Ibu Kota Baru

Inilah 3 Angkutan Massal Canggih dan Ramah Lingkungan yang Disiapkan di Ibu Kota Baru, Satunya MRT

Kemenhub akan menyiapkan sejumlah infrastruktur Angkutan Massal yang terintegrasi dan ramah lingkungan di ibu kota baru, salah satunya MRT

Penulis: Doan Pardede | Editor: Januar Alamijaya
Kolase Tribunnews.com, Kompas.com, https://www.thedailystar.net
Kementerian Perhubungan akan menyiapkan sejumlah infrastruktur Angkutan Massal yang terintegrasi dan ramah lingkungan di lokasi ibu kota baru di Kaltim 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Presiden Jokowi telah mengumumkan bahwa lokasi ibu kota negara (IKN) akan dipindahkan ke Provinsi Kalimantan Timur.

Namun di mana tepatnya lokasi IKN, belum secara gamblang dibeberkan.

Presiden Jokowi hanya menyebut bahwa lokasi ibu kota baru ada di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Kalimantan timur memiliki beberapa keunggulan, sehingga dipilih menjadi ibu kota baru.

Mengutip dari websites bappenas.co.id, Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki 7 keunggulan untuk menjadi ibu kota baru, seperti:

1. Kaltim memiliki delineasi kawasan 180.965 hektare, dengan luas lokasi potensial yang dimiliki sebesar 85.885,83 hektare.

2. Dalam hal Kuantitas air permukaan, Kaltim memperoleh kuantitas air dari tiga Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS Sanggai/Sepaku, DAS Samboja dan DAS Dondang.

3. Selain itu, daya dukung air tanah di lokasi deliniasi sebagian besar termasuk ke dalam kelas rendah.

4. Wilayah Deliniasi tidak memiliki historis kebakaran hutan yang sering. Sebagian besar wilayah deliniasi merupakan hutan, namun hanya beberapa titik saja yang menjadi pemicu kebakaran hutan.

Titik lokasi kebakaran berada di sisi selatan Samboja dan Sepaku serta bagian Tahura.

5. Berdekatan dengan kota besar Balikpapan dan Samarinda, serta dilintasi jalan tol Balikpapan-Samarinda.

Selain itu didukung oleh Bandara international Sultan Aji Muhaman Sulaiman, Sepinggan Balikpapan dan Bandara International Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, ditambah dekat dengan Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau.

6. Daerah Kalimantan Timur dominan masyarakatnya merupakan pendatang yaitu etnis jawa 30%, Bugis 21% dab Banjar 12%. Sehingga potensi terjadinya konflik sosial sangatlah rendah.

7. Memiliki keunggulan dari aspek pertahanan dan keamanan, dimana Kalimantan Timur memiliki akses darat, laut dan udara yang strategis.

Itulah keunggulan Kalimantan Timur menurut penilaian Bappenas, keunggulan ini sangat menunjang keperluan ibu kota baru.

Siap 3 infrastruktur angkutan massal

Menyusul keputusan pemerintah memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), Kementerian Perhubungan akan menyiapkan sejumlah infrastruktur Angkutan Massal yang terintegrasi dan ramah lingkungan di daerah tersebut.

“Di ibukota baru nanti, kami akan siapkan konektivitas transportasi yang terintegrasi antar modanya melalui angkutan massal dan berkonsep ramah lingkungan atau minim emisi,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Rabu (28/8/2019) seperti dilansir setkab.go.id.

Baca juga :

Muara Jawa Masuk Ibu Kota Baru RI di Kalimantan Timur, Sempat Diwacanakan Pemekaran Kutai Pesisir

Ibu Kota Baru RI di Kalimantan Timur Dikepung 2 Bandara Internasional, Bergelar Terbaik Asia Pasifik

Menhub menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mengutamakan pembangunan infrastruktur transportasi massal agar di ibukota yang baru nanti angkutan massal menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk bertransportasi.

“Jadi memang kita konsisten untuk transportasi (berbasis) kendaraan massal untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi. Kalau pun ada kendaraan pribadi, saya inginkan kendaraan bertenaga listrik yang beroperasi,” ungkap Menhub.

Menhub mengungkapkan, sejumlah infrastruktur transportasi yang akan dibangun dan dikembangkan misalnya : Angkutan massal seperti :

- Moda Raya Terpadu (MRT)

- Light Rail Transit (LRT)

- Bus Rapid Transit (BRT).

“Jadi pembangunan ini merupakan rencana jangka panjang. Kita akan bangun secara bertahap,” imbuhnya.

Sementara terkait infrastruktur transportasi udara dan laut, Menhub menjelaskan, pengembangan bandara dan pelabuhan pun akan dilakukan untuk mendukung konektivitas transportasi dari dan ke Kalimantan.

Bangun sebuah pangkalan udara pesawat kepresidenan

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro memastikan di tahap awal pemerintah tak akan membangun bandara dan pelabuhan komersial di area ibu kota baru.

“Kita enggak bangun bandara maupun pelabuhan (baru),” ujar Bambang di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Ilustrasi - Penginapan Murah di Dekat Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Tarif di Bawah Rp 200 Ribu
Ilustrasi - Penginapan Murah di Dekat Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Tarif di Bawah Rp 200 Ribu (Tribunkaltim.co/Fachmi Rachman)

Bambang menambahkan, untuk akses transportasi, nantinya akan ditopang oleh dua wilayah yang berdekatan dengan ibu kota baru, yakni Samarinda dan Balikpapan.

“Untuk bandara ada Sepinggan di Balikpapan dan di Samarinda,” kata Bambang.

Baca juga :

Ibu Kota Negara di Kaltim, Begini Tanggapan Ketua Umum APPSI Longki Djanggola

Bersyukur PPU Ditunjuk Sebagai Lokasi Ibu Kota Negara, Bupati Siapkan Lahan 300.000 Hektare

Nantinya, lanjut Bambang, di ibu kota baru hanya akan dibangun markas militer baik untuk Angkatan Darat, Laut dan Udara.

“Nanti di kota baru nambah satu pangkalan udara saja. Itu bisa untuk pesawat kepresidenan juga,” ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan ibu kota baru berada di Provinsi Kalimantan Timur.

Lokasi yang dipilih adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertangera, Provinsi Kalimantan Timur.

Belum lama ini Presiden Joko Widodo telah menyatakan Ibu Kota Indonesia di Kaltim. Rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta dipilih ke Kalimantan Timur.

Banyak awalnya yang menanti keputusan soal ibu kota baru, akhirnya jelang tutup bulan Agustus, Presiden Joko Widodo memberikan kabar secara resmi bahwa Ibu Kota Indonesia di Kalim.

Sebelumnya kandidat calon ibu kota baru ada tiga provinsi yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur yang dipimpin oleh Gubernur Kaltim Isran Noor.

Lalu Presiden Joko Widodo mengumumkan, kandidat ibu kota baru mengerucut lagi menjadi dua kandiat, yakni Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Tetapi pada akhirnya, berdasarkan kajian mendalam dari berbagai pihak, diputuskan Ibu Kota Indonesia di Kaltim.

Menanggapi hal itu, Gubernur Kalimantan Tengah angkat bicara, terkait Ibu Kota Indonesia di Kaltim.

Saat ditemui awak media massa, Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, mengatakan, setuju atas pilihan Presiden Joko Widodo yang sebutkan Ibu Kota Indonesia di Kaltim.

"Mudah-mudhaan menjadi berkah buat semua. Menuju Indonesia bermartabat," tuturnya yang terekam dalam sebuah Facebook, berada di lokasi Kampung Lauk Palangka Raya , 27 Agustus 2019.

Tentu saja, ditetapkannya Ibu Kota Indonesia di Kaltim maka Kalimantan Tengah siap untuk berkontrubusi dalam membangun kemajuan Pulau Kalimantan.

"Harus bersyukur, kita majukan pertanian, peternakan, perikanan. Kita, Kalimantan Tengah harus membuat rencana matang, panggil tim ahli," ujarnya.

Penetapan Ibu Kota Indonesia di Kaltim akan membawa keuntungan juga buat Kalimantan Tengah, daripada ibu kota negara ditentukan di luar Pulau Kalimantan, pastinya Kalimantan Tengah juga akan rugi.

"Ibu Kota Indonesia di Kaltim maka Kalimantan Tengah harus tanggap, bagaimana kita bisa menjadi penyangga bagi kebutuhan ibu kota baru. Kita harus berbenah, bercermin diri," tutur Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran.

Kedepan, setelah adanya kepastian Ibu Kota Indonesia di Kaltim maka Kalimantan Tengah akan terus fokus melakukan pembangunan supaya bisa menjadi penyangga utama dari ibu kota baru yang sudah diletakan di Pulau Kalimantan.

"Bangun infrastruktur, perkuat infrastruktur di Kalimantan Tengah sampai masa jabatan saya habis di 2021," kata Sugianto Sabran.

Selain itu, tambah Sugianto Sabran, Kalimantan Tengah pun ke depan butuh sekali apa itu yang disebut infrastruktur pelabuhan utama. Keberadaan pelabuhan utama di Kalimantan Tengah sangatlah penting dan berdaya guna demi menggaet para investor menanamkan modalnya di Kalimantan Tengah.

"Ada pelabuhan utama di Kalimantan Tengah, apa nanti akan diadakan lewat proyek strategis nasional di Bappenas, kita lihat saja, nanti saya akan minta kepada Presiden. Kalimantan Tengah butuh pelabuhan utama supaya ada kawasan industrinya, dilihat investor akan bagus," tegas Sugianto Sabran.

Tentu aja Ibu Kota Indonesia di Kaltim, menjadikan Kalimantan Tengah untuk tetap memacu semangat, tidak harus menjadi lemah. Pecut motivasi, ibu kota baru Republik Indonesia di Pulau Kalimantan, maka Kalimantan Tengah harus mengambil peluang.

"Kita Kalimantan Tengah tidak boleh tertunduk, kita tidak boleh lemah, kita harus lebih kuat, itu toh saudara kita juga. Daripada ibu kota baru diletakan di luar itu. Kalimantan Tengah mendukung Ibu Kota Indonesia di Kaltim. Saya ucapkan selamat kepada Gubernur Kaltim Isran Noor dan Kalimantan Utara, Irianto Lambrie," ujar Sugianto Sabran, menutup pembicaraan kepada awak media.

Jauh sebelum itu, saat Presiden Joko Widodo belum umumkan lokasi Ibu Kota Indonesia di Kaltim, mantan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, memberi tanggapan.

Dia menyikapi belum diputuskannya Lokasi Provinsi di Kalimantan yang akan dijadikan sebagai Ibu Kota Pemerintahan NKRI dalam Pidato Presiden Joko Widodo mengharapkan semua tokoh seluruh di Pulau Kalimantan untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

"Saya berharap semua tokoh se Kelimantan tetap bersabar dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta saling mendukung dan menerima apapun atau dimana pun provinsi yang nanti dipilih oleh Presiden, entah itu di Kalteng, Kalsel atau Kaltim, kita tetap saling mendukung," ujar Teras Narang, saat jadi Gubernur Kalimantan Tengah, getol memperjuangkan Palangkaraya sebagai Lokasi Ibu Kota NKRI sesuai dengan cita-cita Presiden Soekarno dahulu.

Menurut Teras, keputusan politik Presiden Joko Widodo, dihadapan semua anggota DPR/MPR dan DPD RI.

Bahkan disaksikan juga oleh seluruh masyarakat Indonesia dan dunia yang meminta izin agar Ibu Kota NKRI di pindahkan ke Kalimantan sudah sangat baik.

"Itu sudah sangat baik, karena Kalimantan yang dipilih, sekarang kita percayakan kepada beliau nantinya untuk menentukan Provinsi yang dipilih," ujarnya lagi.

(TribunKaltim.co/Doan Pardede)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved