Tak Kuasa Dilibas Zaman Satu per Satu Peritel Hengkang, Bagaimana Mal Bisa Bertahan?
Tak hanya di Indonesia, negara adikuasa macam Amerika Serikat tak luput dari fenomena sepinya pusat perbelanjaan.
Baca: Sederhana tapi Keren! Bisa Ditiru Nih Gaya Selena Gomez yang Kekinian
Baca: Jonghyun SHINee Meninggal Bunuh Diri, Begini Ucapan Duka Cita Penggemarnya di Indonesia
Baca: Apakah Golkar Bisa Kalahkan PDI-P? Begini Jawaban Kocak Jokowi yang Sukses Mengocok Perut
Baca: Aduh. . . Kok Lelah Terus Ya? Mungkin Ini 6 Pemicunya
Baca: Belum Ada Pasangan Calon yang Deklarasi, Pilgub Kaltim Diprediksi Sepi?
Baca: Penetapan Cagub dan Cawagub Golkar setelah Musdalub, Hasdam dan Makmur Bersaing?
Utamanya, dalam menciptakan pengalaman konsumen yang lebih baik.
Toko fisik tetap ada, tetapi konsumen dapat memanfaatkan platform digital untuk berbelanja.
"Siapa pun yang tak menyadari adanya hubungan simbiosis antara e-commerce dan ruang fisik, amatlah disayangkan,” tuntas Conforti. (Kompas.com/Haris Prahara)