Server PPDB Online Terganggu, Panitia Jalankan Prosedur Manual; Petugas Input Data pun Lembur

Antisiasme masyarakat seputar PPBD ini sendiri menurutnya cukup baik. Buktinya, 1.000 lembar formulir yang disiapkan ludes.

Penulis: Doan E Pardede |
Tribun Kaltim/Fachmi Rachman
Ratusan orang tua dan calon siswa memadati ruang verifikasi ppdb online di lantai 1 SMAN 1 Balikpapan, Senin (2/7). Akibat tidak bisa diaksesnya server ppdb online menyebabkan pendaftaran di SMAN 1 dilakukan secara manual menunggu normalnya akses 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online di sejumlah SMP di Kota Samarinda mengalami gangguan, Senin (2/7/2018).

Hingga sekitar pukul 15.00 Wita, sedikitnya ada 5 sekolah, yakni SMP 1, SMP 2, SMP 4, SMP 5, SMP 7 yang mengalami gangguan PPDB online, Pihak sekolah tidak bisa memasukkan data ke aplikasi yang sudah disediakan.

Di beberapa sekolah tadi, PPDB online sempat berjalan dan tiba putus karena server kadang-kadang mengalami gangguan.

Namun di beberapa sekolah lainnya, sama sekali tidak bisa melakukan PPBD online.

Baca juga:

Data dan Analisa Dinilai Tak Relevan, Timses Isran - Hadi Interupsi Sambutan Gubernur

Ditanya soal Rencana Pensiun dari Timnas Portugal, Begini Jawaban Cristiano Ronaldo

Soal Cawapres Jokowi, Ketua Progres 98 Sebut Mahfud MD Bisa Jadi Jalan Tengah dan Perekat Parpol

Diminta Bayar Uang Pengganti Rp 57 M, Anas Urbaningrum: Pakai Daun Jambu Sekebun Masih Tak Cukup

Pantauan Tribunkaltim.co. di SMP 2 Samarinda, Jalan KH Ahmad Dahlan, pihak sekolah tetap menerima berkas pendaftaran yang diberikan oleh calon orangtua murid.

Sembari menerima berkas, pihak sekolah memberikan penjelasan bahwa server mengalami gangguan dan orangtua akan diminta untuk kembali datang ke sekolah.

Kepala SMP 2 Samarinda, Fajar Siaga mengatakan, gangguan server sudah terjadi sejak awal PPBD online dibuka di pagi hari.

Gangguan ini menurutnya cukup mengejutkan. Pasalnya, PPBD online ini bukanlah yang pertama kali dilakukan SMP 2 Samarinda.

"Tahun lalu kan kita sudah PPBD online juga," ujarnya.

Antisiasme masyarakat seputar PPBD ini sendiri menurutnya cukup baik. Buktinya, 1.000 lembar formulir yang disiapkan ludes.

"Perkiraan kita hanya 500-an tapi tadi 1.000 formulir habis. Mungkin ada juga yang mengambil dua buah," ujarnya.

Pihak sekolah juga sudah mengambil kebijakan untuk menerima semua berkas yang disampaikan dan meminta para calon orangtua murid kembali datang ke sekolah keesokan harinya.

Pihaknya juga belum memeroleh kepastian kapan masalah server ini sudah bisa diperbaiki. Jika memang tetap tidak tuntas, maka mau tak mau PPBD akan dilakukan secara manual.

"Kita berharap bisa segera baik. Sambil menunggu, berkasnya kita terima saja dulu dan kita minta datang lagi besok. Jadi belum bisa memilih sekolah dan lain-lain," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda Ahmad Hidayat mengaku sudah berkoordinasi dengan PT Telkom seputar masalah ini.

Seluruh sekolah yang PPDB online-nya terganggu juga sudah diperintahkan untuk menerima berkas siswa dan meminta orangtua murid untuk kembali datang ke sekolah ke esokan harinya.

Dayat juga mengaku sudah meminta agar petugas operator bekerja lembur dan memantau perkembangan.

Jadi manakala server kembali normal, petugas langsung bisa meng-input data pendaftaran siswa.

Walaupun input data nantinya dilakukan di luar jam kerja, Dayat memastikan tidak ada ada manipulasi.

Pasalnya, orangtua juga akan kembali datang. Dan setelah server normal, data yang sudah diinput juga bisa disaksikan secara online oleh masyarakat.

Baca juga:

Ada Peluang Beraktivitas Kembali Bermodal Izin Sementara, Begini Respon Pengelola RM Tahu Sumedang

Lampiran Surat Edaran Pengurusan Syarat Kesehatan Calon Legislatif Tuai Polemik, Ini Penjelasan KPU

Tak Mau Terburu-buru, AHY Ungkap Sosok Capres Demokrat Kemungkinan Diputuskan di Menit Akhir

Tuding Ada Kampanye Terselubung, Gerindra Yakin Kasus Lembaga Survei Akan Terulang Saat Pilpres

"Saya sudah minta petugasnya untuk lembur. Begitu server-nya bagus, masukkan datanya," ujarnya.

Dayat menambahkan, PPBD online ini cukup penting. Jika masalah ini berlarut-larut, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di seluruh Kabupaten/Kota bisa ditegur oleh Pemerintah Pusat.

Pasalnya, data PPDB online juga akan menjadi acuan dalam penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan BOS Daerah (BOSDA), serta bantuan-bantuan lainnya.

Dia juga meminta agar pihak-pihak terkait menelusuri apakah gangguan server ini berkaitan dengan peretasan website KPU, yang berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang sedang berlangsung.

"Mungkin ada kaitannya dengan itu, kan website-nya KPU gangguan juga," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved