Awal Emosi Terpancing hingga Tangisan Histeris sang Anak, 9 Fakta Lain Insiden Polisi Tembak Polisi

Kejadian Polisi tembak polisi ini dianggap sebagai musibah di institusi Polri, khususnya Polda Metro Jaya

Editor: Doan Pardede

2. Brigadir RT Emosi dan Melepas Tembakan

Disebutkannya, Brigadir RT terpancing emosinya karena Bripka RE menolak permintaannya dengan nada bicara tinggi.

"Proses sedang berjalan dan saya sebagai pelapornya," jawab Bripka RE dengan suara tinggi kepada Brigadir RT seperti tersebut dalam laporan, dikutip TribunWow.com dari WartaKotalive.com.

Baca juga :

Bukan Pengutang Tapi Ditelepon Penyedia Pinjaman Online 3 Kali Sehari, Warga Ini Ancam Lapor Polisi

Tujuh Peluru Bersarang di Tubuh Bripka Rachmat yang Tewas Ditembak Sesama Polisi

Brigadir RT pun menuju ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis dan mengambil sebuah senjata api jenis HS-9.

HS-9 adalah senapan genggam semi otomatis kaliber 9 milimeter yang merupakan senjata standar anggota Polri.

Senjata api jenis HS 9 yang digunakan polisi untuk menembak polisi lain di Depok.
Senjata api jenis HS 9 yang digunakan polisi untuk menembak polisi lain di Depok. ((Capture Youtube SCTV))

3. Bripka RE Tewas dengan Luka Tembak

Aksi penembakan pun terjadi, Brigadir RT menembak Bripka RE sebanyak tujuh kali.

"Lalu, dia (Brigadir RT) menembak Bripka RE sebanyak tujuh kali tembakan pada bagian dada, leher, paha, dan perut," ungkap Argo Yuwono.

Bripka RE yang merupakan warga Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Tapos, Depok itu pun meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).

Diketahui ada saksi dalam peristiwa itu yakni KSPK 1 Ipda Adhi Bowo Saputro Zulkarnaen, yang merupakan warga Kelurahan Jatijajar Kecamatan Tapos, Depok.

Baca juga :

Deretan Cerita Para Jenderal TNI yang Pernah Ditilang Polisi, Ada yang Dibentak dan Dinasehati

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved