Pilpres 2019
Hadang Wacana People Power ala Amien Rais, TKN Jokowi-Ma'ruf Siapkan Gerakan Tandingan
Wacana people power yang dilontarkan Anggota Dewan Pertimbangan BPN Prabowo-Sandi, Amien Rais mendapat tandingan dari kubu TKN
"KPU itu mengelola 813 ribu TPS di tanah air dan di luar negeri. Kita punya 17 ribu pulau, 514 kabupaten/kota yang medannya juga beda-beda. Ada yang sangat berat mengirimkan logistik. Saya melihat KPU sangat netral dan profesional. Kalau ada salah input data, ya dikoreksi. Kita ini semuanya terbuka kok, bisa ngontrol. Apa sih yang dikhawatirkan? C1 itu kan semua punya, NGO punya, semua caleg pasti punya, parpol, kita sendiri punya, kepolisian juga punya," beber Jokowi.
"Jadi tudingan bahwa ada kesengajaan nambah suara Jokowi?" tanya Najwa.
"Ya, kalau saya terlalu berlebihan. Bahwa ada yang perlu dikoreksi, ya dikoreksi saja," kata Jokowi.
"Apakah bapak tidak khawatir berbagai kecurangan yang terlontar nantinya akan mendelegitimasi hasil pemilu?" tanya Najwa lagi.
"Nggak, nggak. Masyarakat masih sangat percaya terhadap KPU. Nggak perlu ada yang dikhawatirkan," pungkas Jokowi.
22 Negara Beri Selamat
Capres petahana Joko Widodo (Jokowi) tak habis pikir soal tudingan kecurangan Pemilu 2019 yang dilontarkan lawan politiknya.
Padahal menurutnya, pelaksanaan Pemilu 2019 di Indonesia mendapat apresiasi dari negara-negara lain.
"Kita ini diapresiasi negara lain. Telepon yang masuk ke kita ada 22 negara. Mereka mengapresiasi dan memberikan selamat," kata Jokowi dalam wawancara eksklusif Mata Najwa yang disiarkan Trans7, Rabu (24/4/2019) malam.
Masih penasaran, Najwa Shihab lantas balik bertanya, "Apakah termasuk selamat karena menang quick count?"
"Iya. Dua-duanya (selamat atas penyelenggaraan Pemilu 2019 dan menang quick count)," jawab Jokowi dengan tegas.
Baca juga: Viral Ajakan Pendukung Boikot 'Masakan dan Nasi Padang', TKN Jokowi-Ma'ruf Angkat Bicara
Jokowi mengatakan, di antara tokoh yang memberi ucapan selamat adalah Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Jokowi juga menampik anggapan yang menyebut situasi pasca pemungutan suara semakin panas.
Dia meyakini polarisasi yang terjadi saat Pemilu 2019 akan selesai.