Tak Dapat Shalat Id di Ibukota, Gubernur Serahkan Sapi Limosin 950 Kg untuk Kurban di Tanjung Selor

Spiritualnya menjalankan perintah Allah SWT sekalipun harus mengorbankan harta benda. Dimensi sosialnya, membantu saudara-saudara yang fakir miskin.

Editor: Amalia Husnul A
tribunkaltim.co/muhammad arfan
Sanusi Asisten I Bidang Pemerintahan Setprov Kalimantan Utara menyerahkan bantuan sapi kepada pengurus Masjid Agung Istiqamah Tanjung Selor, Jumat (1/9/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Usai shalat Idul Adha di Masjid Agung Istiqomah Tanjung Selor, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie melalui Asisten I Bidang Pemerintahan, Sanusi menyerahkan bantuan sapi kurban kepada pengurus masjid.

Sapi bantuan Gubernur ini berbobot 950 kilogram, jenis limosin.

"Pak Gubernur berhalangan hadir di sini.

Beliau shalat Id di Tarakan sekaligus menyerahkan sapi bantuan Presiden Joko Widodo," kata Sanusi kepada Tribun, di pelataran Masjid Agung Istiqomah, Jumat (1/9/2017).

Baca: Jika Terjadi Perang Dunia III, Ini Daftar 10 Negara Teraman di Dunia, Indonesia Termasuk Nggak Ya?

Baca: Gampang, Begini Cara Mengolah Daging Kambing Agar Tak Bau Prengus saat Dimasak

Baca: Inilah 3 Tanda Seseorang Mendapat Predikat Haji Mabrur Menurut Rasulullah

Sebelum jalannya salat Idul Adha, Sanusi menyampaikan sambutan yang bahwasanya, Idul Adha membawa dua dimensi yakni dimensi spiritual dan dimensi sosial.

"Spiritualnya menjalankan perintah Allah SWT sekalipun harus mengorbankan harta benda.

Dimensi sosialnya, membantu saudara-saudara kita yang fakir miskin," ujarnya. (*)

Dahsyat! Sapi Merek Mobil Mewah Laku Rp 100 Juta, Ini yang Bikin Harganya Selangit

Sapi Limosin yang berbobot 1 ton ini dibanderol Rp 100 juta.
Sapi Limosin yang berbobot 1 ton ini dibanderol Rp 100 juta. (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kamis (23/8/2017) menjadi hari keberuntungan Burhan Hasan (36) lantaran sapi limosinnya terjual dengan harga Rp 100 juta.

Sapi tersebut dibeli seorang pengusaha Balikpapan, pagi tak lama ia duduk di lapak sederhana miliknya yang terbuat dari kayu beratap terpal berwarna biru.

 

"Saya buka harga 125 Juta, pembeli tawar Rp 90 juta. Tapi akhirnya deal Rp 100 juta," katanya saat ditemui media ini.

Sudah hampir 3 minggu ia menjajakan 240 sapi kurban di bilangan Kampun Timur, Balikpapan Utara.

Baca: Namanya Aja Mirip Mobil Mewah, Sapi Ini jadi Paling Mahal di Kelasnya

Baca: Omset Pedagang Sapi Kurban Menurun, Penyebabnya Tak Disangka, Berharap Naik di Pekan Terakhir

Pria kelahiran Gorontalo merupakan pedagang sapi kurban tahunan di kawasan tersebut.

Di lapaknya ia menawarkan berbagai jenis sapi, mulai dari sapi jenis bali, brahma, onggol dan limosin.

Seluruh sapi miliknya diambil dari kota kelahirannya.

Sekitar 2 hari 3 malam ratusan sapi tersebut menginjakkan kaki di Balikpapan dari Gorontalo.

"Jalan darat ke Palu. Dari palu naik kapal menuju Kariangau Balikpapan. Baru sampai di sini," katanya.

Tak bisa ditampik sapi limosin merupakan primadona di antara yang lainnya.

Baca: Kejaksaan dan Inspektorat Kumpulkan Kades dan Camat

Baca: Bocah Laki-laki14 Tahun Ditangkap karena Joget Macarena di Jalan Ramai Saudi Arabia

Baca: Donald Trump Ancam Bubarkan Pemerintahannya demi Membangun Tembok Perbatasan Meksiko

Baca: Diam-diam Presiden Filipina Rodrigo Duterte Tertangkap Kamera Bertemu Kepala Mata-mata Australia

Kendati demikian Hasan hanya membawa 3 sapi limosin ke Balikpapan.

"Harganya juga spesial, makanya kita bawa 3 aja. Alhamdulillah, ketiganya terjual," tuturnya.

Sapi limosin seberat 1 ton laku dengan harga Rp 100 juta, sementara 2 sapi yang lain terjual Rp 20 juta.

"Kalau yang dua itu masih kecil, umurnya 1 sampai 2 tahun. Nah, kalau yang besar ini umurnya 6-7 tahun," bebernya.

Pantas saja dihargai dengan harga selangit, sapi limosin yang terjual Rp 100 juta tersebut memiliki daging bersih mencapai 500 kilogram.

Baca: Lihat Gaya Fashion dan Pose Cinta Laura saat Traveling Ini Seru Banget, Awas Jangan Salfok

Baca: Bukan Hanya Perayaan Idul Adha, 1 September 2017 Juga Ada Fenomena Alam Langka Ini Lho

Baca: Hati-hati Makan Daging Kambing Berlebihan, Dapat Picu Penyakit Ini

Selain itu perawatannya juga berbeda.

Kalau sapi jenis biasa hanya memerlukan pakan 1 karung rumput setiap hari, berbeda dengan limosin yang bisa makan 3 sampai 5 karung rumput.

"Itu belum dedak dan vitaminnya," akunya.

Belum lagi harga di pelelangan sapi di Gorontalo memang sudah tinggi.

Seekor sapi limosin usia 5 tahun ke atas dihargai peternak sapi sekitar Rp 60-70 juta.

"Sapi limosin ini dirawat lebih dari 10 bulan," ucapnya.

Baca: Jarang Terekspos, Ternyata Anak Bos First Travel Anniesa Hasibuan Tak Hanya Satu, Ini Buktinya

Baca: Kecelakaan saat Latihan Enduro, Begini Kabar Valentino Rossi Saat Ini

Baca: Wuah. . . Ada Delapan Perusahaan Milik Bos First Travel yang Disita Polisi, Ini Daftarnya

Transaksi pembelian seluruh sapi yang ada di lapaknya tersebut menggunakan uang panjar terlebih dahulu.

Saat hari H, bila pembeli melunasi, barulah sapi diantar.

Saat ditanya, omset dan keuntungan penjualan sapi kurban di lapaknya, pria yang tinggal di kawasan Kampung Timur, langsung menyeka dahinya, sesaat menghembuskan nafas panjang.

"Menurun mas. Ini aja baru terjual 60 sapi. Di tahun-tahun sebelumnya bisa capai 80 sampai di atas 100. Kalau ditanya kenapa, ya karena krisis ekonomi, mungkin," selorohnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved