Di Ibu Kota Kaltim, Pengecer Naikkan Harga BBM, GM Pertamina Sebut Tak Punya Wewenang Menindak

Pertamina menegaskan tidak adanya kenaikan harga BBM. Soal pengecer BBM, bukan menjadi kewenangan Pertamina untuk menindak

Penulis: Aris Joni | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUN KALTIM/MARGARET SARITA
Pengecer BBM di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Di Ibu Kota Kaltim, Pengecer Naikkan Harga BBM, GM Pertamina Sebut Tak Punya Wewenang Menindak.

Pertamina menegaskan tidak adanya kenaikan harga BBM. Soal pengecer BBM, bukan menjadi kewenangan Pertamina untuk menindak.

PT. Pertamina menegaskan tidak adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM.

Mesti sudah di konfirmasi dan dinyatakan hoaks oleh Pertamina soal kenaikan harga BBM, namun nampaknya para pedagang eceran atau pengecer menelan mentah-mentah isu yang berkembang tersebut.

Akibatnya, mereka ikut menaikkan harga BBM ecerannya.

Menanggapi hal itu, General Manager MOR VI Kalimantan, PT Pertamina, Boy Frans Justus Lapian, meminta para pengecer untuk tidak memberatkan masyarakat dengan menaikkan harga BBM ecerannya.

Ia menegaskan, sebenarnya pengecer tidak dibenarkan untuk melakukan penjualan BBM ke masyarakat.

Karena tidak diatur dalam regulasi terkait prosedur penjualan BBM di Indonesia.

"Pengecer itu sebetulnya tidak boleh ada, tapi bukan domain kita untuk menindak itu," ungkap Boy.

Lanjut Boy, adanya pengecer tersebut juga berdampak pada kurangnya kuota BBM untuk masyarakat di SPBU karena sudah diambil oleh pengecer secara besar.

Malah ucap dia, yang lebih berbahaya lagi, para pengecer tersebut tidak memiliki safety dan kualitas BBMnya belum dapat di pertanggungjawabkan.

"Beli di pengecer itu kualitas BBMnya gak bisa di pertanggungjawabkan, gak punya dasar hukum, keamanannya gak ada. Jadi bahaya," ujar Boy kepada Tribunkaltim.co.

Dirinya mengimbau, masyarakat untuk membeli BBM ditempat yang telah disediakan secara resmi, yakni SPBU.

Pasalnya, dengan membeli BBM di SPBU, maka masyarakat akan dijamin kualitas BBMnya, keamanannya, serta harganya sesuai aturan resmi dari Pertamina.

"Saya imbau warga membeli BBM di SPBU saja, karena sudah jelas kualitasnya," imbaunya

Untuk itu, Kamis, (5/9/2019) Tribunkaltim.co, menyambangi beberapa penjual BBM eceran di sekitar SPBU jalan Pahlawan, kota Samarinda.

Namun, para pengecer masih menjual harga BBM secara variatif, mulai dari Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu per botol untuk jenis Premium dan Rp 10 ribu per botol untuk jenis pertalite.

"Bensin Rp 9 ribu, kalau partalite Rp 10 ribu mas," ucap Rukayah, salah seorang penjual BBM eceran. 

General Manager Pertamina MOR VI Kalimantan, Boy Frans J Lapian saat memberikan bingkisan kepada pelanggan di SPBU COCO di Samarinda. Rabu, (4/9/2019)
General Manager Pertamina MOR VI Kalimantan, Boy Frans J Lapian saat memberikan bingkisan kepada pelanggan di SPBU COCO di Samarinda. Rabu, (4/9/2019) (tribunkaltim.co/Aris Joni)

Itu Hoaks

Pemerintah memutuskan iuran BPJS Kesehatan naik, namun, soal harga BBM naik, Pertamina langsung beri penjelasan

Dilansir dari Tribun Timur, setelah kabar pemerintah akan menaikkan iuran BPJS Kesehatan menjadi dua kali lipat, beredar kabar Harga Bahan Bakar Minyak atau BBM Naik mulai, Jumat (30/8/2019) hari ini.

Informasi kenaikan Harga BMM ini tersebar di media sosial Twitter dan WhatsApp.

Dalam info tersebut disebutkan bahwa kenaikan tersebut berlaku sejak 30 Agustus 2019 pukul 24.00.

Menanggapi informasi itu, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usmah menyatakan bahwa kabar itu tidak benar atau hoaks

Informasi kenaikan harga BBM yang tersebar di media sosial menyebutkan bahwa harga Premium hingga Dexlite mengalami kenaikan.

Disebutkan bahwa harga premium yang semula Rp 7.000 naik menjadi Rp. 9.500.

Harga Pertalite yang semula Rp. 7.650 naik menjadi Rp 11.000.

Selain itu, harga Pertamax disebutkan juga naik menjadi Rp 14.000, harga sebelumnya Rp 9.850.

Harga Bio Solar semula Rp 9.600 menjadi Rp 8.250.

Sedangkan harga Dexlite yang semula Rp 11.700 naik menjadi Rp 13.000.

 Usulan Gubernur Diakomodir dalam Program Satu Harga BBM, 8 Titik APMS Terpencil Beroperasi

 Berlakukan HET, Ini Harga BBM di Tiga Kecamatan Perbatasan Mahulu

 Harga BBM di Kawasan Perbatasan Lebih Murah daripada di Ibu Kota Mahulu Ujoh Bilang, Begini Faktanya

Pesan tersebut ditutup dengan imbauan kepada masyarakat untuk mengisi tangki kendaraan mereka secara full sebelum harga naik.

Klarifikasi Pertamina

Melalui pernyataan resminya, Pertamina menegaskan bahwa informasi mengenai kenaikan harga BBM tersebut adalah tidak benar atau hoaks.

Dalam pernyataan itu juga disebutkan bahwa kebijakan penyesuaian harga BBM diumumkan melalui website resmi www.pertamina.com.

"Pertamina menegaskan bahwa informasi mengenai Kenaikan Harga BBM pada pukul 24.00 Jumat, 30 Agustus 2019 adalah tidak benar (HOAX)," pernyataan pihak pertamina yang diterima Kompas.com, Kamis (29/8/2019) malam.

Satukan Persepsi, Pertamina Gelar Diskusi Soal Pengawasan Penyaluran BBM Bersubsidi Pulau Kalimantan

Hari Pelanggan Nasional, Pertamina Bagikan Merchandise Untuk Pengguna Pertamax Turbo

Harga BBM Naik Mengikuti Iuran BPJS Kesehatan? Simak Penjelasan dari Pertamina Ini

Olah TKP Kilang Minyak Pertamina yang Terbakar Tertunda, Tim Labfor Batal Datang

Lebih lanjut, saat dihubungi oleh Kompas.com pada Kamis (28/9/2019) malam, VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usmah membenarkan pernyataan itu.

Fajriyah kembali menegaskan bahwa informasi yang beredar itu tidak benar.

"Iya betul, itu hoaks," kata Fajiryah.

Fajriyah menambahkan, saat ini Pertamina tidak berencana untuk menaikkan harga BBM. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved