Seorang Ayah Selamatkan Anaknya dari Terkaman Buaya, Tak Ragu Duel Meski Hanya Bermodal Kayu
Naluri sang Ayah yang ingin anaknya selamat saat diterkam buaya, membuat sang ayah melakukan aksi yang tergolong ekstrem.
Pihak kepolisian Sektor Malaka Barat bersama pemerintah desa dan masyarakat setempat masih melakukan pencarian.
Kapolsek Malaka Barat, Iptu Hadi Samsul Bahri, SH saat dikonfirmasi Pos Kupang.Com, Selasa (29/1/2019) membenarkan peristiwa tersebut.
"Iya ada. Kami baru pulang dari lokasi. Beberapa bagian tubuh sudah ditemukan," kata Samsul.
Menurut Kapolsek, pencarian mulai dilakukan sejak kemarin namun belum ditemukan.
Proses pencarian dilanjutkan hari ini Selasa (29/1/2019) sampai pukul 09.00 Wita ditemukan beberapa potongan tubuh korban yakni kepala, kaki kanan, lengan kiri dan sisa usus.
Menurut Hadi Samsul, korban dan kakak kandungnya Ulu Bete bersama beberapa orang berangkat ke Muara Be Seuk untuk mencari udang.
Korban tidak mengira di muara ini ada Buaya.
Ketika asyik mencari udang, Buaya muncul dan langsung menerkam Bernadeta.
Teman korban yang lain langsung lari menyelamatkan diri.
Sebelumnya, pada 2 Januari 2019, Buaya juga menerkam Warga Desa Badarai Kecamatan Wewiku-Malaka.
Benediktus Seran, warga Umatoos Fatuk, Desa Badarai, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT diterkam Buaya, di tambak Badarai, Selasa (1/1/2019).
Korban diterkam Buaya saat korban bersama istrinya mencari ikan di wilayah tambak dekat muara, Selasa (1/1/2019) sekitar pukul 17.00 Wita.
Mereka mencari ikan menggunakan alat penangkapan ikan tradisional yang dinamakan kesak.
Saat korban memasang alat penangkapan ikan tersebut, Buaya yang diduga sudah berada di sekitar muara langsung menerkam korban dari belakang.
Saat kejadian itu, istri korban menyaksikan dari darat.