Unjuk Rasa di Deiyai, Politisi PKS Ini Tak Rela Sejengkal Tanah Papua Jatuh ke Kelompok Bersenjata
Politisi PKS Abdul Kharis Almasyhari menyesalkan masuknya kelompok bersenjata pada unjuk rasa di Deiyai, yang membuat kerusuhan di Papua, terjadi
Peristiwa itu menimbulkan korban, dipihak massa 2 orang.
“Sudah di evakuasi ke RS Paniai di Enarotali. Korban dari pihak massa 2 orang bukan enam orang,”paparnya.
.
Baca juga :
Unjuk Rasa di Deiyai Papua, Korban dari TNI, Polri dan Warga Berjatuhan, Ditebas Parang dan Panah
Korban Berjatuhan Pada Unjuk Rasa di Deiyai Papua, Yul Toa: Saya Lihat Sendiri, Peluru Masih Bunyi
Tiga anggota Polri dan 1 TNI terluka.
“3 anggota kami luka-luka kena panah dan 1 anggota TNI juga luka kena panah,” ucapnya.
Menurut Kapolda, situasi malam ini sudah aman dan semua korban audah di evakuasi ke Enarotali ibukota Paniai.

Dikoordinir Komite Nasional Papua Barat
Unjuk Rasa ribuan massa yang awalnya berjalan damai namun berujung brutal hingga menewaskan 1 anggota TNI dan melukai anggota TNI dan Polri lainnya, di Halaman Kantor Bupati Paniai, Rabu 28/8/28/2019) dikoordinir oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) organisasi yang kerap menyerukan secara keras kemerdekaan Papua.
Hal itu diungkapkan Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Eko Daryanto.
“Aksi unjuk rasa oleh masyarakat Kabupaten Deiyai sekitar 100 orang terkait isu Rasisme dan Intimidasi terhadap Mahasiswa Papua di Malang & Surabaya dengan koordinator Stevanus Pigai (Ketua KNPB wilayah Kabupaten Deiyai/Koordinator Lapangan),” ujar Kapendam.
Tak berapa lama jumlah massa terus bertambah datang dari beberapa wilayah.
“Satu jam setelah ratisan massa berkumpul di Halaman Kantor Bupati Paniai, seribuan massa kemudian bergabung dengan membawa senjata tradisional panah, parang dan batu,” paparnya. (*)