Kebugaran
5 Hal yang Bikin Olahraga Keras Kamu Sia-sia, Hindari!
Kita berolahraga dengan begitu semangat dan keras, hingga basah kuyup bermandi keringat.
"Meskipun terasa berlawanan--memasukan kalori setelah habis dibakar--tidak makan atau minum setelah berolahraga membuat tubuh berisiko merasa lapar."
"Artinya, metabolisme akan melambat dan akan tergantung pada berat air, yang merupakan kebalikan dari apa yang diinginkan," kata Milan Costich, pelatih tinju selebriti dan pemilik sasana tinju Prevail di West Hollywood.
"Hidrasi sebelum, selama, dan setelah olahraga, maka kita akan mendapatkan manfaat maksimal dari peningkatan metabolisme pasca olahraga," kata Costich.
Hidrasi bisa berupa air, air kelapa, smoothie, atau pun protein shake.
4. Mengasup obat
Tentu, bila kita mengalami cedera atau merasa sangat sakit setelah berolahraga keras, mungkin tak masalah menggunakan anti-inflamasi, seperti ibuprofen misalnya.
Akan menjadi masalah bila kita meminum pil seperti "makan permen" setiap malam, hanya untuk mengatasi rasa sakit parah, atau untuk menghindari rasa lelah saat berolahraga.
"Kalau kita merasa mengandalkan suplemen sebelum atau pasca latihan atau obat anti-inflamasi, ini adalah kesempatan bagus untuk menjauhi dan mengevaluasi kembali menu makan, gaya hidup, dan rutinitas latihan," kata Costich.
Apakah ada kesenjangan dalam pola makan sehingga kekurangan gizi?
Apakah latihan yang dilakukan terlalu keras pada otot atau sendi?
"Tujuannya adalah agar olahraga memiliki dampak positif pada kesehatan tubuh, fisik dan mental, jadi jika apa yang dilakukan tidak tercapai, tidak ada kata terlambat untuk menggantinya," kata Costich.
5. Terlalu sering berolahraga
Olahraga terlalu sering juga tidak disarankan. Misalnya, pagi ini berlatih tinju, kemudian berlari saat sore, berlatih tinju lagi esok pagi dan berlari lagi saat esok sore.
Costich mengatakan hal itu mungkin tidak cukup memberi otot jeda waktu untuk memperbaiki dan membangun kembali jaringan yang rusak.
"Salah satu hal terburuk yang kita lihat adalah melakukan olahraga berlebih secara langsung dari satu latihan ke latihan lainnya," kata Costich.