Seekor Ular Liar Ditemukan Tewas di Riau, Sempat Diduga Ular Berkaki, Ternyata Hemipenis Ular

Ular berkaki ini ditemukan di lokasi karhutla kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau.

Istimewa
Ular berkaki yang ditemukan mati terbakar di lokasi karhutla di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu, Riau, Rabu (18/9/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Seekor ular berkaki ditemukan tewas seusai kebakaran hutan hutan dan lahan (karhutla) di Riau

Ular berkaki ini ditemukan di lokasi karhutla kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau.

Ular berkaki yang ditemukan mati terbakar di lokasi karhutla di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu, Riau, Rabu (18/9/2019).
Ular berkaki yang ditemukan mati terbakar di lokasi karhutla di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu, Riau, Rabu (18/9/2019). (Istimewa)

Dilansir dari kompas.com, ular itu memiliki kaki di bagian ekor.

Anggota Manggala Agni Daops Rengat, Maidi mengatakan bahwa pihaknya menemukan ular berkaki di lahan yang terbakar.

"Tim kami pulang duluan, karena sudah malam. Ternyata tim TNI menemukan ular berkaki mati di lokasi. Aku pun kaget setelah nengok videonya. Karena jarang ada ular berkaki," kata Maidi.

Namun, Ahli Herpetologi (reptil dan amfibi) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy menyangkal ular berkaki yang ditemukan tewas di hutan dan lahan Riau.

Amir menegaskan, itu bukan ular berkaki tapi hemipenis ular.

"Itu bukan kaki, itu adalah hemipenis dari ular ya. Hemipenis itu alat kelamin ular jantan," kata Amir kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (20/9/2019).

"Kalau manusia punya penis, ular jantan punya hemipenis," imbuh Amir.

Amir menjelaskan, semua jenis ular jantan memiliki hemipenis.

Berbeda dengan pria yang memiliki satu penis, ular jantan memiliki dua hemipenis yang terletak di pangkal ekor.

"Semua ular jantan punya hemipenis, jadi ini bukan kejadian langka atau yang wah," kata dia.

Untuk diketahui, hemipenis ular akan keluar pada saat ular kawin, saat ular masih hidup kemudian dipencet maka hemipenis juga bisa keluar, atau saat mati karena terbakar seperti yang ditemukan di Riau.

"Saat ular mati terbakar, otot-otot hemipenis akan kontraksi sehingga hemipenisnya keluar," jelas Amir.

Meski demikian, Amir tidak dapat mengidentifikasi jenis ular apakah itu, karena kondisinya yang sudah hangus terbakar.

Ditegur Beruang

Memasuki kawasan hutan memang harus berhati-hati.

Apalagi, hutan itu dihuni oleh hewan buas.

Seperti cerita mengerikan yang dialami anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau.

Baca juga :

 Pendaki Gunung Merbabu Akan Dilarang Bawa Korek, Cara Cegah Kebakaran

 Polres PPU Tetapkan Satu Tersangka Karhutla, Dianggap ada Kesengajaan Dalam Kebakaran Lahan

Mereka menjumpai seekor beruang saat hendak memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Bedagu, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Kejadian itu diceritakan Kasi Distribusi dan Logistik BPBD Riau, Suarfianto, kepada Kompas.com, Rabu (19/9/2019).

"Kejadiannya itu seminggu yang lalu. Kami menjumpai seekor beruang besar," ungkap Suarfianto.

Dia mengatakan, di lokasi kebakaran cukup sulit mendapatkan sumber air.

Pemadaman pun menjadi terkendala.

Petugas mencoba mencari sumber air dengan masuk ke hutan.

Namun, sumber air tak kunjung ditemukan.

"Kami masuk ke hutan merintis jalan," ujar Suarfianto.

Tak lama setelah itu, dia dan teman-temannya mendengar suara berisik di semak-semak.

Ternyata, seekor beruang sedang berada di atas kayu, yang berjarak sekitar 100 meter dari petugas.

Petugas pun diam sejenak.

Perjalanan tidak diteruskan, karena akan berisiko.

Apalagi, hewan buas berkuku tajam itu mengoyang-goyangkan batang kayu yang dipanjatnya.

Satwa dilindungi itu seakan memberikan "teguran" kepada petugas agar tidak masuk ke habitatnya.

Atau bisa saja sedang menunjukkan kemarahannya, karena rumahnya ikut terbakar akibat karhutla.

"Mungkin dia menggoyangkan kayu sebagai aba-aba supaya kami jangan mendekat. Kami saat itu juga takut. Sehingga kami menghindar dan mencari jalan lain untuk mencari sumber air," tutur Suarfianto.

Menurut dia, pemadaman di kawasan hutan memang perlu hati-hati.

Baca juga :

 Dikepung Kabut Asap Karhutla 4 Bupati Ini Dilarang Keluar Daerah, Wajib Serius Tangani Kebakaran

 Tampak Beda, Foto Sepatu Presiden Jokowi Sebelum dan Sesudah Tinjau Kebakaran Viral 

Apalagi, kebakaran terjadi di kawasan hutan yang terdapat habitat hewan buas.

Meski begitu, Suarfianto menganggap perjumpaan dengan beruang itu adalah sebuah pengalaman unik saat menanggulangi bencana karhutla.

"Kami tetap melakukan pemadaman. Tapi, mencari lokasi yang aman," katanya.

Sebagaimana diberitakan, hingga saat ini Tim Satgas Karhutla Riau masih berjibaku memadamkan api karhutla yang terjadi di beberapa wilayah di Riau.

Kebakaran yang terjadi mengakibatkan bencana kabut asap.

Sehingga, asap yang mengepung di Bumi Lancang Kuning ini sudah banyak berdampak pada kesehatan masyarakat, karena kualitas udara menjadi tidak sehat hingga berbahaya. 

Sebelumnya diberitakan, seekor ular kobra tiba-tiba keluar dari sarangnya akibat kebakaran hutan terjadi di wilayah Riau

Ular kobra itu ditemukan oleh tim Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Ini di Daerah Operasi (Daops) Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), yang sedang melakukan pemadaman api.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Cerita Tim Manggala Agni Bertemu Ular Kobra saat Pemadaman Karhutla di Riau', ular kobra itu keluar dari habitatnya yang terbakar.

Hal tersebut cukup menakutkan bagi petugas Manggala Agni di yang berada di lokasi.

Temuan ular kobra ini diceritakan Kepala Manggala Agni Daops Rengat Syailendra saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (11/9/2019).

"Kejadiannya sekitar sebulan yang lalu. Waktu itu, tim kita sedang memadamkan api kebakaran lahan gambut di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan," kata Syailendra.

Dia mengatakan, pada waktu siang, tim tengah memadamkan api yang mengeluarkan asap cukup pekat.

Tiba-tiba, seekor ular kobra keluar dari semak belukar yang sedang terbakar.

Sejumlah petugas yang berada di lokasi berhamburan menyelamatkan diri.

Ular kobra.
Ular kobra. (wikipedia)

Beruntung, ular kobra tersebut tidak menyerang petugas.

"Tim langsung lari. Kemudian ularnya masuk ke semak," ujar Syailendra.

Petugas tidak dapat memperkirakan seberapa besar ular kobra tersebut.

Namun, kemunculan ular kobra membuat petugas merinding.

"Ukuran besarnya kurang bisa mastikan, yang jelas tidak kecil. Kami juga dapat informasi dari Sekdes Kemang, itu ular king kobra. Tapi saya belum bisa pastikan apakah di Pelalawan memang ada spesies king kobra," kata Syailendra.

Selaku pimpinan, Syailendra selalu berpesan kepada seluruh anggota untuk waspada terhadap hewan buas saat pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Apalagi, bagi tim yang bermalam di hutan. Saat habitat terbakar, binatang buas yang terdesak bisa saja menyerang petugas.

"Kami harus selalu waspada terhadap hewan buas, salah satunya ular. Apalagi kalau ada rencana pemadaman malam, syaratnya harus dipastikan dulu areal terbakar bukan habitat satwa liar khususnya ular beracun," ujar Syailendra.

Kajol, gadis cilik yang memiliki kebiasaan aneh bermain dengan ular-ular kobra ganas yang menjadi hewan peliharaannya.
Kajol, gadis cilik yang memiliki kebiasaan aneh bermain dengan ular-ular kobra ganas yang menjadi hewan peliharaannya. (Barcroft)

Menurut Syailendra, lebih baik berdiri di lahan yang sudah terbakar daripada berteduh di semak-semak. Hal itu untuk mewaspadai serangan ular.

Sebelumnya, pemadaman titik api dilakukan pada kebakaran hutan penyangga kawasan hutan Suaka Margasatwa (SM) Kerumutan di Desa Sungai Guntung, Kecamatan Rengat.

Hutan ini merupakan habitat harimau sumatera, beruang, dan juga buaya. Beruntung, saat pemadaman petugas tidak menjumpai para hewan buas tersebut.

"Kalau ketemu harimau dan beruang atau buaya belum ada. Saat ini cuma ular saja. Semoga saja tidak jumpa. Tapi titik api di Desa Sungai Guntung juga sudah berhasil kita padamkan," ucap Syailendra.

Ular Sanca mati terbakar

Temuan ular di lokasi karhutla juga pernah dialami tim Manggala Agni Daops Pekanbaru.

Tidak hanya ular hidup, tapi ada juga ular yang sudah mati akibat terbakar.

Hal itu diakui Kepala Manggala Agni Daops Pekanbaru Edwin Putra saat berbincang dengan Kompas.com.

"Kami juga pernah beberapa kali ketemu ular saat pemadaman di lokasi karhutla," sebut Edwin.

Beberapa hari yang lalu, kata dia, petugas menemukan seekor ular sanca yang sudah mati akibat terbakar di lokasi karhutla di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.

Ular yang dikenal dengan belit mematikan tersebut diperkirakan mati saat api membesar di semak belukar yang menjadi habitatnya.

Viral Foto Ular Piton Raksasa Hangus

Dan yang terbaru, sebuah foto yang menunjukkan seekor ular besar seperti anaconda viral di media sosial Instagram.

Ular yang mirip anaconda itu disebut-sebut hangus setelah terjadi kebakaran hutan di Kalimantan beberapa hari lalu.

Sebenarnya belum diketahui jenis apakah ular yang hangus itu.

Juga belum ada otoritas berwenang atau pihak terkait yang mengklarifikasi benar tidaknya ada ular raksasa yang hangus akibat kebakaran hutan.

Namun berdasar foto yang beredar, netizen banyak menyebut bahwa itu adalah ular anaconda yang hangus akibat kebakaran hutan.

Ular yang tubuhnya berukuran seperti batang kayu dari pohon besar itu kemudian diikat di bagian leher dengan tali rafia oleh warga.

Selain itu, tampak jelas seluruh tubuh ular yang hangus akibat kebakaran.

Sebelumnya ada pula video penampakan ular yang mati setelah terjadi kebakaran lahan di Kalimantan Tengah.

Dalam video yang beredar, tampak dua ekor ular berkuran besar mati setelah terjaid kebakaran lahan.

Selain dua ular besar, beberapa ular lain yang berukuran kecil juga tampak mati.

Seorang warga yang merekam kejadian itu mengatakan jika ular-ular ini kepanasan lantaran kebakaran lahan.

"Korban dari kebakaran lahan dan hutan, dua ekor ular bersama anaknya. Sebagian masih ada di dalam tanah. Masih anget-angetnya," ucap pria tersebut.

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul VIRAL Anggota TNI Temukan Ular Berkaki Terpanggang di Karhutla Riau, Namun Ahli Reptil Berkata Ini, https://banjarmasin.tribunnews.com/2019/09/20/viral-anggota-tni-temukan-ular-berkaki-terpanggang-di-karhutla-riau-namun-ahli-reptil-berkata-ini?page=all.


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved