Peredaran Narkoba Marak di Balikpapan, Begini Pesan Sang Narapidana Untuk Kaula Muda

Ia merasa sangat menyesal, hanya karena kenal dengan barang haram tersebut ia harus mendekam di lapas.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ EVI ROHMATUL AINI
Ahdi Gunawan, Napi Narkoba yang hafal 23 Juz Al Quran 

Melihat kejadian itu pun disesali banyak pihak, termasuk rekan kerjanya di Pemkot Tarakan.

Satu di antaranya, Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Tarakan, Hanip Mastika.

Si Hanip merasa kaget bukan main. Rekannya di Pemkot Tarakan tersandung kasus pidana khusus, narkoba.

"Saya ditelepon terus. Ditanya apakah FM kerja di damkar. Saya bilang benar," ujarnya.

"Saya kaget juga waktu diberitahu, karena FM ini baru 4 September lalu di Damkar, sebelum dimutasi di Damkar tugas di Kelurahan Selumit Pantai," ujarnya, Senin (7/10/2019) saat dihubungi Tribunkaltim melalui sambungan telepon selulernya.

4. Pernah Ingin Izin Pergi Umroh

Pernah suatu ketika, FM bersua dengan rekannya bernama Hanip, satu tim dalam Pemkot Tarakan.

Kala itu FM memohon izin untuk tidak masuk kerja.

Recana izin tugas ke luar daerah juga niat ingin pergi tunaikan ibadah umroh.

Hal ini terungkap saat Hanip bersua dengan Tribunkaltim.co

Dia mengaku, terakhir kali ketemu dengan FM, Kamis (3/10/2019).

Saat itu FM izin kepada dirinya ada tugas luar untuk pencegahan dan sekaligus minta izin permohonan mau umroh.

"Saya bilang kalau mau umroh cepat buat surat permohonan izinmu, nanti saya tandatangani," ujar Hanip, mengingat peristiwa kala itu.

5. Ada Alasan Lain Soal Urusan Keluarga

Tidak lama beralasan ingin dinas ke luar daerah dan pergi umroh, ternyata berubah lagi.

Informasi yang didapat Hanip atas FM, menyatakan, tidak masuk kerja lantaran ingin menghadapi urusan yang berkaitan dengan keluarganya.

Semacam ada urusan keluarga, FM izin tidak akan masuk kerja.

Informasi tersebut didapat Hanip pada Jumat 4 Oktober 2019.  

"Saya dapat informasi dari staf. Bilangnya si FM tidak masuk kerja," cerita Hanip. 

"Ada temanya bilang FM tidak masuk kerja izin, ada urusan keluarga," ungkapnya lagi.

6. Pukulan Berat Bagi Pemkot Tarakan

Tertangkapnya FM, tersangka kurir sabu asal Kalimantan Utara tentu saja menjadi citra buruk bagi pemerintahan daerah, Pemkot Tarakan.

Mengingat FM sehari-harinya bekerja di Pemkot Tarakan.

Bagi rekannya di Pemkot Tarakan dengan penangkapan FM pastinya jadi hal yang sangat menohok.

"Tentunya apa yang dilakukan FM, menjadi pukulan berat kami," tegas Hanip, rekan kerja di Pemkot Tarakan.

Karena itu, dia pun kini merasa, untuk serahkan semua kepada aparat penegak hukum, terkait persoalan FM yang terjerat kasus narkoba, jadi terduga kurir sabu sampai puluhan kilogram.

"Kami serahkan kepada aparat hukum. Saya akan memberikan himbauan kepada anggota jangan pernah terlibat narkoba," tegasnya.

(Tribunkaltim.co)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved