Meski Sudah Genap 52 Tahun, Surat Asli Supersemar hingga Kini Masih Menjadi Misteri
Meski sudah berusia 52 tahun, Surat Perintah Sebelas Maret (Super Semar) masih menuai kontroversi.
Kontroversi selanjutnya adalah soal isinya.
Bagi Soekarno, surat itu adalah perintah pengendalian keamanan, termasuk keamanan dirinya selaku Presiden dan keluarganya.
Soekarno pun pernah menekankan, surat itu bukanlah transfer of authority.
Namun, Amirmachmud, jenderal yang membawa surat perintah dari Bogor ke Jakarta pada 11 Maret 1966, langsung berkesimpulan bahwa itu adalah pengalihan kekuasaan.
Dengan interpretasi seperti itulah, Soeharto kemudian naik ke tampuk kekuasaan.
Mengungkap Kebenaran
Kini, setelah 52 tahun berlalu, belum ada jawaban terang soal pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal.
Namun, ada harapan bahwa kegelapan itu terungkap.
Salah satu titik berangkatnya adalah konsistensi Arsip Nasional Republik Indonesia dalam mencari dokumen asli Super Semar.
Salah satu instrumen yang bisa digunakan adalah Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
UU kearsipan itu berisi aturan tentang sanksi maksimal hukuman penjara selama 10 tahun bagi orang yang menyimpan arsip negara dan tidak menyerahkannya kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Selain itu, Daftar Pencarian Arsip (DPA) juga disinggung.
Asvi Warman Adam berharap, ANRI mendorong keluarnya peraturan pemerintah atas UU Kearsipan.
Apabila pemerintah menerbitkan peraturan pelaksana, maka ANRI akan punya wewenang lebih untuk mencari naskah asli itu.
Bisa jadi, kewenangan itu termasuk menggeledah pihak-pihak yang mungkin menyimpan naskah otentik Super Semar tersebut.
Bila itu yang terjadi, maka ada harapan terjadi pelurusan sejarah.
Bila dulu sejarah selalu disesuaikan oleh kepentingan penguasa, kini, sejarah juga memasukkan pandangan dan temuan dari banyak orang.
Adagium “Sejarah ditulis oleh para pemenang” tidak lagi jadi sesuatu yang mutlak.
Walau Soeharto tak lagi berkuasa dan tak ada dampak langsung secara politik, pengungkapan misteri Super Semar tetap memiliki arti bagi bangsa Indonesia.
Setidaknya sebagai bangsa, sejarah kita dengan gamblang bisa diceritakan.
Pengungkapan Super Semar juga menjadi peringatan bagi para penguasa agar tidak membelokkan sejarah untuk kepentingannya.
Karena mereka bisa saja menuliskan sejarah menurut kemauannya, namun tidak bisa menghapuskan kebenaran. (Kompas.com/Wisnubrata)
Artikel ini telah ditayangkan Kompas.com dengan tautan: Supersemar, Surat Sakti Penuh Misteri