Turis Asal China Tewas Seusai Digulung Ombak 'Air Mata Iblis' di Bali, Swafoto di Bibir Tebing
Turis asal China, Li Huiling (38), mengalami kecelakaan di objek wisata Devil Tears, Desa Lembongan, Klungkung, Sabtu (17/8/2019) kemarin.
Namun ketika dalam perjalaman menuju Puskesmas, korban mengembuskan nafas terakhir.
"Korban meninggal dunia ketika hendak dilarikan ke Puskesmas," jelas Putu Gede Ardana.
• Tak Undang Chacha Frederica di Acara Tunangan, Jessica Iskandar: Waktu Itu Lupa
• Spekulan Incar Sekitar Lokasi Calon Ibukota, Lahan Tidur di Samboja mulai Banyak yang Menawar
Anggaran Terbatas
Sementara itu, rencana Pemkab Klungkung membangun pagar pembatas di objek wisata Devil Tears tahun ini, terpaksa tertunda karena anggaran yang dialokasikan, belum dapat merealisasikan pembangunan pagar pengaman secara menyeluruh.
Pemkab pun melakukan perencanaan ulang terhadap pembangunan pagar tersebut.
Kadis Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta menjelaskan, tahun ini sebenarnya pemkab telah merancang anggaran pemasangan pagar pengaman Rp 60 juta.
Anggaran itu rencananya untuk menambah pemasangan pagar pengaman yang rencananya mendapat bantuan dari ASITA.
"Ternyata tahun ini pembangunan pagar pengaman yang rencananya dilakukan Asita di Devil Tears Lembongan sampai saat ini belum ada kepastian,” ujar Sukasta, Jumat (16/8).
Setelah melakukan komunikasi dengan tokoh masyarakat dan pelaku wisata di Desa Lembongan, dana Rp 60 juta untuk pembuatan pagar pengamanan sepanjang 50 meter di kawasan itu, dirasa belum cukup dan kurang efektif.
Dengan anggaran itu, hanya sebagian kecil kawasan Devil Tears yang terlindungi.
Atas usulan itu, akhirnya rencana pembangunan pagar pengaman di objek wisata Devil’s Tear batal direalisasikan tahun 2019.
Menanggapi masukan dari masyarakat tersebut, Pemkab tahun ini membuat perencanaan pembangunan pagar pengaman secara menyeluruh.
Pagar pengaman tersebut, dibangun secara menyeluruh sepanjang 350 meter.
Sementara materialnya masih sama, seperti kesepakatan dengan warga, yakni kayu dan tali tambang agar terlihat natural.
Selain belum dipasang pagar pengaman, papan peringatan di Devil Tears yang telah rusak, juga membuat destinasi di atas tebing curam itu kian rawan.