3 Nama yang Dikalahkan La Nyalla Bukan Orang Sembarangan, Ada Masih 30 Tahun Sudah di DPD

La Nyalla terpilih melalui mekanisme voting 134 anggota DPD yang hadir dalam rapat paripurna ketiga dengan agenda pemilihan Ketua DPD.

Editor: Doan Pardede
(Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)
Rapat paripurna ketiga dengan agenda pemilihan Ketua DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - La Nyalla Mattalitti terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah ( DPD) RI masa jabatan 2019-2024.

La Nyalla terpilih melalui mekanisme voting 134 anggota DPD yang hadir dalam rapat paripurna ketiga dengan agenda pemilihan Ketua DPD.

Nama La Nyalla keluar sebagai pemegang suara terbanyak dibandingkan tiga pesaingnya, yaitu Sultan Bachtiar, Mahyudin, dan Nono Sampono.

Alasan Tinggalkan Prabowo Terungkap hingga Akui Fitnah Jokowi, Fakta Menarik Ketua DPD La Nyalla

Mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti Terpilih jadi Ketua DPD RI Periode 2019-2024

Kiprah La Nyalla Mattalitti Sebelum jadi Ketua DPD RI, Janji Potong Leher jika Prabowo Menang

Mantan Ketua DPD Irman Gusman Bebas dari Lapas Sukamiskin, Hukumannya Dikurangi 3 Tahun

La Nyalla meraih suara 47, lalu Nono Sampono 40, Mahyudin 28 dan Sultan Bachtiar mendapat 18 suara.

Mereka yang tidak terpilih sebagai ketua otomatis menjabat sebagai wakil ketua DPD.

"Pimpinan terpilih yang memperoleh suara terbanyak pertama diterapkan sebagai ketua terpilih," kata pimpinan sidang Jialyka Maharani dalam rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Rapat paripurna ketiga dengan agenda pemilihan Ketua DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Rapat paripurna ketiga dengan agenda pemilihan Ketua DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). ((Kompas.com/Fitria Chusna Farisa))

Pemilihan ketua DPD berjalan cukup alot dan memakan waktu selama lebih dari tiga jam.

Awalnya, dipilih satu nama calon ketua dari empat subwilayah, yaitu subwilayah barat I dan II serta subwilayah timur I dan II. Sultan Bachtiar mewakili subwilayah barat I, sedangkan La Nyalla mewakili subwilayah barat II.

Keempat kandidat itu lantas menyampaikan visi-misi sebagai calon Ketua DPD di hadapan seluruh anggota DPD yang hadir.

Setelahnya, keempat kandidat melakukan musyawarah untuk menentukan satu orang ketua.

Namun, musyawarah itu tidak mencapai mufakat. Oleh karena itu, diputuskan pemilihan ketua ditempuh melalui voting.

Voting dilakukan secara manual menggunakan surat suara yang kemudian diberi tanda pilih dan dimasukkan ke kotak suara.

Surat suara kemudian dihitung secara manual dan tercatat nama La Nyalla yang juga mantan Ketua PSSI mendapat perolehan suara terbanyak

Berikut profil ketua DPD dan tiga wakil ketua DPD 2019-2024 yang terpilih:

1. La Nyalla (Ketua DPD)

Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur La Nyalla Mattalitti usai diperiksa di gedung bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur La Nyalla Mattalitti usai diperiksa di gedung bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (24/6/2016). (Ambaranie Nadia K.M)

La Nyalla Mattalitti mewakili sub wilayah Barat II. Dia dipilih secara aklamasi oleh anggota DPD RI Gugus Barat II, yang terdiri dari 32 senator asal Lampung, Pulau Jawa, dan Pulau Bali.

Keputusan aklamasi diambil karena dukungan kepada La Nyalla telah melebihi 50 persen.

Selanjutnya, pada persidangan paripurna yang diikuti 136 anggota DPD, La Nyalla meraih suara terbanyak sehingga ditetapkan sebagai Ketua DPD.

Sebelum terjun ke politik, La Nyalla dikenal sebagai salah satu pengusaha di Surabaya.

Pamor La Nyalla kian mencuat saat berkiprah di PSSI.

Pria kelahiran 10 Mei 1959 itu pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2015 - 2016, sebelum akhirnya lengser.

Ia dipaksa mundur karena diduga menyelewengkan dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2011 - 2014 saat menjadi pengusaha dan sebagai Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jatim.

La Nyalla sudah ditetapkan tersangka dalam kasus itu.

Namun, majelis hakim memvonis bebas Ketua Pemuda Pancasila Jatim itu, dalam persidangan yang digelar Pengadilan Tipikor pada 27 Desember 2016.

2. Nono Sampono

Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, menerima penghargaan Top Pembina BUMD 2019 dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Nono Sampono, di Golden Ballroom The Sultan Hotel Jakarta, Senin (29/4/2019).
Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, menerima penghargaan Top Pembina BUMD 2019 dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Nono Sampono, di Golden Ballroom The Sultan Hotel Jakarta, Senin (29/4/2019). (Tribun Kaltim/Fransina L)

Nono Sampono ialah seorang Purnawirawan Letjen TNI (Mar) kelahiran Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Beberapa posisi srtategis dalam bidang militer satu persatu pernah didudukinya, seperti menjadi Komandan Paspampres, Gubernur AAL dan Komandan Jenderal Akademi TNI.

Pada 2010, Nono mengemban tugas sebagai orang nomor satu di Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas).

Setelah itu Nono mulai terjun ke politik, maju di Pilgub DKI Jakarta dan Maluku.

Namun Nono gagal terpilih.

Akhirnya ia memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 2014-2019 asal Maluku.

Ia lolos ke Senayan dan langsung menduduki kursi wakil ketua DPD.

3. Mahyudin

Mahyudin
Mahyudin (Screenshot Youtube)

Mahyudin merupakan pendatang baru di DPD.

Namun sebelumnya ia telah lama berkarier di politik lewat lewat Partai Golkar.

Melalui partai beringin, Mahyudin merintis karir politiknya mulai menjadi anggota DPRD, menjadi kepala daerah, hingga beranjak ke Senayan.

Mahyudin tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur periode 2000-2001, kemudian kariernya naik hingga terpilih sebagai Wakil Bupati Kutai Timur pada 2001-2003 dan kemudian menjabat Bupati Kutai Timur 2003-2005.

Dia lalu terpilih sebagai anggota DPR RI 2009-2014 dan menempati Komisi VII 2009-2010, Badan Anggaran 2009-2011, Komisi I 2010-2011 dan Komisi III 2011-2014.

Terakhir, Mahyudin kemudian ditetapkan sebagai Wakil Ketua MPR RI dari Partai Golkar periode 2014-2019.

4. Sultan Bachtiar Najamudin

Sultan Bahctiar Najamudin bukan orang baru di Senayan.

Ia sebelumnya sempat menjadi anggota DPD RI hasil Pemilu 2009.

Saat itu ia duduk sebagai anggota DPD RI saat usianya baru menginjak 30 tahun yang menjadikan dirinya salah satu senator muda di Senayan.

Namun, ia tak menuntaskan jabatannya karena terpilih menjadi Wakil Gubernur Bengkulu 2013-2015.

Kini setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai kepala daerah di Bengkulu, ia kembali ke DPD dan meraih kursi pimpinan.

Gegara 12 Kali Bolos Sidang Paripurna, Anggota DPD RI asal Yogyakarta Diberhentikan Sementara

Begini Tanggapan Ketua DPD PDIP Kaltim soal Doa Kyai Idris dalam Sidang Bersama DPR/DPD

Detik-detik Anggota DPD Nyaris Baku Hantam saat Rapat Paripurna, Bukan yang Pertama Kali Terjadi

Istri Sri Sultan Hamengku Buwono X Diberhentikan Sementara oleh DPD RI, Ini Jawaban Sultan

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved