Pendidikan
Kagum Prestasi Fatur yang Ubah Rumput Teki jadi Bahan Bakar, Awang Faroek Ingin Bertemu Langsung
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bangga dengan prestasi putra Kalimantan Timur, Muhammad Rezky Faturrochim.
Baca: Galau saat Lihat Hidup Orang Lain Lebih Baik di Facebook? Ternyata Ini Fakta Sesungguhnya
Baca: Akankah Ilija Spasojevic Berduet dengan Sylvano Comvalius Musim Depan?
Baca: VIDEO – Damkar Gunakan Eksavator Untuk Padamkan Api di Tug Boat
Tim membuat produk bernama Bioki yang merupakan campuran bioetanol dari rumput dengan bensin pada perbandingan campuran tertentu.
Bioki tersebut juga telah diuji coba keefektifan inovasi itu pada sepeda motor dan didapat hasil torsi dan power menjadi lebih baik dibandingkan dengan bensin tanpa dicampur Bioki.
Menurut pria yang lahir pada 14 Desember 1995 tersebut, awal mula ide membuat bahan bakar tersebut muncul saat ia berkuliah di UNY jurusan Teknik Otomotif semester 2 pada penjelasa mata kuliah bahan bakar pelumas otomotif.
Dari sanalah ia mengetahui bahwa ada berbagai jenis bahan bakar dari bahan bakar minyak bumi dan batubara hingga alternatif seperti dari singkong, kedelai, anggur, jagung dan tebu.
“Karena saya suka mikir yang aneh-aneh contohnya mikir dulu pernah kepikiran membuat alat make up tempel, dengan stiker, tapi sepertinya tidak saya dilanjutin makanya beralih ke bahan bakar ini.
Baca: APBDP Disahkan, Penghasilan Anggota DPRD Naik Nyaris Dua Kali Lipat
Baca: Ini Perkiraan Besaran Uang Pemkot Samarinda di Tahun 2018
Baca: Paspampres Ikut Meeting, Laga Persija Vs Persib Akhirnya Diputuskan Digelar di Kota Ini
Intinya membuat sesuatu yang dibuat tidak dari bahan yang dikonsumsi manusia, makanya cari bahan bakar yang berbahan dasar rumput,” katanya.
Sosok yang pernah mendapatkan juara perak Olimpiade kimia dari Kalimantan Timur, tersebut, kemudian mencari sumber alternatif pembuat bahan bakar minyak.
Ia menemukan rumput teki sebagai bahan bakar alternatif.
Pasalnya, pemahamannya terkait rumus fotosintesis selalu menghasilkan karbohidrat menuntunnya pada sebuah kesimpulan bahwa semua fotosintesis mengandung karbohidrat atau zat gula