Awal Emosi Terpancing hingga Tangisan Histeris sang Anak, 9 Fakta Lain Insiden Polisi Tembak Polisi

Kejadian Polisi tembak polisi ini dianggap sebagai musibah di institusi Polri, khususnya Polda Metro Jaya

Editor: Doan Pardede

"Ini musibah yang dialami oleh institusi Polri khususnya Polda Metro Jaya. Kita masih mendalami apa motifnya," paparnya.

Sedangkan brigadir RT telah ditangkap untuk dimintai keterangan dan penyelidikan oleh Polda Metro Jaya.

6. Pakar Forensik Baca Situasi

Sedangkan dikutip dari Wartakotalive.com, Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai, tembakan yang sedemikian banyak dilepaskan Brigadir RT, merupakan kunci dari peristiwa tersebut.

"Menjadi penting diketahui apa isi pembicaraan mereka. Karena boleh jadi ada sesuatu yang membuat emosi naik tajam," papar Reza Jumat (26/7/2019).

"Kalau sebatas bicara nada agak keras, itu sepertinya biasa dalam komunikasi di lembaga semacam kepolisian. Apalagi dalam konteks senior (Bripka) dan yunior (Brigadir)," sambungnya.

Selain itu, menurutnya juga penting diketahui apakah pelaku saat itu dalam pengaruh narkoba atau tidak.

"Juga relevan untuk mengecek kemungkinan adanya pengaruh narkoba," tambah Reza.

7. Sosok Bripka RE

Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sumardji selaku pimpinan almarhum Bripka Rahmat Effendy menuturkan sosok korban, dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya Bripka RE merupakan sosok yang sopan dan luar biasa dalam melakukan kedinasan.

"Dia bekerja baik, sopan, diberi pekerjaan bisa selesai, artinya luar biasa di kedinasan," kata Sumardji di rumah duka, Jumat (26/7/2019).

Selain itu di lingkungan pun Bripka RE sangat peduli terhadap sesama.

Bripka RE diketahui menjadi Ketua Pokdar sub sektor Sukamaju Baru.

"Selain itu beliau juga diberi amanah sebagai ketua pokdar Kamtibmas. Itu bukan beban pekerjaan yang mudah tetapi susah, karena harus meluangkan waktu di sisa pekerjaannya yang harus dijalankan di kepolisian," paparnya.

"Almarhum juga dikenal aktif di Pokdar sehingga ketika ada kejadian di kampung ini selalu aktif diberi tahu warga dan langsung memberikan solusi," ucap AKBP Sumardji.

8. Jenazah Bripka RE Dimakamkan

Dikutip dari Kompas.com pada pukul 10.00 WIB tampak jenazah telah berada di rumahnya di Jalan Permata, Cimanggis, Tapos, Depok.

Tetangga dan keluarga korban terus berdatangan memenuhi rumah korban untuk memberi ucapan bela sungkawa.

Rekan almarhum sesama polisi juga terlihat memenuhi kediaman Bripka RE untuk mulai mempersiapkan diri untuk upacara prosesi pemakaman.

Adik ipar Bripka RE mengatakan kakaknya akan dimakamkan di kawasan Jonggol, Bogor setelah salat Jumat.

Bripka RE diketahui meninggalkan dua anak dan satu istrinya.

Suasana kediaman almarhum Bripka Rahmat Effendy yang ditembak hingga tewas oleh rekannya sesama polisi di Polsek Cimanggis, Kamis (26/7/2019).
Suasana kediaman almarhum Bripka Rahmat Effendy yang ditembak hingga tewas oleh rekannya sesama polisi di Polsek Cimanggis, Kamis (26/7/2019). ((KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA))

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

 9. Tangis histeris anak Bripka Rahmat Effendy

Tewasnya Brigadir Kepala (Bripka) Rahmat Effendy (RE/ 41) dalam insiden polisi tembak polisi menyisakan luka mendalam bagi sang anak, VT.

Diketahui insiden polisi tembak polisi lain itu terjadi di ruangan SPK Cimanggis'>Polsek Cimanggis, Kota Depok, Kamis (25/7/2019) pukul 20.50 WIB.

Sedangkan peristiwa polisi tembak polisi itu dilakukan oleh Brigadir berinisial RT (32) kepada Bripka RE menggunakan tujuh peluru.

Bripka RE yang merupakan anggota Samsat Polda Metro Jaya itu langsung tewas di lokasi.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Jumat (16/7/2019), Toni kerabat dekat Bripka RE menuturkan sang anak korban tidak berhenti menangis.

"Dari semalam VT enggak berhenti nangis, saya sampai gak tega lihatnya," kata Toni kerabat dekat yang sudah bagaikan saudara bagi keluarga korban di Perumahan Tapos Residences, Cimanggis, Kota Depok, Jumat (26/7/2019).

Sedangkan saat jenazah Bripka RE telah berada di rumah duka di Jalan Permata, Cimanggis, Tapos, Depok, pada Jumat (26/7/2019) membuat VT tak berhenti menangis dan histeris.

Pantauan TribunJakarta.com, VT sempat menangis histeris dan berteriak-teriak memanggil almarhum ayahnya.

"Ya Allah papa ya Allah papa, tengokin VT terus papa, papa tengokin VT," teriak VT histeris sembari digendong anggota keluarga korban yang lainnya.

VT yang baru akan menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut begitu kehilangan.

"Gak mau, aku mau liat papah sekarang, papah gak mau aku, gak rela papah pergi," ujar VT histeris.

 

Subscribe YouTube newsvideo tribunkaltim:



Baca juga:


Merasa Bukan Hak, Megawati Tak Bisa Penuhi Keinginan Prabowo saat Bertemu, Minta Langsung ke Jokowi


TIMNAS INDONESIA U 15, Bima Sakti Minta Dukungan dan Doa, Berjuang di Piala AFF U-15 2019


Polisi Tembak Polisi Saat Tangani Terduga Pelaku Tawuran, 4 Kali Terdengar Letusan Senjata Api


Sempat Dijuluki Ibu Cinta Karena Adopsi 118 Anak, Ternyata Penipu dan Cuma Jadi Kedok Raup Uang


Jadwal Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah Jelang Hari Raya Idul Adha 2019, Simak Keutamaan dan Niatnya

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul 8 Fakta Insiden Polisi Tembak Polisi, Bripka Rahmat Diterjang 7 Peluru oleh Polisi Berusia 32 Tahun dan Insiden Polisi Tembak Polisi Buat Histeris Anak Bripka Rahmat Effendy: Enggak Rela Papa Pergi

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved