HUT ke 74 Kemerdekaan RI

Unjuk Kemampuan Prajurit Lanal Sangatta di Pawai Kemerdekaan, Baku Tembak hingga Selamatkan Bupati

Lanal Sangatta Baku Tembak dalam rangkaian parade Pawai Kemerdekaan yang dilepas Bupati Kutai Timur, Ismunandar.

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Tribunkaltim.co/ Margaret Sarita
Pasukan Lanal Sangatta saat Pawai Kemerdekaan di Sangatta, Kutai Timur, Minggu (18/8/2019) 

"Potensi laut kita sangat besar. Panjang garis pantai kurang lebih 173 kilometer yang mampu ditingkatkan, baik budidaya maupun tangkap," tuturnya.

Selama ini, laut sudah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, seperti mata pencaharian, sumber protein dengan ikannya, juga untuk rekreasi.

"Jadi kegiatan ini, sebagai rasa syukur kita atas kemanfaatan laut selama ini, sekaligus kita ingin membuat komitmen atau menyamakan visi bahwa kedepan laut ini menjadi tanggung jawab kita bersama," tandasnya.

Pesona Kalimantan Timur, tak pernah pudar. Alam raya yang terkandung dari Kalimantan Timur membuat decak kagum, di antaranya ada suguhan alam mangrove di Desa Mentawir, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur yang kini tercitra jadi desa wisata.

Hal yang paling berkesan berada di kawasan mangrove desa wisata dari Desa Mentawir, tak diragukan lagi keindahannya, super maksimal, alam asri, memberi rasa bahagia, memeluk alam liar mangrove di Desa Mentawir, Penajam Paser Utara.

Belum lama ini, Kamis (11/7/2019), Yogiana Mulyani sambangi lokasi mangrove di Desa Mentawir, Penajam Paser Utara. Menumpuh melalui jalur darat dari Kota Balikpapan ke lokasi desa wisata, Desa Mentawir memakan waktu sekitar 3 jam lebih.

Sepanjang perjalanan, dari Kota Balikpapan ke arah Desa Mentawir tersuguhkan nuansa perkampungan, membelah jalan daratan yang masih diselimuti pepohonan hijau rindang. Suguhkan keelokan natural, yang jauh dari kesan perkotaan yang sesak sumpek.

Kala itu, Yogiana Mulyani bersama rombongan mendatangi ke Desa Mentawir. Kabarnya Desa Mentawir ini menjadi satu di antara desa wisata yang ada di Kalimantan Timur.

Bermodalkan keindahan alamnya yang alami dan kearifan lokalnya yang mengental menjadikan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mendukung Desa Mentawir sebagai desa wisata di Kalimantan Timur.

Satu bukti keindahan alam Desa Mentawir, Yogiana sempat kunjungi beberapa spot, di antaranya ke hutan mangrove yang masih terjaga secara baik. Kawasan mangrove di Desa Mentawir ini pun sudah mulai tertata secara baik dan oke.

Pengunjung yang tiba, mendarat di mangrove Desa Mentawir ini pun mampu menjejaki lintasan kayu menembus tengah hutan mangrove Desa Mentawir.

Begitu masuk ke mangrove di Desa Mentawir ini, hawa sejuk pun langsung selimuti kulit tubuh. Bukan karena mesin pendingin atau cuaca sedang masuk musim dingin, rimbunan dahan mangrove yang membuat kesannya lebih sejuk, nyaman.

Suara kicau burung yang bersahut-sahutan seolah bak paduan suara musik alam, membuat kesan kunjungan di mangrove Desa Mentawir semakin tambah menarik, asyik.

Warga di Desa Mentawir mengharmonisasikan kehidupan alam dengan permukiman penduduk secara seimbang.

Warga setempat menjaga mangrove sebagai benteng kehidupan, tidak merusak, merambah, apalagi menjadi permukiman.

“Bagus sekali. Desa Mentawir punya potensi wisata mangrove center dan kawasan Teluk Balikpapan, bisa kita lihat pesut jika sedang beruntung di perairan Teluk Balikpapan,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co

Penasaran dengan kondisi lingkungan Desa Mentawir, silakan datangi langsung, bisa ditempuh melalui jalur darat.

Sejauh ini belum ada angkutan umum yang bisa jangkau ke Desa Mentawir ini.

Dari Kota Balikpapan bisa ditempuh melalui jalur darat. Kendaraan pribadi atau sewa bisa menjangkau ke lokasi Desa Mentawir ini.

Saat seharian Yogiana di Desa Mentawir dirinya pun kagum.

Masyarakatnya berkutat pada ekonomi pertanian dan menjadikan alam sekitarnya sebagai sendi-sendi ekonomi.

Hamparan perairan Teluk Balikpapan dan alam mangrove di daerah Desa Mentawir, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur yang kini tercitra jadi desa wisata, Kamis (11/7/2019) siang.
Hamparan perairan Teluk Balikpapan dan alam mangrove di daerah Desa Mentawir, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur yang kini tercitra jadi desa wisata, Kamis (11/7/2019) siang. (Tribunkaltim.co/Budi Susilo)

Satu di antaranya mengolah bahan mangrove jadi panganan.

“Ibu-ibunya mengolah hasil olahan jenis buah mangrove pidada jadi makanan, minuman sirup. Sedap,” ungkap Yogiana ini, perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai dosen di perguruan tinggi negeri di Balikpapan ini.   

Sadar Wisata Desa Mentawir

Rindang dan asrinya mangrove Desa Mentawir Kalimantan Timur membeberkan eloknya keindahan alam perdesaan ini, tak ayal, Desa Mentawir pun pantas disebut sebagai desa wisata.  

Belum lama ini, dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mendatangi Desa Mentawir ini memberikan dukungan warga setempat untuk menjadikan Desa Mentawir sebagai desa wisata.

Satu hal yang sudah tergarap yakni membentuk kelompok sadar wisata masyarakat Desa Mentawir serta memberikan pelatihan dan pendampingan menuju Dewa Mentawir jadi desa wisata di Kalimantan Timur.

“Ada rasa proud. Sebuah kebanggaan memiliki Desa Mentawir jadi desa wisata, dimana akan banyak turis yang datang serta dapat meningkatkan ekonomi masyakat sekitar,” ujar Ambar Rukmi, Kepala Bidang Pengembangan Masyarakat, Kementerian Pariwisata RI.

Pengembangan Desa Mentawir sebagai desa wisata tentu saja perlu prasyarat yang harus dijalankan secara berkesinambungan dan perlahan namun pasti.

Yakni seluruh warga di Desa Mentawir perlu memiliki pola pikir dan jiwa sadar wisata.

Melalui kesadaran wisata, kata Ambar, pastinya warga pun akan merasa peduli, tanpa memandang balas jasa akan terpanggil.

Menurut Ambar, nantinya mereka yang sadar wisata, warga Desa Mentawir akan bertekad memajukan Desa Mentawir.

Yang tentu saja nanti eksesnya Desa Mentawir bakal jadi pioner terdepan dalam kesuksesan sebagai desa wisata di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

“Kalau desa wisatanya berjalan, dikenal banyak orang, dikunjungi banyak wisatawan kan keuntungan pasti datang sendiri. Yang merasakan bukan siapa-siapa, bukan Kementerian,  yang merasakan warga Desa Mentawir sendiri, ya kan,” ujarnya.

Baca Juga:

18 Pegawai Disdukcapil Kutai Timur Uji Kemampuan Menyanyi

Ramaikan HUT Ke-74 RI, Digelar Kutai Timur Trial Game Championship 2019

Pipa Diperbesar, Kapasitas IPA Kudungga Kutai Timur Kini 78 Liter per Detik

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved