IDI Berau Sebut Ngelem Bisa Akibatkan Kematian Seketika, Ini Penjelasan Ilmiahnya

IDI Berau Sebut Ngelem Bisa Akibatkan Kematian Seketika, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, Geafry Necolsen
Bungkus obat batuk dan lem yang ditemukan warga di bawah jembatan ini, diduga sampah sisa penyalahgunaan lem dan obat batuk sebagai zat kimia memabukan bagi anak dan remaja. 

yang dapat merusak selubung mielin. Mielin adalah lapisan tipis di sekitar serabut saraf otak dan sistem saraf,” jelasnya.

Ngelem, kata pria yang akrab dipanggil Jaka ini, biasanya dilakukan dengan cara menghirup aroma dengan

tarikan nafas yang dalam,

sehingga dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur atau aritmia.

Dalam beberapa kasus, ritme abnormal dapat menyebabkan gagal jantung yang dapat menyebabkan kematian.

Hal ini juga dikenal sebagai sudden sniffing death syndrome (SSDS),

yaitu sindrom kematian mendadak setelah menghirup lem.

Belum lagi dampak negatif yang bersifat psikologis.

“Kebanyakan seseorang yang menghirup aroma lem akan mengalami depresi,

perilaku mabuk atau

linglung, hidung merah atau berair, mata merah berair, bau napas kimia,

mimisan, mual atau kehilangan nafsu makan, mudah cemas dan gelisah,” jelasnya.

Jaka juga membenarkan, ngelem, bisa membawa seseorang menjadi pecandu narkoba.

“Karena lama kelamaan, zat kimia dalam kandungan lem sudah tidak cukup memabukan lagi.

Sehingga perlu menaikan ‘dosis’ dengan beralih ke narkoba,” tandasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved