Pilpres 2019

Dampak Bila Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo Tak Terwujud Ternyata Cukup Serius, Begini Kata JK

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berharap rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo Subianto bisa direalisasikan.

Editor: Doan Pardede
Tribunnews.com/Rina Ayu Panca Rini
Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Proses rekonsiliasi kedua kubu yang bertarung di Pilpres 2019 pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) masih terus diupayakan. 

Seperti diberitakan, dalam sidang putusan sengketa Pilpres 2019, MK telah memutuskan menolak seluruh permohonan pemohon, pada Kamis (27/6/2019) lalu.

Menurut Mahkamah Konstitusi, permohonan pemohon tidak beralasan menurut hukum.

Dengan demikian, pasangan Capres dan Cawapres RI nomor urut 02, Jokowi dan Maruf Amin akan memimpin Indonesia periode 2019-2024.

Pesta Demokrasi, Pilpres 2019 sudah selesai.

Indonesia sudah memiliki sosok Presiden dan Wapres terpilih yang akan memimpin Negara ini periode 2019-2024.

KPU RI sudah menggelar pleno penetapan Joko Widodo dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih.

Yakni memertemukan Jokowi dan Prabowo Subianto, dua kontestan yang bersaing dalam dua Pilpres terakhir.

Setelah penetapan presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU akhir pekan lalu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berharap rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo Subianto bisa direalisasikan.

"Rekonsiliasi artinya banyak.

Bersatu kembali sebagai negarawan, harus tetap punya hubungan baik secara kekeluargaan, seperti itu," ujar Jusuf Kalla di kantor wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019).

Jusuf Kalla mengatakan rekonsiliasi dapat dijadikan contoh baik bagi para pendukung keduanya dalam suasana suhu politik yang cukup panas saat ini.

"Ya tetap perlu (rekonsiliasi), kalau tidak nanti juga tetap bangsa ini terbelah nanti.

Kalau sudah bersatu di atasnya di bawahnya juga akan lebih baik dan lebih muda," kata dia.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mendorong agar Jokowi dan Prabowo dapat merealisasikan rekonsiliasi tersebut.

"Kalau lihat pernyataan pak Prabowo kan sudah menerima dengan baik.

Kalau sudah menerima dengan baik, mestinya tidak ada soal lagi.

Saya kira tinggal tunggu waktu aja, soal waktu," katanya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir dalam acara Rapat Konsolidasi Nasional Jenggala Center di Jakarta, Minggu (3/2/2019). Acara tersebut menjadi momentum bagi Jenggala Center untuk menyatukan langkah operasional sebagai bentuk dukungan kepada Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden Maruf Amin.
Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir dalam acara Rapat Konsolidasi Nasional Jenggala Center di Jakarta, Minggu (3/2/2019). Acara tersebut menjadi momentum bagi Jenggala Center untuk menyatukan langkah operasional sebagai bentuk dukungan kepada Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden Maruf Amin. (TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH)

Ajakan Jokowi kepada Prabowo

Calon presiden terpilih Jokowi Widodo mengajak rivalnya dalam Pilpres 2019 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutan, usai dirinya dan Maruf Amin itetapkan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden terpilih oleh KPU RI.

"Saya mengajak Pak Prabowo Subianto dan Pak sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun negara ini," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin di Gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).

Baca juga :

Sindir Gaya Satu Menteri yang Pidato Bak Presiden, Jokowi: Jangan-jangan Ingin jadi Presiden, Wapres

Video Rocky Gerung Sebut Jokowi Tak Lega Sambut Kemenangan, dan Prabowo Berhati Gembira

Jokowi sadar, Indonesia sebagai negara besar tidak bisa hanya dibangun lewat satu-dua orang atau sekelompok tertentu saja.

Jokowi yakin, dua sosok tersebut adalah patriot yang menginginkan negara Indonesia makin kuat dan maju, serta adil dan makmur.

Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (kiri) dan KH Ma'ruf Amin (kanan) saat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). KPU resmi menetapkan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024.
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (kiri) dan KH Ma'ruf Amin (kanan) saat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). KPU resmi menetapkan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Beliau berdua adalah patriot yang menginginkan negara kita makin kuat, makin maju dan adil dan makmur," sambungnya.

Dirinya dalam kesempatan itu juga mengajak segenap rakyat Indonesia melupakan perbedaan-perbedaan pilihan politik semasa kampanye kemarin.

Katanya, jangan ada lagi perbedaan di tengah masyarakat. Bangsa Indonesia harus bersatu kembali, berdiri kokoh di atas dasar negara pancasila.

"Saya mengajak seluruh rakyat indonesia untuk melupakan perbedaan pilihan politik yang sempat membelah pihak 02 dan 01.

Kita harus bersatu kembali menjadi Indonesia, berdiri Pancasila yang mempersatukan kita semuanya," ungkap dia.

Lebih lanjut, Jokowi-Ma'ruf mengucapkan rasa terima kasihnya atas kepercayaan rakyat Indonesia yang sudah memberikan tugas melanjutkan sejarah mengemban amanat rakyat kepada mereka.

Baca juga :

Lihat Sepak Terjang Putri Hary Tanoesoedibjo yang Baru Bertemu Jokowi, Bakal Jadi Menteri

Ini Kriteria yang Buat Nama Prabowo Subianto Muncul Jadi Kandidat Capres 2024, Meski Selalu Kalah

Mereka berdua akan memeprioritaskan diri untuk mencapai cita-cita pendiri bangsa.

Serta berjuang sekuat tenaga melanjutkan pondasi periode pertama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Kami berdua akan berjuang sekuat tenaga, bekerja sekuat tenaga, untuk melanjutkan pondasi yang kami bangun bersama pak Jusuf Kalla pada periode pertama pemerintahan," ujarnya.

Jangan ada lagi 01 02

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) berharap tidak ada lagi perpecahan akibat perbedaan pilihan politik usai gelaran Pilpres 2019.

Jokowi berharap masyarakat menghilangkan kebencian akibat perbedaan pilihan poltik mulai dari lingkungan terdekat.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam jumpa pers usai KPU resmi menetapkan dirinya bersama Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024 di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).

"Jangan ada lagi 01 02. Jangan sampai ada lagi antartetangga tidak saling sapa. Antarkawan tidak saling omong. Karena semua kita adalah saudara sebangsa dan setanah air," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi meminta semua pihak untuk bersatu lagi dan bersama-sama menjaga persatuan.

Ia juga meminta semua pihak untuk bersama-sama lagi membangun negara dan memajukan bangsa dan negara.

"Marilah kita bekerja kembali.

Negara ini memerlukan kerja keras kita semuanya tanpa kecuali," jelasnya. (*)

SUBSCRIBE OFFICIAL YOUTUBE CHANNEL:



BACA JUGA:


Hamili Adik Kandung, AM Jalani Nikah Sedarah di Kalimantan Timur, Ini Respon Istrinya di Bulukumba


Tak Sengaja Nonton Konflik Ikan Asin, Begini Reaksi Anak Fairuz A Rafiq dari Galih Ginanjar


Arti Emoji Dua Tangan Menyatu, High Five, Terima Kasih atau Maaf? Ini Penjelasannya


Persib Gagal Menang di 4 Pertandingan Terakhir, Robert Rene Alberts Ancam Depak Pemainnya


Sederet Fakta Calon Menteri Jokowi, Ada yang Senyum, Siap dengan Syarat, dan Ada yang Tegas Menolak

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo Perlu Dilakukan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved