Ngaku 15 Tahun tak Tidur, Fahri Hamzah Mau Tidur Dulu Selepas dari DPR, Uang Pensiun Bagi ke Teman

1 Oktober 2019, Fahri Hamzah resmi tak lagi menjabat sebagai Anggota DPR RI. Fahri Hamzah akan segera angkat koper dan meninggalkan jabatannya

Editor: Syaiful Syafar
DOK. Humas MPR
Ngaku 15 Tahun tak Tidur, Fahri Hamzah Mau Tidur Dulu Selepas dari DPR, Uang Pensiun Bagi ke Teman 

TRIBUNKALTIM.CO - 1 Oktober 2019, Fahri Hamzah resmi tak lagi menjabat sebagai Anggota DPR RI.

Fahri Hamzah akan segera angkat koper dan meninggalkan jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Pasalnya, Fahri tak menjadi anggota DPR periode 2019-2024.

Fahri Hamzah Tiba-tiba Dipanggil Jokowi, Tak Langsung Mau dan Balik Tanya ke Ajudan: Untuk Apa?

Segini Uang Pensiun dan THT Fahri Hamzah Setelah Jabat Anggota DPR 15 Tahun, Selanjutnya Ngapain?

Bakal Tinggalkan DPR RI dalam Hitungan Hari, Fahri Hamzah Cerita saat Ditawari Jokowi jadi Dubes

Sindiran Menohok Presiden Mahasiswa ITB Bikin Fahri Hamzah Kesal Sampai Ajak Challenge

Mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku akan beristirahat usai tak lagi jadi anggota parlemen.

Sebab, semasa jadi wakil rakyat, Fahri mengaku kurang tidur.

“(Saya) mau tidurlah, istirahat,” ujar Fahri di Gedung DPR RI, Senin (30/9/2019), seperti dilansir Kompas.com.

Fahri Hamzah telah menjabat sebagai anggota DPR RI selama tiga periode.

Dia juga pernah menjabat sebagai anggota MPR selama kurang lebih dua tahun.

“Saya lima belas tahun enggak tidur bos, bahkan sejak mahasiswa mana pernah tidur. Makanya mau tidur dulu,” kata Fahri.

Diketahui, pada Pileg 2014 Fahri berhasil mengamankan satu kursi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ketika itu, Fahri Hamzah memperoleh suara tertinggi yaitu 125.083 suara.

Pada Pileg 2019 jalan Fahri Hamzah untuk kembali mencalonkan diri sebagai calon legislatif terhambat.

Salah satu penyebabnya adalah konflik internal antara Fahri Hamzah dan PKS.

PKS melayangkan surat pemecatan kepada Fahri Hamzah pada 6 April 2016 karena dinilai melanggar kode etik partai.

Uang Pensiun Tak Akan Masuk ke Kantong Pribadi

Setelah jabatannya berakhir, Fahri Hamzah akan mendapat uang pensiunan sebesar Rp 3,8 juta per bulannya.

Namun menurut Fahri, apa yang dia dapat tersebut nominalnya tak besar.

"(Uang pensiun) itu jauh lebih kecil dari penghasilan istri saya," ujar Fahri Hamzah di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (30/9/2019).

Kendati begitu, Fahri Hamzah mengaku akan tetap mengambil uang pensiunannya.

Namun, ia menyebut kalau uang itu tak akan masuk ke kantong pribadinya.

"Paling untuk teman-teman yang kerja sama saya. Staff, kan kita udah kerja 15 tahun ada banyak teman yang ikut sama kami. Kalau mereka yang tidak lanjut kerja sama negara, ya ikut kami. Kami cari biayanya," kata Fahri.

Sebelumnya, PT Taspen (Persero) memberikan uang pensiun dan tabungan hari tua (THT) kepada anggota DPR dan DPD yang tak lagi menjabat di periode 2019-2024.

Adapun nominal THT yang diberikan kepada 556 anggota DPR sebanyak Rp 6,21 miliar, sedangkan untuk anggota DPD yang berjumlah 116 orang sebanyak Rp 1,36 miliar.

Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro mengatakan, dana THT diberikan hanya sekali untuk tiap anggota DPR dan DPD.

Sementara uang pensiun akan diberikan dalam setiap bulan.

Besaran uang pensiun tergantung lama masa jabatan.

"Untuk anggota DPR satu periode uang pensiunnya Rp 3,2 juta. Uang THT-nya sekitar Rp 15 juta," ujar Iqbal di Gedung DPR, Jakarta, Senin.

Dirikan Parpol Baru

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengungkapkan rencana mendirikan partai politik baru.

Namanya Partai Gelora atau Gelombang Rakyat.

Fahri Hamzah berada di balik rencana deklarasi partai yang akan dilaksanakan Oktober 2019.

Oktober nanti Fahri Hamzah tidak lagi menjadi anggota DPR RI.

Mantan politisi PKS ini menegaskan Gelora sedang dipersiapkan untuk menjadi partai politik.

"Ya kan belom. Tapi persiapan kita lakukan. Doakan saja Mudah-mudahan, supaya lancar gitu ya," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (10/9/2019), dilansir Tribunnews.com.

Foto Lawas Aktivis yang Kini Jadi Pesohor Negeri Jadi Viral, Ada Adian Napitupulu dan Fahri Hamzah

Presiden BEM UGM Sebut Moeldoko dan Fahri Hamzah Kudet, Gak Ada Istilah Mahasiswa Lagi Tidur Siang

Sebut Imam Nahrawi Tersangka Bisa Tuai Penilaian Buruk, Fahri Hamzah: KPK Dianggap Tempat Main-main 

Peringkat Universitas di Indonesia Terbaru: Kampus Fahri Hamzah dan Sri Mulyani Kalahkan Jokowi

Menurut Fahri, pembentukan Partai Gelora merupakan aspirasi dari para anggota Ormas Garbi yang ia inisiasi bersama mantan Presiden PKS Anis Matta.

Banyak anggota Ormas yang ingin membentuk Partai Politik sebagai saluran perjuangan.

"Itu sekali lagi aspirasi dari temen-temen setelah membuat Ormas, sebagian ingin membentuk parpol. Muncullah ide-ide, mudah-mudahan bulan Oktober akan kita konkret kan di lapangan," katanya.

Fahri mengatakan struktur partai Gelora sudah mulai dibentuk di daerah.

Ia sendiri belum terlalu banyak berkecimpung dalam pembentukan struktur partai karena masih sibuk di penghujung jabatannya sebagai wakil ketua DPR.

"Nanti setelah saya betul-betul pensiun, baru saya intensif melihat bagaimana jadwal yang bisa kita terapkan," ujarnya.

Fahri mengakui Partai tersebut masih dalam proses pembentukan dan akan dideklarasikan pada bulan Oktober mendatang.

"Mudah-mudahan bulan Oktober akan kita konkret kan di lapangan," katanya.

Fahri menargetkan partai barunya nanti ikut dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah 2020. 

Karena menurutnya, banyak anggota partainya nanti yang memiliki potensi untuk menjadi kepala daerah.

"Iya itu diantaranya karena banyak diantara teman-teman itu kepala daerah petahana, atau orang yang punya peluang jadi kepala daerah. Sehingga mereka ingin set up dulu organisasinya. Untuk maju bersama-sama dengan partai lain," katanya.

Pembentukan partai Gelora sendiri menurut Fahri merupakan permintaan dari para anggota Ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) yang ia inisiasi bersama mantan Presiden PKS Anies Matta.

 Momen Najwa Shihab Skak Mat Fahri Hamzah di Mata Najwa, Langsung Dijawab Bang Fahri

 Tak Ingin Argumen Soal KPK Dipotong, Fahri Hamzah Hiraukan Pertanyaan Najwa Shihab dan Terus Bicara

 Singgung Gangguan sejak 2014, Fahri Hamzah Beber Analisis Kenapa Jokowi Berani Setuju Revisi UU KPK

 Stop Galang Intelijen hingga Usul Segera Demisioner, Pesan Fahri Hamzah Seputar Pimpinan KPK Baru

Selain itu, sejumlah mantan anggota PKS juga akan bergabung dengan partai Gelora.

Di antaranya Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan politisi senior PKS DKI Jakarta Tri Wisaksana.

Hadi Mulyadi dan Tri Wisaksana saat ini masih menjabat Majelis Syuro PKS.

Mantan Ketua Komisi III DPR dari PKS Mahfud Siddiq kabarnya juga bergabung dengan Gelora. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved