Pelayanan PDAM Danum Taka dalam Kondisi Kurang Maksimal, Sistem Bergilir Masih Berlaku

Proyek normalisasi instalasi pengolahan air bersih atau water treatment plant (WTP) baru Lawe-Lawe Kecamatan Penajam, masih berjalan.

Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co, Sarassani
Mobil layanan antar air bersih PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser. 

Selang yang dipakai pun cukup panjang. Lebih dari 100 meter selang terpasang dari truk menuju pemukiman warga.

Air pun tersalurkan melalui selang berdiameter cukup besar. Air pun segera diisi ke beberapa tandon dan drum air yang dimiliki oleh warga.

Salah satu warga bernama Fitri mengatakan air area kampungnya ini sudah menyalurkan air selama satu bulan ini.

Kejadian ini pernah terjadi tiga tahun sebelumnya di tahun 2015.

Ia mengatakan untuk bisa mencukupi kebutuhan mandi, memasak dan kebutuhan sanitasi lainnya ia pun harus menunggu jatah dari PDAM selama seminggu sekali.

"Seminggu ini saya jatah sekitar dua drum. Ya mau enggak mau harus dihemat," kata Fitri.

Menurutnya harga air dari PDAM cukup murah dibandingkan membeli air dari pihak swasta.

Dari penuturannya satu meter kubik air dibayar sekitar 18 ribu.

Sementara di PDAM sendiri mematok harga Rp 10 ribu per meter kubiknya.

"Kalau beli di luar mahal. Mau tidak mau harus nunggu jatah bergilir dari PDAM," ucapnya.

Ratusan warga di kedua RT tersebut mendapatkan pasokan air bersih.

PDAM selama beberapa hari kedepan menjelajahi beberapa daerah yang terkena dampak mati air.

Daerah berbukit di kota Balikpapan menjadi prioritas utama.

"Kita tunggu laporan dari warga. Lalu sudah ada laporan berapa warga yang membutuhkan kita langsung antar," kata Dirut PDAM kota Balikpapan Haidir Effendi. 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved