Seorang Ayah Selamatkan Anaknya dari Terkaman Buaya, Tak Ragu Duel Meski Hanya Bermodal Kayu
Naluri sang Ayah yang ingin anaknya selamat saat diterkam buaya, membuat sang ayah melakukan aksi yang tergolong ekstrem.
Tiba-tiba buaya menggigit lengannya dan menariknya ke area yang lebih dalam.
Hal itu menyebabkan beberapa luka di bagian tubuh korban.
Polsekta Kawasan Pelabuhan Samarinda Bantu Nenek Sanati Korban Gempa Tsunami Sulteng
KISAH korban selamat dari gigitan buaya juga dialami remaja bernama M Ali Suhadi (14).
Ia nyaris tewas diterkam buaya di Sungai Batang Kuantan, Desa Teluk Pauh, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Peristiwa itu terjadi menjelang Magrib sekitar pukul 18.00 WIB, Kamis (4/10/2018).
"Korban mengalami luka di paha akibat gigitan buaya dengan tiga jahitan," kata Kapolres Kuansing AKBP Fibri Karpiananto, Jumat (5/10/2018).
Dia menjelaskan, awalnya korban pergi untuk mandi sore ke Sungai Batang Kuantan. Saat itu korban hanya sendiri.
"Ketika korban sedang membersihkan badannya, tiba-tiba datang hewan buas (buaya) langsung menggigit paha korban," kata Fibri.
Korban, sambung dia, kaget dan langsung mencoba untuk melepaskan gigitan buaya tersebut. Sehingga, korban berteriak meminta tolong kepada warga lainnya.
"Saat masyarakat berdatangan, buaya melepaskan gigitan dari paha korban. Sementara korban mengalami luka di paha dan dilarikan ke Puskesmas Pangean," tambah Fibri.
Menurut keterangan warga, lanjut Fibri, buaya satwa dilindungi tersebut, sudah tiga kali menyerang warga di lokasi yang sama.
Kasus Buaya yang memangsa manusia terjadi lagi.
Setelah di Manado, kali ini terjadi di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT.
Buaya menerkam Bernadeta Hoar (58), warga Dusun Halimalaka, Desa Rabasa Haerain, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka di Muara Pantai Berasi, Kecamatan Malaka Barat , Senin (28/1/2019) siang.

Korban diterkam Buaya saat bersama teman-temannya mencari udang di muara dan hingga kini korban belum ditemukan.