com

DI bulan Ramadhan ini kaum muslimin dianjurkan memperbanyak amalan karena di bulan ini ganjaran amalan seseorang akan dilipatkan gandakan oleh Allah taala dibanding bulan-bulan lainnya. Di antara amalan yang paling agung adalah membaca Al Quran karena Al Quran adalah sumber hukum dan sumber ilmu.

Orang yang membaca, memahami dan mengamalkankannya tentunya akan merasakan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu, Rasulullah SAW memotivasi kita giat membaca Al Quran.

Di samping manfaatnya yang sangat besar juga mendapatkan ganjaran yang berlipat bagi orang yang membacanya.

Dari Abdulloh bin Mas'ud, ia berkata Rasulloh bersabda: "Orang yang membaca satu huruf Al Quran maka ia mendapatkan satu kebaikan dan satu kebaikan akan dilipatkan gandakan sebanyak sepuluh kali. Saya tidak mengatakan alif lam mim satu huruf namun alif satu huruf, lam satu hruf, dan mim satu huruf" (HR.Tirmidzi (2910).

Beliau menilai hadis ini hasan shohih gorib dan dishahihkan oleh Albani dalam sahih Tirmidzi.

Tidak bisa dipungkiri, manusia butuh banyak mengamalkan kebaikan guna menutupi kesalahan atau dosa yang telah diperbuatnya.   Sebagaimana firman Allah taala: Sesungguhnya kebaikan itu menghapus kesalahan (Surat Hud :114)

BACA JUGA: Ambil Uang di Bank, Jangan Segan Minta Pengawalan Polisi, Gratis Kok

Di dalam hadis lain juga, Rasullulah juga memotivasi kita agar giat banyak membaca Al Quran karena ganjaran bagi orang yang membaca 100 ayat Al Quran bagaikan ia mengerjakan shalat sepanjang malam.

Sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.

Tamim Ad Dary Radhiyalahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam." (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami', no. 6468).

Dan Rasulullah pun memberi kabar gembira bagi mereka yang sudah lancar membaca Al Quran. Dia akan bersama para malaikat yang senantiasa berbuat baik.

Adapun bagi mereka yang masih kesulitan membaca Al Quran, ia jangan bersedih karena tetap ada ganjaran atas usaha yang ia lakukan yaitu ia akan mendapatkan dua pahala sebagaimana dijelaskan di dalam hadis aisyah yang diriwayatkan Imam Muslim.

"Orang yang lancar membaca Al Quran ia bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa berbuat baik. Dan orang membaca Al Quran sambil terbata bata dan mengalami kesulitan membacanya ia medapat dua pahala." (HR.Muslim)

BACA JUGA: Munirah Dua Kali Belanja di Pasar Murah

Orang yang membaca Al Quran merupakan ciri mukmin sejati bagaikan buah yang lezat dan harum aromanya.

Dari Abu Musa Al Asyari Radiallaahu anhu beliau mengatakan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Perumpamaan orang beriman yang membaca Al Quran seperti buah utrujah, aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan orang beriman yang tidak baca Al Quran seperti kurma, tidak ada baunya namun rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang baca Al Quran seperti buah raihanah, aromanya enak tapi rasanya pahit. Perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Quran seperti buah handzolah aromanya tidak ada dan rasanya pahit." (HR.Bukhori)

Adab bagi Para Pembaca dan Penghafal Al Quran

Di dalam hidup ini kita memang harus memilih mana skala prioritas mana hal yang paling diutamakan dan terlebih dahulu dikerjakan kemudian prioritas selanjutnya yang dianggap penting dan ini menjadi batu pijakan bagi orangtua dan para penuntut ilmu dalam menuntut ilmu.

BACA JUGA: Cara Batalkan Puasa Saat Tak Bawa Takjil Ketika Tiba Waktu Berbuka

Al Khotib Al Baghdadi berkata, "Selayaknya bagi setiap penuntut ilmu memulai dari menghafalkan Al Qur'an. Karena Al Qur'an adalah ilmu yang paling mulia dan yang paling pantas didahulukan." (Al Jaami' li Akhlaaqir Rowi wa Li Aadabis Saami')

Selain itu niat menjadi penentu diterima atau ditolaknya amal seseorang.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim dari 'Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung dari niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya."

Nasihat yang sangat bagus bagi mereka yang mereka yang mempelajari Al Quran yang disampaikan Imam an-Nawawi.

Beliau berkata,"Seyogyanya ia tidak berniat dalam membaca dan mengajarkannya sebagai sarana baginya untuk mendapatkan tujuan-tujuan duniawi, seperti mencari harta, kedudukan, pangkat atau kesombongan terhadap teman-temannya atau pujian orang lain padanya atau pandangan orang tertuju padanya atau yang semacamnya."

BACA JUGA: Disperindagkop Gelar Bazar Ramadhan dan Terus Pantau Pasokan Bahan Pangan

Penyebab Hilangnya Hafalan

Banyak sekali kita jumpai para penghafal alquran hilang hafalannya lantaran beberapa hal:

1. Tidak membaca surat surat panjang ketika shalat sendirian.

Murojaah yang terbaik adalah ketika di dalam shalat, khususnya shalat sendirian seperti shalat shalat sunnah. Karena ketika shalat sendiri kita bebas memilih surat-surat yang panjang sebagaimana amalan Rasulullah ketika beliau shalat malam sampai membutuhkan waktu yang lama yang tentunya beliau membaca surat surat panjang.

Tapi yang ironisnya banyak terjadi para imam, mereka panjang bacaannya ketika shalat jahr (keras bacaanya) seperti shalat Fajr, Maghrib dan Isya tapi ketika shalat sendirian mereka membaca surat-surat pendek.

Memang ini tidak berdosa namun dari sisi guna menjaga hafalan amalan seperti ini kurang efektif.

BACA JUGA: Pemkab Serahkan Bantuan, Bentuk Kepedulian untuk Warga Palestina

2. Tidak Mengajarkan Alquran

Beberapa orang penghafal Al Quran pernah bercerita kepada saya bahwa dirinya dan teman- temannya yang pernah menghafalkan Al Quran kebanyakan mereka hilang hafalannya karena mereka tidak mengajarkannya dan tidak menjadi imam masjid.

Memang, tidak bisa dipungkiri namanya ilmu, baik itu ilmu dunia maupun ilmu agama jika tidak diajarkan cepat atau lambat dia akan hilang. Lebih-lebih ilmu Al Quran. Oleh sebab itu, menjaganya sangat penting dengan cara mengajarkannya.

Nabi sendiri memberikan pujian bagi mereka yang suka belajar dan mengajarkan Al Quran. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Bukhori dari Ustman bin Affan RA, Nabi bersabda, "Yang terbaik diantara kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya."

3. Tidak Konsisten Murojaah (mengulang hafalan)

BACA JUGA: Inilah Penyebab Bisnis Waralaba Menjadi Haram

Tidak bisa dipungkiri, ujung tombak semua amalan adalah konsisten. Jika amalan tidak konsisten maka tidak mendapatkan hasil yang maksimal atau hasilnya tidak sesuai harapan.

Dalam kasus para penghafal Al Quran kebanyakan mereka bersemangat menghafal surat-surat baru. Hal ini sangat bagus dan mulia.

Namun, sangat disayangkan jika sudah hafal tapi kurang bersemangat dan tidak konsisten dalam menjaga hafalannya. Walhasil, hafalan yang diusahakannya selama bertahun-tahun hilang dan hanya tinggal kenangan saja.

Anjuran Membaguskan Suara ketika Baca Al Quran

Membaguskan dan memerdukan suara ketika membaca Al Quran adalah disyariatkan bahkan diperintahkan seperti yang dijelaskan dalam hadis Albaro' bin 'Azib RA, ia berkata: Rasulullah bersabda, "Hiasilah bacaan Al Quran dengan suaramu."(HR.Abu Dawud No.1468)

Kalau suaranya tidak bagus maka ia berusaha membaguskan suaranya sesuai dengan kemampuannya. Rasulullah pernah mendengar suara bacaan Abu Musa al Asya'ri dan beliau memujinya.

BACA JUGA: Jujur dan Amanah, Prinsip Akhlak Pengusaha Muslim

Sebagaimana disebutkan dalam hadis Muttafaqun alaih dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, "Sesunggunya ia (Abu Musa) telah dianugerahi suara merdu yang telah diberikan kepada Nabi Daud alaihi salam yaitu suara yang merdu."

Di antara cara memperindah bacaan Al Quran yaitu dengan cara mempelajari kaidah ilmu tajwid dan makhroj huruf. Karena suara akan lebih merdu dan enak didengar jika kaidahnya benar.

Bahkan orang yang tidak memiliki suara merdu namun jika kaidah bacaannya benar enak juga didengar. Tentunya jika orang memiliki keduanya yaitu suara merdu dan menguasai kaidahnya maka akan lebih bagus. (*)

Salurkan Keluhan atas Pelayanan Umum Melalui Hotline Public Service

Caranya mudah. Tinggal memilihnya, yakni:

-Telepon ke bagian Redaksi Tribun Kaltim: 0542 735015

-SMS ke Redaksi Tribun Kaltim: 0811 547 1888

-WhatsApp/Line Redaksi Tribun Kaltim: 0811 5387 222

-PIN BlackBerry Redaksi Tribun Kaltim: 54ED96E3

-Email: tribunkaltim.red@gmail.com dan cc ke redaksi@tribunkaltim.co

Boleh juga kicauan sahabat diunggah ke Twitter lalu mention Twitter @tribunkaltim gunakan hashtag/tagar #HotlineTribunKaltim

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Kaltim Bisa Menggugat!

 

Mengapa Rakyat Mudah Marah?

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved