Diciduk Densus 88 Soal Bom Molotov, Jejak Digital Abdul Basith Dosen IPB Bukan Orang Sembarangan

Diciduk Densus 88, soal Bom Molotov, jejak digitalnya, dosen IPB University Abdul Basith Facebook & Kemristekdikti ungkap bukanlah orang sembarangan

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
via Kompas.com
Diciduk Densus 88 Soal Bom Molotov, Jejak Digital Abdul Basith Dosen IPB Bukan Orang Sembarangan 

TRIBUNKALTIM.CO - Dosen IPB University, Abdul Basith menjadi salah satu tokoh yangdiciduk Densus 88 terkait peristiwa demonstrasi.

Berdasarkan jejak digital Abdul Basith, belakangan terungkap sosok yang diduga sebagai perakit bom molotov untuk demonstrasi ini bukanlah orang sembarangan.

Seperti yang diketahui, Abdul Basith ditangkap Densus 88 terkait perakitan bom molotov.

Diduga bom molotov itu digunakan untuk aksi demonstrasi.

Reaksi Rektor IPB Saat Tahu Ada Dosen Ditangkap soal Pembuatan Bom Molotov, Langsung Pastikan Jenguk

Aksi Mujahid 212 di Jakarta Ditemukan Puluhan Bahan Bom Molotov, Kepolisian Duga Aktornya Dosen IPB

Suasana TERKINI di Areal Asrama Brimob yang Dilempari Bom Molotov

Rupanya, kabar buruk yang menimpa dosen IPB itu sampai terdengar kepada orang-orang yang kenal baik dengannya.

Banyak di antara teman juga dan juga bekas muridnya turut berkomentar di media sosial.

Berdasarkan jejak digitalnya, dosen IPB Abdul Basith memiliki akun Facebook.

Di akun Facebook itulah, akun Abdul Basith ditandai di status sejumlah orang yang menulis tentangnya.

Di antara mereka bahkan mengungkapkan seperti apa Abdul Basith yang sebenarnya.

Seperti yang dituliskan akun Facebook Mas YuLee.

Pemilik akun tersebut mengaku Abdul Basith adalah orang yang baik.

Ia menyebut, dosen IPB itu memiliki jiwa patriotisme.

Rasa cinta tanah air itu disebut kerap ditularkan kepada generasi muda.

Oleh karena itu, ia pun tak menyangka dosen IPB itu bisa ditangkap polisi.

"Malam tadi mendengar khabar ini, bagai disambar petir ..
sangat2 tidak mungkin,
karena beliau adalah orang baik

Bpk. Prof Abdul Basith,
my long distance teacher,
yang saya kenal sbg Trainer Motivasi Box Breaker
BELA INDONESIA BELI INDONESIA
(menyemangati puluhan ribu generasi muda utk cinta ibu pertiwi)

We Love You
We Proud of You
We Tears for You

Kecintaanmu pada negeri ini INDONESIA sungguh amat luar biasa dan tidak perlu diragukan lagi MERAH DARAHMU untuk ibu Pertiwi

Benih-benih nasionalisme dan patriotisme yang kau taburkan untuk kami bagai HATIMU YANG PUTIH akan terus bersemi di dada-dada kami, Anak-anak muda yg tak akan pernah lelah mencintai NKRI.

Terimakasih atas motivasi dan semangat yang engkau berikan pada kami untuk mencintai Ibu Pertiwi.

Doa kami akan selalu menyertaimu Prof, semoga engkau diberi kekuatan dan ridlo Allah Ta'Alla selalu menyertaimu

Aamiin yaa Rabb

@mas_yulee
Depok, 30.09.19," tulisnya.

Tak hanya akun Mas YuLee, pengaruh besar Abdul Bashit pun diceritakan akun Facebook Archan.

Pemilik akun tersebut mengaku, Abdul Bashit bukan cuma seorang guru, ia pun sudah dianggap seperti ayah sendiri.

Ia mengaku, Abdul Bashit sosok yang bijaksana dan berwawasan luas.

Ia bahkan kerap mengutip kata-kata bijak Abdul Basith saat memberikan materi leadership dan motivasi.

Disebut juga, dosen IPB itu sudah malang melintang di dunia motivasi.

Abdul Bashit bahkan disebut kerap menamkan karakter positif pada semua orang yang menjadi peserta seminarnya.

"Selain guru, orang yang sudah saya anggap sebagai ayah saya sendiri ini selalu memberikan banyak hikmah dan inspirasi setiap kami berjumpa. Kebijaksanaan dan wawasannya yang luas dibalut dalam motivasi dan semangat yang tinggi, ada dalam sosok beliau.

Nggak ada yang tahu kalau materi leadership dan motivasional yang sering saya bawakan banyak saya kutip dari beliau. Juga rahasia dan hikmah kehidupan yang sering jadi pemanis saat di atas panggung. Itu juga banyak dari beliau.

Selain memegang rekor MURI dunia motivasi, beliau selalu menanamkan karakter positif kepada siapapun utamanya peserta-peserta seminar beliau. Makanya hand sign beliau saat berfoto selalu membentuk huruf C sebagai simbol dari Character, Communicative,Competence dan lainnya.

Bukan sekadar teori, di usia yang menginjak 60an saja beliau berhasil melawan diri sendiri dengan menaklukkan Mount Everest sebagai pembuktian kekuatan keyakinan dan kesungguhan.

Saya ingat ketika kami satu panggung bersama dengan pak Mardigu Wowiek, beliau menegur saya ketika kami memberikan santunan kepada anak-anak yatim.

"Mas, kitalah yang seharusnya mencium tangan mereka karena mereka anak-anak kesayangan Nabi"

Akhirnya saya yang sudah terlanjur dicium tangannya oleh beberapa anak, harus mulai dari awal lagi untuk berbalik mencium tangan mereka setelah meniru apa yang beliau dan pak Wowiek lakukan.

Bukan setahun dua tahun saya mengenal beliau, bahkan beberapa kali saya berkunjung ke rumah beliau bersama anak dan istri. Jadi bukan sekadar kenal beliau saja tapi juga istri beliau yang memiliki peran penting dalam dunia pendidikan, bu Illah adalah Direktur Kopertis Wilayah lll jadi seluruh kampus di DKI ada dalam 'kekuasaan' beliau.

Bukan jabatan yang main-main!

Tiba-tiba....

Dengkul saya lemas, terkulai lemah sabtu kemarin, isi kepala pun nge-hang karena bingung, kaget, heran, tak percaya, sambil menganalisa sebuah berita.

Jantung berdegub kencang, sementara tubuh seperti tidak memiliki tulang... Begitu lunglai...saya menghela nafas berkali-kali untuk memastikan apa yang saya saksikan.

Bukan karena seminar seharian, bukan pula karena kurang asupan makanan...bukan....

"Kok bisa!!?"

Bisik saya membatin...

Tidak ada info yang bisa digali,
Tidak ada sumber yang bisa di konfirmasi,
Cuma ada satu potong kalimat pendek yang menguras otak!

"Prof Basit ditangkap polisi!"

Gilaaa!! Nggak percaya saya, lha wong chat terakhir masih masalah bisnis jual tanah kok!," tulisnya.

Selain itu, masih banyak lagi yang menandai akun Abdul Basith dan menceritakan bagaimana sosoknya.

Namun, dilihat dari riwayat postingannya, Abdul Basith memang aktif mengelola akun Facebook-nya.

Postingan terakhirnya yakni pada 27 September lalu.

Ia mengunggah foto-foto di depan masjid. Ia pun menceritakan berbagi rezeki setelah melakukan salat Jumat.

Selain media sosial, jejak digital lainnya, di laman Kemenristekdikti, nama Abdul Basith tercatat sebagai dosen IPB University, prodi Manajemen Pembagunan Daerah.

Ia merupakan dosen aktif dan tetap.

Kemudian, di laman resmi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB namanya pun ada dalam daftar dosen pengajar di Departemen Manajemen.

Tercatat pula nama Abdul Basith masuk dalam daftar dosen yang berprestasi.

Prestasinya tercatat di tingkat nasional.

Kemudian, ada pula riwayat diri atau curriculum vitae Abdul Basith yang ternyata bisa diunduh dalam format Microsoft Word di laman tersebut.

Dilihat dari profil atau riwayat dirinya, Abdul Basith ternyata bergelar doktor.

Nama lengkapnya sekeligus gelarnya adalah Dr Ir Abdul Basith, MS.

Ia merupakan doktor lulusan IPB program studi Teknologi Industri Pertanian.

Dituliskan, Abdul Basith lulus S3 pada 2012.

Sebelumnya, ia pun pernah menempuh pendidikan S2 di ITB.

Di sana ia mengambil program studi Teknik dan Manajemen Industri.

Dituliskan pula, Abdul Basith lulus pada 1987.

Kemudian, dosen yang satu ini ternyata mengenyam pendidikan sarjana di kampus tempatnya mengajar.

Ia lulusan Teknologi Industri Pertanian IPB University pada 1981.

Di data diri itu, tercantum pula pria kelahiran Kendal, 9 Juli 1957 itu merupakan dosen Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomo dan Manajemen.

Di departemen tersebut, ia mengajar banyak mata kuliah.

4 Botol Diduga Bom Molotov Disita Polisi dari Bus Rombongan Peserta Aksi 22 Mei

Sopir Angkot Pelaku Pembunuh Amelia Alumni IPB, Tergiur Handphone dan Tubuh Korban

Kronologi Lengkap Tewasnya Amelia Alumnus IPB di Tepi Sawah, Lihat Pesan WA Terakhirnya Soal Angkot

Mulai dari mata kuliah perencanaan dan evaluasi usaha, pengantar manajmen, perilaku organisasi, hingga manajemen rantai pasok.

Selain itu, Abdul Basith pun mengajar mata kuliah menajemen produksi dan operasi hingga metode kuantitatif untuk manajemen.

Sebagai dosen IPB, Abdul Basith tak hanya mengajar, ia memiliki karya ilmiah.

Satu di antaranya yang jurnal ilmiah berjudul Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Perah KUNAK (Studi Kasus Usaha Ternak Kavling 176 Desa Pamijahan Kabupaten Bogor).

Jurnal ilmiah itu diterbitkan Jurnal Manajemen dan Organisasi pada 2014.

(*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Jejak Digital Abdul Basith Dosen IPB yang Ditangkap Densus 88, Banjir Komentar, Punya Pengaruh Besar, https://jabar.tribunnews.com/2019/09/30/jejak-digital-abdul-basith-dosen-ipb-yang-ditangkap-densus-88-banjir-komentar-punya-pengaruh-besar.
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved