Wow, Ada Lelaki Pemburu 1000 Janda, Ini Kisahnya yang Bikin Para Janda Kecantol
Entah apa pesonanya, tapi para janda itu selalu tertawa lepas, tertawa bahagia saat berfoto bersamanya. Huh, Bang Cuy centil sekali ya.
Baca: Jika Revisi Permenhub 26 Disahkan, Kuota Taksi Online di Kaltim Dibatasi
Baca: Majukan Wisata Balikpapan, Buka Saja Sentra UMKM di Gedung Parkir Klandasan
Benar ia menyukai para janda, benar ia suka mengejar mereka, namun dengan cara yang sangat mulia, berbeda dengan beberapa oknum yang mengaku ingin menolong janda, namun dengan cara yang malah membuat istri pertama justru jadi janda.
Ia menafkahi para janda tua tak punya, yang sering dilupa oleh beberapa orang di luar sana (mungkin juga oleh kita :( ), para janda yang sering tak dilihat keberadaannya.
Huft, apa gara gara mereka janda tua? Bukan janda syantik kinyis kinyis syemok nan manja mempesona sekaligus kaya raya? Duh, jadi pengen julita jaya kan eke akhirnya.
Tapi bagi bang Cuy, senyum para janda ini adalah segalanya.
Lihat saja ungkapan syahdunya untuk Mak Ari yang sendirian di masa tuanya, yang sudah tak ada sanak saudara dan tetiba merasa begitu sedih setelah adiknya, tempat ia berbagi rasa pulang pada sang pencipta.
Baca: Merasa Terancam Aksi Sweeping, Pengemudi Ojek Online Ini Minta Perlindungan
Baca: Garuda dan Sriwijaya Air Serius Buka Rute Baru, PPK Minta Proyek Pemangkasan Bukit Dikebut
Baca: Kompak Napak Tilas Pemekaran Kutai Timur, Jalan 80 Km Habiskan 50 Liter Air
"Mak, minggu ini untukmu. Mak, malam minggu ini kita lepas rindumu." Manis sekali.
Atau candaannya pada Mak Anah : "Mak mau nikah lagi? Hayuk saya cariin duda." Dan mak Anah tertawa sambil menjawab : "jarore peyot" (entah apa artinya)
Atau Mak Unih yang begitu bijaksana. Kemiskinan dan kesendirian di masa tuanya yang penuh keikhlasan ia terima, tanpa sedikitpun menyalahkan sang pencipta.
Ia justru bersyukur Allah mengujinya dengan menjadi sebatang kara saat usia renta. Sebab menurutnya, andai ujian itu ia dapatkan saat ia muda, betapa banyak yang nanti terjerat dosa
Jangan lupa juga Mbah Rupini, janda keren mandiri yang di usia 78 tahun masih ngontel alias menggowes sepeda untuk berjualan buntil ke daerah sekitarnya. Pantas saja Bang Cuy ngapelin dia.