Ternyata Ketua MK Ini Pernah Jadi Artis, Filmnya Raih Piala Citra, tapi Dimarahi Orangtuanya
Pasalnya, ketika main film itu lah, dirinya harus dimarahi oleh orangtuanya yang berada di Bima.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA -- Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru dilantik, Anwar Usman menjelaskan, akan berbeda ceritanya, apabila tidak main film ketika dia masih kuliah.
Pasalnya, ketika main film itu lah, dirinya harus dimarahi oleh orangtuanya yang berada di Bima, Nusa Tenggara Barat. Jika, tidak diomeli saat itu, lanjut Anwar, mungkin tidak akan menjadi hakim konstitusi.
"Iya mereka marahi saya, bilang ke Jakarta mau kuliah atau main film sih? Dari situ, saya memilih untuk kuliah yang benar," ucap Anwar usai pengucapan sumpah jabatan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Baca: Mie Instan Memang Lezat, Tapi Kamu Pasti Akan Kapok Makan Kalau Tahu 10 Bahaya Ini. Ngeri
Baca: KAMMI Kaltimtara Ikut Kecam Puisi Sukmawati, Ini 4 Tuntutan pada Putra Sang Fajar
Pada 1980, Anwar mendapat peran di film "Perempuan dalam Pasungan" besutan sutradara Ismail Soebarjo.
Film yang dibintangi Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan dan Rini S Bono itu begitu tenar, bahkan meraih Piala Citra.
Begitu film tersebut sampai di Bima, Nusa Tenggara Barat, orang tua Anwar lantas mempertanyakan tujuan anaknya ke Jakarta.
Baca: Mampu Menelan Seekor Sapi, Warga Heboh Temukan Ular Piton Raksasa Sebesar Pohon Pinang
Baca: Pengemudi Online Antusias Sambut Regulasi Gojek dan Grab Wajib Jadi Perusahaan Transportasi
Belum selesai, orangtua Anwar, menonton adegan anaknya sedang berjalan dengan seorang wanita di dalam film.
"Pas tahu, ya sudah. Habis saya. Bubar semuanya," kelakar Doktor lulusan Universitas Gadjah Mada itu.
Namun, belajar dari seni peran itu, Anwar mengaku memiliki kepercayaan diri dan mempunyai tutur bahasa yang baik.
Baca: Kecil Kemungkinan Gatot Digandeng Prabowo dan Jokowi. Begini Kalkulasi Jitu Indo Barometer
Baca: Top 3 Indonesian Idol Tanpa Eliminasi, Pekan Depan Abdul, Joan dan Maria Beradu Kembali
Juga, sikap di depan publik, yang dapat dikelola dengan baik olehnya.
"Coba lihat tadi, saat saya memberi sambutan. Awal sekali saya semangat, kemudian sempat terdiam sebentar untuk mengucap terima kasih kepada Pak Arief.
Nah, itu lah ciri-ciri orang Teater. He-he-he," ucapnya seraya tertawa kecil.
Baca: Cacing Anisakis Simplex pada Makarel Kaleng yang Perlu Kamu Tahu, Begini Penjelasan Ahli
Baca: Mahasiswa Bertopeng Jokowi Bagikan Uang Receh dalam Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Solo
Bukan hanya bermain seni peran, Anwar juga mengaku suka sekali bernyanyi.
Terutama, lagu-lagu Broery Marantika dan serta lagu bergenre dangdut.
"Kalau nyanyi, saya jago," tukas pria yang sebelumnya berkiprah di Mahkamah Agung itu.
Baca: Ibu dan Balitanya Kaget Dinyatakan Positip Narkoba. Ia Mengaku Hanya Makan Permen Ini di Warung
Baca: Puisi Sukmawati Menimbulkan Banyak Kecaman, Fadli Zon: Seharusnya Belajar dari Kasus Ahok
Dirinya, tidak menutup kemungkinan akan balik mendalami seni peran usai dia menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi.
Namun, saat ini Anwar mengaku akan menjalankan tugasnya sebaik mungkin dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak konstitusi itu.
"Tidak ada yang tahu ke depan. Sekarang, saya mau fokus di jabatan ini dulu," tukasnya.(ryo)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Ketua MK Saat Jadi Artis, Filmnya Raih Piala Citra Tapi Orang Tua Malah Memarahi, http://www.tribunnews.com/nasional/2018/04/03/kisah-ketua-mk-saat-jadi-artis-antara-film-dengan-kuliah.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan