Edisi Cetak Tribun Kaltim

Kapolda: Waspada Bangkitnya Komunis

Pro dan kontra kebenaran kemunculan kembali ideologi sosialis tersebut seolah tak berujung, seperti bola yang terus menggelinding,

Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim

Ada Indikasi

Sementara, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Sonhaji ditanya mengenai apakah masih ada indikasi, benih dan keberadaan faham komunisme atau PKI di Kaltim, mengatakan, ancaman itu bisa muncul dimana saja dan bersifat laten.

"Yang jelas kita sebut itu laten dan bisa muncul bisa dimana saja. Termasuk di sini (Balikpapan atau Kaltim, red), kan mereka bergerak, kan ada yang dari daerah sana bergerak berusaha menghilangkan identitas, berusaha berkelit, misal di Jawa, bisa ke sini, semua wilayah disini ada," ujar Sonhaji ditemui Senin (25/9) lalu di Makodam IV Mulwarman.

Baca: Padahal Kaki Masih Cedera, Terungkap Ternyata Begini Cara Rossi Ngerem di GP Aragon

Adanya indikasi kemunculan komunisme dan PKI itu, kata jenderal bintang dua itu sebenarnya sudah bisa terlihat dari berbagai peristiwa yang berkaitan dengan simbol atau aktivitas diskusi mengenai komunisme atau PKI di berbagai tempat di Indonesia.

"Kalau indikasi sudah ada, beberapa tahun terakhir, ada gambar-gambar, setiap September ada aja, indikasi selalu ada,"katanya.

Sebagai sejarah kelam, kata Mayjen Sonhaji, dewasa ini generasi muda harus mengetahui hal ini, terlebih kata dia, sejak reformasi 1998 film G30S/PKI sudah tidak dipertontonkan lagi secara umum.

Baca: Minta Ponsel Baru dengan Pacarnya, Kelakuan Cewek Ini Malah Bikin Netizen Gemas

Dengan menonton film ini kata dia, bisa menjadi salah satu upaya membendung faham komunisme di masyarakat. Terlepas dari pro dan kontra di masyarkat.

"Pemutaran film G30S/PKI ini perintah Panglima, bahwa itu sejarah iya. Kemudian kalau masalah ada pro dan kontra, kalau dengan memutar sejarah ada yang pro dan kontra bisa kita melihat, siapa yang pro dan kontra, masyarakat bisa menilai siapa yang pro dan kontra," tutur Sonhaji.

Soal kritik keakurasian data dalam film itu, ia mengaku perbedaan tadi hanyalah sebuah ekspresi dari sutradara, dalam hal ini Arifin C.Noor.

"Overall peristiwa itu pernah terjadi.Tapi, bahwa peristiwa itu iya, tidak terbantahkan, generasi muda perlu melihat itu, karena nanti ada pihak yang berupaya meniadakan,"ucapnya.

Pemutaran film itu sendiri, dilaksanakan, Sabtu (30/9) malam, salah satunya di Lapangan Merdeka Balikpapan, yang dibanjiri sekitar 15 ribuan lautan manusia yang antusias menyaksikan film berdurasi sekitar 3 jam 37 menit itu. (m02)

Apa saja inidikasi adanya PKI di Kaltim, serta bagaimana aktivitas keseharian eks Tapol PKI yang ada di Kaltim, bisa dibaca di edisi cetak Tribun Kaltim Selasa 3 Oktober 2017

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved