Pembunuh Driver Taksi Online Balikpapan Tak Bisa Tidur di Bui, Ini Penyebabnya
Tembakan dari pistol angin, hantaman dongkrak, dan pisau jadi alat pelaku membunuh driver taksi online di Balikpapan.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Darmadi alias Anca mengaku tak bisa tidur selama meringkuk di sel Mapolres Balikpapan. Pembunuh driver online tersebut merasa dihantui kesalahan dan bayang-bayang sosok korbannya.
"Saya takut. Dihantui. Gak bisa tidur dari semalam," kata Anca kepada Tribunkaltim.co, Rabu (13/6/2018).
Kepada media ini ia mengaku menyesal melakukan perbuatannya.
Ia kalah dengan emosi sesaat yang merasuki pikirannya, hingga tega menghabisi nyawa korbannya.
Baca juga:
Nelayan Tangkap Ikan Marlin Seberat 250 Kg, Netizen: Bisa Buat Pesta Rakyat!
Cetak 10 Gol pada Dua Gelaran Piala Dunia, Pemain Jerman Ini Bisa Salip 3 Senior
Soal Sikap Demokrat di Pilpres 2019, AHY: Tidak Boleh Ada Anak Tiri Dalam Koalisi
Berdandan Saat Naik Taksi, Eyeliner Wanita Ini Malah Menancap di Matanya
Tembakan dari pistol angin, hantaman dongkrak, dan pisau jadi alat pelaku membunuh driver taksi online di Balikpapan.
"Menyinggung! Kata dia, kalau nau ke sana gak usah naik taksi online, helikopter saja," kenangnya.
Ia mengaku memesan jasa taksi online baru pertama kali untuk mengunjungi rekannya di kawasan Perumahan Prona III Sepinggan Balikpapan Selatan.
Ditanya soal pistol (air soft gun), Anca mengaku memilikinya sejak lama. Ia membeli senjata itu melalui online shop di internet.
"Beli di jual beli online. 3 jutaan, ada surat izinnya. Buat jaga-jaga saja beli," tuturnya.
Usai membunuh, pelaku berencana lari ke Sangatta Kutai Timur.
Anca mengaku ke kota tersebut untuk mengantar istrinya. Sepanjang perjalanan ia pun berpikiran untuk menyerahkan diri ke kantor polisi.
"Mau antar istri ke Sangatta. Saya sebenarnya mau nyerahin diri habis antar dia. Pas saya ketangkap saya langsung ngaku, ndak ada yang saya tutupi," kata ayah beranak 1 tersebut.
Sementara Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Fitra menegaskan bahwa polisi tak akan segan menembak pelaku kejahatan di tempat.
"Tembak di tempat. Selama apa yang diperbuat pelaku membahayakan jiwa orang lain atau petugas," katanya didampingi Kasat Reskrim AKP Makhfud Hidayat, Rabu (13/6/2018).
Seperti kasus pembunuhan driver taksi online di Balikpapan. Beruntung saat diamankan polisi, pelaku tak melakukan perlawanan kepada petugas.
Baca juga:
Inilah 'SOUPerman'; Figur Pemberi Sup Gratis bagi Penduduk Gaza
11 Orang Meninggal di Wilayah Kota Penyelenggara Piala Dunia, Aparat Rusia Lakukan Penyelidikan
Drama Transfer Fekir Masih Berliku, Liverpool Bakal Siapkan Proposal Baru; Semata Urusan Fulus?
Masih Terlihat dari Arah Pelabuhan, Kapal yang Mengangkut 70 Penumpang Tenggelam
Ia memilih pasrah, kemudian mengakui seluruh perbuatan sadisnya pada Selasa (12/6/2018) kemarin.
Apalagi pada momentum arus mudik dan balik lebaran pada tahun 2018. Kejahatan tenru mengintai jutaan pemudik yang pulang kampun. Potensi ancaman kejahatan cukup tinggi pada momen seperti ini.
Sebab itu Wiwin, menegaskan kepada anggotanya agar tak ragu mengambil tindakan apabila menemui kejahatan yang membahayakan nyawa orang lain maupun polisi. (*)