Pilpres 2019

Janji Tak Terwujud, Mahfud MD Pernah Kecewa soal Kursi Menteri, Tapi Sebut Ada Hikmah Dibaliknya

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD ternyata punya pengalaman kurang mengenakkan soal penentuan siapa saja yang akan menjadi menteri.

Penulis: Doan Pardede | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kompas/Lucky Pransiska (UKI)
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)Mahfud MD ternyata punya pengalaman kurang mengenakkan soal penentuan siapa saja yang akan menjadi menteri. Namun dia menyebut ada hikmah dibaliknya 

Wawancara selengkapnya dapat disimak dalam harian Kompas pada halaman 1 yang terbit, Selasa (2/7/2019).

Mahfud MD punya pengalaman tak mengenakkan

Bicara soal posisi menteri, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD ternyata punya pengalaman tak mengenakkan.

Seperti dilansir Tribun Wow, Mahfud MD menceritakan kekecewaannya saat batal menjadi menteri setelah dijanjikan oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Cerita itu disampaikan Mahfud dalam acara Alvin & Friends di iNews yang tayang pada Senin (1/4/2019).

Mulanya, Mahfud menceritakan soal dirinya yang pernah menjadi tim sukses SBY saat pilpres waktu itu.

Saat itu, Mahfud mengatakan bahwa namanya sudah muncul di sejumlah media massa sebagai calon menteri jika SBY terpilih menjadi presiden.

"Sudah muncul di koran-koran, calon menterinya SBY itu Mahfud. Kalau tidak Menteri Agraria nanti di Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atau Menteri Hukum dan HAM," kata Mahfud.

Mahfud juga menyebut bahwa SBY sempat memanggilnya hingga dua kali terkait janji tersebut.

"Saya memang berjuang agar Pak SBY menang, dan Pak SBY manggil saya sendiri sampai dua kali.

"Pak Mahfud kalau saya jadi presiden Pak Mahfud jadi menteri, PKB saya ambil tiga'," cerita Mahfud menirukan ucapan SBY waktu itu.

Mahfud mengatakan ketiga anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat itu yang akan dijadikan menteri yakni dirinya, Khofifah Indar, dan Alwi Shihab.

"Nah saat SBY jadi presiden, (posisi menteri) jadi rebutan dimana-mana, saya enggak masuk," kata Mahfud.

Tak jadi menteri di kabinet SBY, Mahfud tetap menerima keputusan SBY dan merelakannya.

Mahfud lalu memutuskan untuk mendaftar menjadi di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Pokoknya kalau kita ingin tapi Tuhan tidak meridhoi, tidak jadi," ucap Mahfud.

"Tetapi saya katakan, wah ini Tuhan memberikan jalan lain kepada saya, karena saya tidak menyangka, sesudah tidak terpilih oleh SBY ada lowongan menjadi ketua hakim MK."

"Saya masuk ke situ tanpa rencana apa pun, terpilih, kemudian menjadi ketuanya pun tidak pakai usaha," tambahnya.

Namun, Mahfud mengaku waktu itu dirinya memang agak kecewa lantaran batal menjadi menteri seperti yang sudah dijanjikan SBY.

"Orang mengusulkan, udah waktunya Pak Mahfud, termasuk Jusuf Kalla, semua bekerja sendiri, saya terpilih ketika saya tidak ingin," ujar Mahfud.

"Terus berarti ketika SBY tidak menjadikan saya sebagai menteri saya agak kecewa pada waktu itu, karena sudah janji, sudah ketemu tapi kok tidak jadi."

"Tapi saya diam saja, kecewa, mungkin Tuhan tidak mengijinkan, lalu saya pergi umrah saja."

Meski kecewa, Mahfud tetap merasa bersyukur karena bisa menjadi Ketua MK pada tahun 2008–2013.

"Sesudah itu tidak lama saya jadi ketua MK, malah lebih tinggi dari menteri kan, sejajar dengan presiden," tandas Mahfud sembari tertawa.

Simak videonya berikut ini:

(TribunKaltim.co/Doan Pardede)

Subscribe Official YouTube Channel:

Baca juga:

Menyamar jadi PSK untuk Bongkar Kasus, Dua Polwan Ini Kaget saat Tahu Siapa Bosnya

Bukan Kasasi, Kini Prabowo-Sandi Langsung yang Jadi Pemohon PAP Pelanggaran TSM ke Mahkamah Agung

Fairuz Bersyukur Galih Ginanjar dkk Jadi Tersangka, Hotman Paris Tanya Perasaan Farhat Abbas

Jadi Partai, Mardani Ali Sera Minta Garbi Tak Ambil Kader PKS, Ucapkan Wellcome to The Jungle

Sule Bingung Pilih Baby Shima atau Naomi Zaskia, Ayah Rizky Febian Sebut Jawabannya di Pelaminan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved