Kolaborasi eks Danjen Kopassus TNI, dengan Dosen IPB Buat Bom Molotov Batalkan Pelantikan Jokowi
Kolaborasi eks Danjen Kopassus TNI, dengan Dosen IPB buat bom molotov batalkan pelantikan Jokowi dan Maruf Amin
Roxy juga menjadi salah satu tempat yang menjadi sasaran perusakan dan penjarahan pada saat kerusuhan Mei 1998.
Menurut Suyudi, saat aksi Mujahid 212, Abdul Basith dibantu delapan rekannya membawa misi menurunkan Jokowi sebagai presiden dengan isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).
"Jadi, tahapan rencana mereka setelah kerusuhan tercipta, yakni menurunkan presiden dengan isu karhutla dan revisi UU KPK. Lalu, terakhir yang menjadi target utama mereka adalah membatalkan pelantikan presiden terpilih," ujarnya.
Abdul Basith bersama empat anggota kelompoknya ditangkap polisi di rumahnya di kawasan Tangerang pada Jumat, 27 September 2018, atau sehari jelang Aksi Mujahid 212 di Jakarta. Ditemukan 29 bom berisi paku dari dalam rumah tersangka. (*)