Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan

Sebabkan Kebakaran dan Pencemaran, Potongan Pipa Pertamina Berhasil Diangkat, Begini Kondisinya

Potongan pipa tersebut rencananya akan diangkat sebagai barang bukti dari peristiwa kebakaran dan pencemaran minyak di Perairan Teluk Balikpapan

Penulis: Fachmi Rachman |
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Penyidik Polda dan koordinator tim penyelam memeriksa potongan pertama pipa PT Pertamina Region Kalimantan di atas Kapal Sea Haven di Perairan Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018). Satu dari tiga potongan pipa Pertamina yang mengalami patah berhasil di angkat untuk dijadikan barang bukti penyelidikan Polda Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Setelah menunggu kurang lebih dari dua minggu, akhirnya tim penyidik Polda yang menggunakan tim diver PT Dewi Rahmi dan Kapal Crane Base Sea Haven berhasil mengangkat potongan pertama dari tiga potongan pipa Pertamina.

Potongan pipa tersebut rencananya akan diangkat sebagai barang bukti dari peristiwa kebakaran dan pencemaran minyak di Perairan Teluk Balikpapan yang terjadi pada 31 Maret 2018 lalu.

Menurut pantauan langsung Tribunkaltim.co, dari atas kapal crane base Sea Haven, pipa pertama ini diangkat pada pukul 16.05 dan berada di geladak kapal pada pukul 16.22, Kamis (19/4/2018).

Kondisi pipa berdiameter 20 inchi yang berhasil diangkat ini memiliki panjang 7 meter dengan kondisi 3 meter mengalami penyok dan concrete (lapisan semen pelindung pipa) terkelupas.

Sedangkan 4 meter sampai batas potong masih dalam kondisi normal.

Baca: P3EK KLHK: Jangan Dulu Berenang di Pantai Balikpapan, Masih Ada Potensi Besar Terpapar Zat Minyak

Setelah berada di atas geladak kapal Sea Haven, pipa langsung diperiksa oleh tim penyidik dan Inafis Polda Kaltim beserta tim dari Pertamina Region Kalimantan.

Proses identifikasi dan dilanjutkan dengan pengangkatan pipa ini sebenarnya sudah dilaksanakan sejak hari pertama Sabtu, (31/3/2018) dengan menurunkan tim survey dan selam dari PT Dewi Rahmi hingga hari kedua tidak bisa melakukan kegiatan karena kondisi air yang dipenuhi minyak.

Pada hari ketiga atau 2 April mereka akhirnya mampu melakukan survey dengan menggunakan sonar beam dan penyelaman yang menemukan patahan di posisi 1 derajat 14’38”s 116 derajat 46’40” timur atau 4 km dari pelabuhan Semayang Balikpapan yang kemudian dilaporkan kepada Pertamina pada tanggal 3 April yang di lanjutkan dengan sesi konferensi pers di Polda Kaltim pada tanggal 4 April 2018.

Baca: 2 Minggu Usai Tragedi Tumpahan Minyak, Begini Visual Kondisi Terumbu Karang di 3 Titik Ini

Penyidik Polda dan koordinator tim penyelam memeriksa potongan pertama pipa PT Pertamina Region Kalimantan di atas Kapal Sea Haven di Perairan Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018). Satu dari tiga potongan pipa Pertamina yang mengalami patah berhasil di angkat untuk dijadikan barang bukti penyelidikan Polda Kaltim.
Penyidik Polda dan koordinator tim penyelam memeriksa potongan pertama pipa PT Pertamina Region Kalimantan di atas Kapal Sea Haven di Perairan Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018). Satu dari tiga potongan pipa Pertamina yang mengalami patah berhasil di angkat untuk dijadikan barang bukti penyelidikan Polda Kaltim. (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

Setelah melakukan persiapan beberapa hari tim penyelam melanjutkan tugas untuk pemotongan pipa yang melalui beberapa proses seperti persetujuan dari penyidik dan labfor Mabes Polri dan Pertamina tentang titik mana saja yang dipotong.

Setelah itu ada beberapa proses lainnya seperti yang dijelaskan oleh Kambiyat, Koordinator Penyelam PT Dewi Rahmi saat ditemui tribun saat sedang mengawasi persiapan penyelaman.

“Persiapan pengangkatan pipa sudah kita lakukan beberapa hari yang lalu,dari mulai penggalian,indentifikasi dulu,penggalian kemudian ada pengupasan lapis lindung atau concrate. habis itu kita menggunakan cool cutter untuk memotong pipa.” Jelas Kambiyat.

Baca: Komnas HAM Soroti Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan, Sampaikan Tiga Catatan Penting

Akhirnya disepakati Bahwa pipa sepanjang lebih dari 37 meter dipotong menjadi tiga bagian.

Menurut Pak Kam, panggilan Kambiyat, tiga potongan yang akan diangkat ada bagian pertama dengan cutting point E3 line E1 sampai E3 memiliki ukuran 7 meter dengan berat 3,5 ton berbentuk Lurus.

Pipa kedua dengan cutting point B3 line D sampai B3 memiliki ukuran 12 meter dengan berat 9 ton berbentuk L.

Pipa ketiga 24 meter dalam bentuk v berat 12 ton terakhir berada di cutting point A3 line B3-B1-A3.

Untuk mengangkat pipa yang berdiameter 20 inch itu, tim pengangkatan menggunakan sebuah crane yang memiliki kemampuan mengangkat beban hingga 150 ton.

Baca: Setelah 8 Jam Cecar Soal Kebocoran Minyak di Teluk Balikpapan, DPR Sampaikan 10 Tuntutan Ini

Karena kondisi arus yang cukup deras saat pengangkatan akhirnya tim hanya mengangkat satu bagian pipa saja.

"Kadang visibilty zero kadang juga bisa satu meter, tergantung arus yang menyebabkan naiknya lumpur di sekitar pipa, sedangkan kita dikejar waktu untuk melakukan pengangkatan. Namanya juga alam, kita tidak bisa melawan tapi kita menyesuaikan dengan faktor alam” Jelas Kambiyat.

Oleh karena itu sisa pipa akan dilaksanakan pada Jumat dan Sabtu ini, namun juga melihat kondisi arus.

Baca: Warga Cabut Ribuan Pohon Mangrove Akibat Tumpahan Minyak Pertamina

Proses Pengangkatan pipa sendiri mulai dilaksanakan pada pukul 12.30 dimulai dengan persiapan tim penyelaman dari PT Dewi Rahmi dan tim cranebase kapal Sea Haven.

Setelah persiapan telah cukup, tim penyelam menjadi tim pertama untuk mengecek posisi terakhir pipa yang berada di kedalaman 21 meter tersebut.

Setelah tim pertama naik ke permukaan, turun kembali dua orang penyelam yang membawa sling mengantarkan ke arah pipa di sisi penajam dan sisi balikpapan.

Pada penyelaman kedua ini, penyelam sempat kehilangan pipa Karena arus cukup deras dan zero visibility menyebabkan penyelaman sedikit lebih lama hingga 45 menit dari standar yaitu 30 menit.

Pada pukul 15.30 wita kabel sling berhasil dipasang.

Karena menunggu dari tim penyidik dan Inafis, pengangkatan sempat tertunda 35 menit.

Tepat pukul 16.05 pipa mulai diangkat dan Pada pukul 16.22 pipa berhasil diletakan di geladak kapal sea haven.

Setelah diperiksa oleh tim Polda Kaltim dan Pertamina Region Kalimantan tim melakukan rapat tertutup di lantai dua kapal Sea Haven.

Lihat foto-foto penampakan potongan pipa saat diangkat dari dasar laut, berikut ini

- Akan dijadikan barang bukti

Penyidik Polda dan koordinator tim penyelam memeriksa potongan pertama pipa PT Pertamina Region Kalimantan di atas Kapal Sea Haven di Perairan Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018).
Penyidik Polda dan koordinator tim penyelam memeriksa potongan pertama pipa PT Pertamina Region Kalimantan di atas Kapal Sea Haven di Perairan Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018). (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

Satu dari tiga potongan pipa Pertamina yang mengalami patah berhasil di angkat untuk dijadikan barang bukti penyelidikan Polda Kaltim.

- Memeriksa potongan pipa

Penyidik Polda dan tim Pertamina Region Kaltimantan memeriksa potongan pertama pipa Pertamina yang berhasil diangkat di atas Kapal Sea Haven di Perairan Teluk Balikpapan, Kamis (19/4).
Penyidik Polda dan tim Pertamina Region Kaltimantan memeriksa potongan pertama pipa Pertamina yang berhasil diangkat di atas Kapal Sea Haven di Perairan Teluk Balikpapan, Kamis (19/4). (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

- Memantau pergerakan peselam 

Tim monitoring PT Dewi Rahmi dan PT Pertamina Region Kalimantan mengamati pergerakan tim selam saat memasang kabel untuk mengangkat potongan pipa Pertamina di Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018).
Tim monitoring PT Dewi Rahmi dan PT Pertamina Region Kalimantan mengamati pergerakan tim selam saat memasang kabel untuk mengangkat potongan pipa Pertamina di Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018). (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

- Proses Penyelaman

Penyelam PT Dewi Rahmi melompat ke perairan untuk memasang kabel yang digunakan  mengangkat potongan pipa Pertamina di Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018).
Penyelam PT Dewi Rahmi melompat ke perairan untuk memasang kabel yang digunakan mengangkat potongan pipa Pertamina di Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018). (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

- Memantau Proses Pengangkatan

Tim Penyidik dan INAFIS Polda Kaltim serta tim PT Pertamina Region Kalimantan mengamati proses pengangkatan potongan pertama pipa Pertamina yang patah di Perairan Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018).
Tim Penyidik dan INAFIS Polda Kaltim serta tim PT Pertamina Region Kalimantan mengamati proses pengangkatan potongan pertama pipa Pertamina yang patah di Perairan Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018). (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

- Pengangkatan Pipa

Tim Crane Base Kapal Sea Haven mengamati crane yang mengangkat potongan pipa Pertamina di Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018).
Tim Crane Base Kapal Sea Haven mengamati crane yang mengangkat potongan pipa Pertamina di Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018). (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

- Proses pengangkatan Pipa

Tim Crane Base Kapal Sea Haven mengamati crane yang mengangkat potongan pipa Pertamina di Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018).
Tim Crane Base Kapal Sea Haven mengamati crane yang mengangkat potongan pipa Pertamina di Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018). (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

- Pemeriksaan potongan pipa

Penyidik Polda dan tim Pertamina Region Kaltimantan memeriksa potongan pertama pipa Pertamina yang berhasil diangkat di atas Kapal Sea Haven di Perairan Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018).
Penyidik Polda dan tim Pertamina Region Kaltimantan memeriksa potongan pertama pipa Pertamina yang berhasil diangkat di atas Kapal Sea Haven di Perairan Teluk Balikpapan, Kamis (19/4/2018). (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

(Tribunkaltim.co/Fachmi Rachman)

Baca: Hutan Bakau Tercemar Minyak, Warga Ngelap Pohon Mangrove Pakai Tisu

Baca: Pendataan Korban Tumpahan Minyak Bertambah di 2 RT Kawasan Kariangau

Baca: Warga Dilarang Berenang di Pantai Terdampak Tumpahan Minyak, Ini Alasannya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved