Tak Boleh Sembarangan, Menerbangkan Drone Wajib Ada Lisensi Ijin Terbang, Bak Pilot!
Banyak orang-orang pencinta videografi yang menggunakan drone sebagai alat untuk mengambil gambar dari berbagai sudut kamera.
Pekan lalu, sebuah basis uji terbang dibuka di Shanghai, yang mengharuskan pesawat tak berawak sipil terbang di bawah 150 meter.
Sebagian lainnya menolak gagasan menghabiskan sekitar 10.000 yuan atau sekitar 10 juta rupiah untuk kualifikasi resmi penerbang drone, terutama karena ketidakpastian seputar peraturan di masa depan.
Baca: Sering Gonta-ganti Mobil, Ternyata ini Pekerjaan Suami yang juga Pelaku Pembunuhan PNS Cantik
"Mereka tidak tahu kapan peraturan selanjutnya akan diperkenalkan," kata Hao Jiale, manajer di sebuah toko drone DJI.
"Beberapa orang ingin menunggu dan melihat," tanpa membuat lisensi itu.
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul, "Menerbangkan Drone Kini Tak Bisa Sembarangan! Harus Ada Surat Lisensi Ijin Penerbangannya loh!"
Drone bentuk capung
Para peneliti di Laboratorium Draper dan Howard Hughes Medical Institute, di Janelia Research Campus, Virginia, Amerika Serikat, baru-baru ini menciptakan sebuah program bernama DragonflyEye.
DradonflyEye merupakan sebuah drone serangga yang menggunakan tubuh capung hidup untuk terbang.
Seperti dilansir dari laman Draper.com, pada bagian punggung capung dipakaiakn sebuah ransel kecil yang telah dilengkapi peralatan elektronik, sensor dan sel surya.
Baca: Hati-hati Main Drone Sembarangan Bisa Sebabkan Hal Seperti ini
Sel surya itu nantinya berfungsi sebagai sumber energi yang akan memberi kekuatan pada ransel kecil ini agar bisa berfungsi.
Capung dianggap sebagai serangga yang sangat efisien dan memiliki kemampuan manuver untuk dijadikan sebuah drone (pesawat tanpa awak) terkecil yang pernah ada.
Kini para periset di Draper sedang menciptakan sejenis drone hibrida dengan menggabungkan navigasi miniatur, biologi sintetis dan neuroteknologi untuk mengontrol capung ini untuk terbang sesuai instruksi.