Operasi Tangkap Tangan KPK

Ditanya Keberadaan Wali Kota Blitar, Begini Jawaban Wawali Usai Gantikan Memimpin Apel Pagi

Tidak berselang lama kemudian, mereka keluar, lalu memasangi pintu ruangan wali kota tersebut dengan garis plastik bertuliskan KPK.

Editor: Amalia Husnul A
SURYA/SAMSUL HADI - Kompas.com/M Agus Fauzul Hakim
Ruangan Kerja Wali Kota Blitar di Balai Kota 

TRIBUNKALTIM.CO, KEDIRI - Komisi Pemberantasan Korupsi menyegel ruang kerja Wali Kota Blitar Samanhudi di Balai Kota Blitar, Jawa Timur, Kamis (7/6/2018).

Penyegelan itu dilakukan setelah sekitar 4 orang petugas KPK berpakaian preman melakukan pemeriksaan singkat di dalam ruangan.

Tidak berselang lama kemudian, mereka keluar, lalu memasangi pintu ruangan wali kota tersebut dengan garis plastik bertuliskan KPK.

Rombongan petugas KPK kemudian bergegas meninggalkan balai kota yang terletak di Jalan Merdeka itu dengan menggunakan kendaraan warna putih dengan pelat nomor AG 1626 IY.

Tidak tampak ada barang-barang yang turut diamankan sebelum penyegelan itu.

Baca: Waduh. . . Guru Honor SMA/SMK di Lingkup Pemprov Kaltim Harus Gigit Jari tak Dapat THR

Baca: Arus Mudik, Belum Ada Tambahan Penerbangan Reguler dari Bandara Juwata

Baca: Usai Kalah dari PSIS, Skuat Borneo FC Langsung Diliburkan

Atas penyegelan itu juga belum ada pihak yang bisa dimintai konfirmasi.

Begitu juga terhadap keberadaan Wali Kota Blitar Samanhudi sendiri hingga kini masih misteri.

Wali Kota Blitar Samanhudi tidak memimpin apel kesiapan Linmas dalam kesiapan gelaran Pilkada Jatim yang digelar di Balai Kota Blitar, Jawa Timur, Kamis (7/6/2018).

Samanhudi tidak datang saat apel, dan keberadaannya belum diketahui oleh jajarannya.

Posisinya kemudian digantikan oleh Wakil Wali Kota Blitar Susanto yang mengambil alih kepemimpin apel tersebut.

Baca: THR PNS PPU Mulai Masuk Rekening Hari Ini, Intip Besarannya

Baca: Selain Mencuri, Pemuda Asal Samarinda Ini Juga Terlibat Jaringan Peredaran Narkoba

Baca: Ini kata Sensitif yang Bisa Bikin Kamu di Penjara, Jangan Ucapkan di Bandara!

Saat disinggung penyebab ketidakhadiran Samanhudi dan apakah terkait dengan operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Susanto mengaku tidak mengetahuinya.

Begitu juga terkait keberadaan sosok wali kota tersebut.

"Lah ini saya belum bisa, belum bisa (memberi tahu)," ujar Susanto kepada para wartawan, Kamis (7/6/2018).

Soal penggantian pemimpin upacara itu, kata Susanto merupakan hal biasa.

Posisinya sebagai wakil memungkinkan membantu tugas-tugas walikota saat wali kota berhalangan.

Baca: Harga Daging Sapi di PPU Capai Rp 130 Ribu per Kilogram, Ini Tanggapan Diskukmperindag

Baca: Apes, Kawanan Pencuri di Samarinda Jadi Korban Pencurian Barang Hasil Jarahan

Baca: Disdukcapil PPU Tetap Buka Selama Cuti Bersama, Catat Tanggalnya

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved