PON XIX Jabar
Tuan Rumah Curang, PON Jawa Barat Dianggap yang Paling Kacau
Andi menyoroti peran wasit yang selalu memberikan keuntungan bagi tuan rumah.
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
Andi menilai PB PON tak mampu menampung aspirasi dan bentuk protes kontingen lain, sehingga terjadi kericuhan. Kericuhan tersebut menurut Andi mempengaruhi semangat atlet bertanding.
Tidak heran jika atlet Kaltim yang tampil meyakinkan di pelatnas tidak bisa berbuat apa‑apa di PON.
"Mental atlet jadi down duluan. Taekwondo yang seharusnya kita dapat dua emas hari pertama sudah dirampas tuan rumah. Dan itu kelihatan sekali tidak fair play. Akibatnya atlet yang bertanding hari berikutnya jadi tidak lepas mainnya," ungkapnya.
Ia menyayangkan hilangnya sportivitas di PON Jabar. Hal itu bakal mengancam regenerasi dan prestasi atlet nasional.
PON sebagai ajang mencari bibit atlet yang siap berlaga di kancah internasional justru tercoreng tindakan tidak fair.
"Kalau prestasi yang diraih di PON ini abal‑abal, kita tidak bisa berbicara banyak level internasional. Saya yakin itu, karena hampir 50 persen peraih emas PON atlet abal‑abal yang sengaja dimenangkan," ujarnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/pelepasan-kontingen-kaltim_20160909_090611.jpg)