Pilpres 2019
Hadiri Acara Ramah Tamah dengan Warga Tionghoa di Medan, Prabowo Ingin Ciptakan Keadilan yang Merata
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri acara Ramah Tamah bersama tokoh, pengusaha dan warga Tionghoa di Selecta Royal Ballroom.
Budiman Sudjatmiko mengaku kecewa atas penampilan Prabowo Subianto dalam Debat Capres 2019 edisi kedua yang berlangsung pada Minggu (17/2/2019).
Dia mengibaratkan Prabowo seperti Manchester United (Man United) yang tak bertaji saat menghadapi Barcelona di laga final Liga Champions 2011.
"Kita membayangkan ada adu serangan. Nyatanya yang membuat kecewa banyak orang adalah ketika lawan malah memilih bertahan," kata Budiman Sudjatmiko dalam forum ILC tvOne yang mengangkat topik "Debat Kedua Capres: Benarkah Jokowi di Atas Angin".
Budiman cenderung melihat pendukung Prabowo seperti mengungkapkan kekesalannya pada jagoannya sendiri karena performa tidak seperti yang dibayangkan.
"Saya pun membayangkan pidato Prabowo berapi-api, selalu punya tanda seru dalam tiap pidatonya. Tapi kemarin seperti mengibarkan bendera putih setengah tiang. Gabungan rasa berserah diri dan rasa duka," kata Budiman.
Baca juga:
• Klarifikasi Karni Ilyas Terkait Pernyataan Rocky Gerung yang Sebut ILC Suara Oposisi
• Moderator Debat Capres 2019 Dituding Berat Sebelah, Begini Bantahan KPU
• Ditanya Karni Ilyas 'Jokowi di Atas Angin?', Ferry Mursyidan Baldan: Jangan-jangan Masuk Angin
• 5 Momen Debat Capres 2019 Jilid II Jokowi vs Prabowo yang Paling jadi Sorotan
Selain itu dalam banyak hal, kata Budiman, Prabowo kerap memberikan pujian kepada Jokowi lalu ujung-ujungnya menyatakan dirinya secara filosofis berbeda.
"Dengan cara mengatakan 'kita punya filosofi berbeda', seolah-olah itu untuk menutupi banyaknya kesaamaaan beliau dengan Jokowi," bebernya.
Atas dasar itu, Budiman Sudjatmiko menyimpulkan Prabowo gagal menyampaikan apa yang dia mau dalam forum debat.
"Terus terang secara personal saya melihat Prabowo seperti itu, saya berempati. Masa ini orang yang pernah menjadi musuhku waktu perjuangan melawan orde baru.
Lawan yang gagah perkasa, dalam masa tuanya dia begitu sangat mengibakan. Saya gak berharap beliau seperti itu karena saya mengharapkan sebuah debat yang berkualitas.
Jadi, kalau Pak Ferry (Ferry Mursyidan Baldan) menyampaikan kritik terhadap debat yang tidak berkualitas, menurut saya kritik itu harus disampaikan pada striker Anda," tegas Budiman Sudjatmiko.
Kendati demikian, Budiman Sudjatmiko juga tak menampik ada beberapa kekurangan dari lawan Prabowo, Joko Widodo (Jokowi).
Salah satunya kekeliruan dalam menyampaikan data.
"Ada beberapa pelanggaran yang dilakukan Pak Jokowi, tapi tidak sampai kartu merah lah.
Kalau kemudian mengatakan dia layak didiskualifikasi hanya karena satu-dua kartu kuning, tentu itu sesuatu yang berlebihan.
Mengatakan pertandingan itu tidak bermutu karena lawan dapat kartu kuning satu-dua, sementara striker sendiri tidak mencetak gol bahkan turut bertahan, Anda mau salahkan wasit?
Jadi bagi saya, Pak Prabowo dari Singa Asia berubah jadi Kucing Angora," pungkas Budiman Sudjatmiko.
Lihat video lengkapnya:
(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)
Follow Instagram tribunkaltim: