Edisi Cetak Tribun Kaltim

Digelontorkan Anggaran Rp 98 Miliar, Gedung Parkir Klandasan tak Diminati Warga

Mengatasi parkir liar dan untuk meningkatkan potensi PAD sektor retribusi parkir, Pemkot Balikpapan membangun Gedung Parkir Klandasan

Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
Tribun Kaltim

Dikemukakan, konsep awal Gedung Parkir Klandasan bukan hanya untuk parkir, tapi juga untuk ruang pertemuan dan kios‑kios yang nantinya diisi UMKM. Untuk sewa kios per bulan Rp 2,5 juta.

Hanya tersedia sekitar 22 kios yang berada di lantai dasar. Sementara untuk ruang pertemuan di lantai 8 dengan biaya sewa Rp 6 juta sehari. Kios-kios akan diisi dengan penjual makanan ringan, sedangkan lantai satu berfungsi untuk Plaza Perizinan dan layanan perbankan.

Jadikan Pusat Bisnis

Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Rustam menyayangkan pembangunan gedung parkir yang menelan anggaran sekitar Rp 98 miliar tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemkot Balikpapan. 

Sejak dioperasikan awal 2017 lalu, gedung parkir belum menghasilkan pendapatan yang maksimal, bahkan kendaraan yang parkir di gedung parkir relatif sepi. Walaupun ada ruangan dalam gedung itu yang sering dipakai untuk acara pesta pernikahan. "Sampai saat ini masih sepi kendaraan yang parkir di situ," ujarnya.

Rustam menyarankan agar gedung parkir selain digunakan untuk parkir kendaraan, juga perlu adanya pusat bisnis di dalamnya sehingga mempengaruhi jumlah parkir di gedung tersebut. Ia berpendapat, masyarakat Balikpapan akan berfikir ulang jika harus memarkirkan kendaraannya di gedung parkir.

Pasalnya, selain jaraknya yang lumayan jauh dari Pasar Kelandasan, di dalam pasar juga tersedia lokasi parkir, sehingga bayak warga yang memilih parkir di tempat terdekat.

"Jarang orang mau parkir di gedung parkir, kemudian jalan kaki ke pasar atau tempat lain, karena di tempat lain juga tersedia lokasi parkir," ucapnya.

Baca: Sudah 8 Bulan Beroperasi, Banyak Warga Balikpapan Belum Tahu Mesin Parkir Meter

Rustam sependapat dengan rencana pemerintah yang ingin menjadikan gedung parkir sebagai pusat ekonomi kreatif dengan menempatkan kios‑kios dan menjajakan souvenir andalan Kota Balikpapan atau souvenir khas Kaltim.

"Banyak pengunjung di Balikpapan yang membeli souvenir di Pasar Inpres Kebun Sayur sampai jam 5 sore. Nggak ada salahnya kalau buka juga di gedung parkir sehingga pengunjung juga bisa membelinya di gedung itu," jelasnya.

Dirinya juga memberikan solusi kepada pemerintah agar memindahkan kantor Kelurahan Klandasan Ulu ke dalam gedung tersebut. Ia beralasan Kantor Kelurahan Klandasan Ulu yang ada saat ini dinilai kurang refresentatif.

Menurutnya, tidak ada salahnya memindahkan kantor kelurahan ke gedung parkir agar wibawa pemerintahan kelurahan tersebut lebih baik.

Selain itu, jika Kelurahan Klandasan Ulu berada di dalam Gedung Parkir Klandasan, pegawai dapat parkir di situ dan masyarakat yang mengurus keperluannya di kelurahan juga bisa parkir disitu," terangnya.

Baca: Beroperasi sejak Februari 2018, Beginilah Kondisi Mesin Parkir Meter di Balikpapan

Rustam juga menyarankan adanya lokasi kuliner di lantai bawah gedung parkir untuk menunjang lokasi di sebelahnya yakni Taman Bekapai, sehingga dapat menjadi tongkrongan anak muda selain di Pasar Segar, Balikpapan Baru

.
"Saya yakin pasti hidup itu gedung parkir kalau diisi item‑item yang saya sebutkan tadi. Bisa jadi tempat nongkrong, bisa jadi lokasi souvenir bagi pengunjung yang nggak sempat ke Pasar Kebun Sayur, dan bisa jadi pusat pelayanan karena ada kantor kelurahan di dalamnya," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved